27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Kemendes Bakal Kirim 1000 Perangkat Desa Bakal Belajar Ke Luar Negeri

PEMBANGUNAN dengan menggunakan dana desa telah mampu membangun
infrastruktur dengan skala yang masif. Selanjutnya, pemerintah akan fokus pada
pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, melalui pembangunan sumberdaya
manusia (SDM).

Hal tersebut disampaikan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro
Sandjojo, saat menerima kunjungan tiga kepala desa (kades) yang baru pulang
dari acara ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Program Yunnan, Cina, dalam
keterangannya, Kamis (15/5/2019).

Eko menerima ketiga kades yang
sudah mengikuti forum pada 5-11 Mei itu di kantornya. Ketiganya yaitu, Hardi
Kepala Desa Poleonro, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sumaryono Kepala Desa
Margasakti, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, serta Alimuddin Kepala Desa
Kandolo, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Eko mengapresiasi pertemuan
tersebut. Sebabnya, para kepala desa sudah berani menjadi perwakilan negara dan
berani berbicara di depan semua delegasi, dimana di negara lain diwakili oleh
pemerintah.

Baca Juga :  Buya Syafi'i : Indonesia Banyak Politisi, Minus Negarawan

“Kalau Indonesia yang
langsung bicara adalah kepala desanya dan hasil pertemuan itu, dari mereka
belajar di beberapa tempat di Cina, akan diterapkan bisnis modelnya di desanya
masing-masing,” ujarnya

Di forum itu, kata Eko, ketiga
kepala desa itu belajar bagaimana cara mensejehterakan kehidupan masyarakat
desa dengan mengembangkan potensi yang ada di desa. Mereka berkomitmen dalam
tiga bulan ini sudah ada hasil positif dari pertemuan forum kepala desa se ASEAN
itu.

Ketiga kades itu sudah tak sabar
menerapkan inovasi untuk mengembangkan desa. “Nanti akan saya cek apakah
sesuai harapan atau tidak. Pastinya dari Kemendes PDTT akan membantu memastikan
agar mereka sukses,” jelas menteri asal PKB ini.

Baca Juga :  KLHK Borong Panen Petani Untuk Dibagikan ke Tenaga Medis Covid-19

Soal dana desa, Eko bilang, mulai
tahun 2019 pemerintah menganggarkan dana desa untuk pengembangan SDM di desa.
Hal itu akan dimulai dari para perangkat desa. Salah satu proses dari
pemberdayaan SDM yaitu mengirim kepala desa, pendamping desa, pengurus BUMDes untuk
dapat belajar ke luar negeri.

“Kita mengadakan kerja sama
dengan badan-badan dunia dan negara sahabat. Mereka memberikan beasiswa,
mudah-mudahan tahun ini bisa dapat 1000 beasiswa untuk kepala desa, pendamping
desa, belajar di luar negeri,” kata Eko.

Eko berharap, para kepala desa
dan pendamping desa bisa melihat, merasakan, serta menerapkan program-program
yang baik yang ada di luar negeri ke desanya masing-masing. Sehingga,
percepatan pertumbuhan ekonomi di desa-desa menjadi lebih cepat dari empat
tahun terakhir. (rmol/kpc)

PEMBANGUNAN dengan menggunakan dana desa telah mampu membangun
infrastruktur dengan skala yang masif. Selanjutnya, pemerintah akan fokus pada
pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, melalui pembangunan sumberdaya
manusia (SDM).

Hal tersebut disampaikan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro
Sandjojo, saat menerima kunjungan tiga kepala desa (kades) yang baru pulang
dari acara ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Program Yunnan, Cina, dalam
keterangannya, Kamis (15/5/2019).

Eko menerima ketiga kades yang
sudah mengikuti forum pada 5-11 Mei itu di kantornya. Ketiganya yaitu, Hardi
Kepala Desa Poleonro, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sumaryono Kepala Desa
Margasakti, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, serta Alimuddin Kepala Desa
Kandolo, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Eko mengapresiasi pertemuan
tersebut. Sebabnya, para kepala desa sudah berani menjadi perwakilan negara dan
berani berbicara di depan semua delegasi, dimana di negara lain diwakili oleh
pemerintah.

Baca Juga :  Buya Syafi'i : Indonesia Banyak Politisi, Minus Negarawan

“Kalau Indonesia yang
langsung bicara adalah kepala desanya dan hasil pertemuan itu, dari mereka
belajar di beberapa tempat di Cina, akan diterapkan bisnis modelnya di desanya
masing-masing,” ujarnya

Di forum itu, kata Eko, ketiga
kepala desa itu belajar bagaimana cara mensejehterakan kehidupan masyarakat
desa dengan mengembangkan potensi yang ada di desa. Mereka berkomitmen dalam
tiga bulan ini sudah ada hasil positif dari pertemuan forum kepala desa se ASEAN
itu.

Ketiga kades itu sudah tak sabar
menerapkan inovasi untuk mengembangkan desa. “Nanti akan saya cek apakah
sesuai harapan atau tidak. Pastinya dari Kemendes PDTT akan membantu memastikan
agar mereka sukses,” jelas menteri asal PKB ini.

Baca Juga :  KLHK Borong Panen Petani Untuk Dibagikan ke Tenaga Medis Covid-19

Soal dana desa, Eko bilang, mulai
tahun 2019 pemerintah menganggarkan dana desa untuk pengembangan SDM di desa.
Hal itu akan dimulai dari para perangkat desa. Salah satu proses dari
pemberdayaan SDM yaitu mengirim kepala desa, pendamping desa, pengurus BUMDes untuk
dapat belajar ke luar negeri.

“Kita mengadakan kerja sama
dengan badan-badan dunia dan negara sahabat. Mereka memberikan beasiswa,
mudah-mudahan tahun ini bisa dapat 1000 beasiswa untuk kepala desa, pendamping
desa, belajar di luar negeri,” kata Eko.

Eko berharap, para kepala desa
dan pendamping desa bisa melihat, merasakan, serta menerapkan program-program
yang baik yang ada di luar negeri ke desanya masing-masing. Sehingga,
percepatan pertumbuhan ekonomi di desa-desa menjadi lebih cepat dari empat
tahun terakhir. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru