28.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Presiden: Pandemi Menyakitkan, Sekaligus Menguatkan

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato Presiden RI Pada Sidang Tahunan MPR RI Dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI Tahun 2021, Senin (16/8/2021).

Jokowi tampil dengan busana ada Suku Baduy, Banten. Jokowi menyampaikan pidato dengan tema ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’.

Di awal pidatonya, Jokowi membahas mengenai krisis pandemi Covid-19 dan resesi yang melanda Indonesia hampir 1,5 tahun lebih.

“Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari. Tetapi, jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan pandemi dan resesi itu menyakitkan sekaligus menguatkan bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Viral Bocah 8 Tahun Dibegal, 3 Pelaku Ternyata Berstatus Pelajar

“Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya.

Jokowi mengakui pandemi dan resesi saat ini memberikan beban berat kepada pemerintah dan rakyat.

“Pandemi itu seperti kawah candradimuka yg menguji, yg mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yg penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya,” jelasnya.

Presiden berharap semua pilar kekuatan bangsa bisa bersatu menghadapi ujian pandemi ini.

“Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” harapnya.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Delta Muncul di Indonesia, PTM Bagaimana?

Pandemi ini kata Jokowi, menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri.

“Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelombang pertandingan,” ungkapnya.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato Presiden RI Pada Sidang Tahunan MPR RI Dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI Tahun 2021, Senin (16/8/2021).

Jokowi tampil dengan busana ada Suku Baduy, Banten. Jokowi menyampaikan pidato dengan tema ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’.

Di awal pidatonya, Jokowi membahas mengenai krisis pandemi Covid-19 dan resesi yang melanda Indonesia hampir 1,5 tahun lebih.

“Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari. Tetapi, jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan pandemi dan resesi itu menyakitkan sekaligus menguatkan bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Viral Bocah 8 Tahun Dibegal, 3 Pelaku Ternyata Berstatus Pelajar

“Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya.

Jokowi mengakui pandemi dan resesi saat ini memberikan beban berat kepada pemerintah dan rakyat.

“Pandemi itu seperti kawah candradimuka yg menguji, yg mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yg penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya,” jelasnya.

Presiden berharap semua pilar kekuatan bangsa bisa bersatu menghadapi ujian pandemi ini.

“Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” harapnya.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Delta Muncul di Indonesia, PTM Bagaimana?

Pandemi ini kata Jokowi, menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri.

“Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelombang pertandingan,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru