30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Catatkan Kinerja Positif, Mandiri Syariah Fokus Pada Pertumbuhan yang

JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) semakin
memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan
mencatatkan kinerja triwulan I 2020 yang semakin baik.

Indikator bisnis Mandiri Syariah
secara keseluruhan seperti aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dengan kualitas
baik, margin, serta fee based income naik signifikan. 

Direktur Utama Mandiri Syariah
Toni EB Subari menyampaikan seluruh Manajemen dan Pegawai Mandiri Syariah
bersyukur atas semua pencapaian Perusahaan selama triwulan I
tahun 2020. “Alhamdullilah, kami berterimakasih atas dukungan dan
kepercayaannya seluruh Stakeholders khususnya Nasabah kepada Mandiri Syariah.
Juga dukungan Mandiri Group kepada Mandiri Syariah baik melalui sinergi produk
layanan dan lain-lain,” ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Hingga akhir Maret 2020, Mandiri
Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp368 miliar, naik 51,53% dibanding
periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan
fee based income yang antara lain
disumbang dari transformasi bisnis digital. 

Direktur IT, Operation &
Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan pengembangan fitur
digital berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan Fee Based Income (FBI).

FBI digital channel naik
36,97% dari Rp52,06 miliar per Maret 2019 menjadi Rp71,31 miliar per
Maret 2020. Fee Based Income dari mobile banking berkontribusi tertinggi
dengan pertumbuhan sebesar 55,76% dari Rp8,04 miliar per Maret 2019 menjadi
Rp12,52 miliar per Maret 2020.

Hingga Maret 2020, user Mandiri Syariah Mobile (MSM)
mencapai 1,15 juta user dengan jumlah
transaksi sebanyak 8,5 juta transaksi.

“Insya Allah kami akan selalu
mengembangkan dan meningkatkan layanan digital demi kemudahan dan kenyamanan
nasabah,” kata Syafii.

Melalui MSM, jelas dia, nasabah
dapat melakukan pembayaran dengan QRIS, transaksi ke berbagai marketplace,
pengisian saldo e-wallet, dan lain-lain. “Bahkan masyarakat bisa membuka
rekening online #dirumahsaja. Ini adalah fitur pertama yang dimiliki bank
syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan dengan pesan
Pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Baca Juga :  Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto Positif Covid-19

Sementara itu, Direktur Finance,
Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, mengungkap sampai
dengan Maret 2020 dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah
tumbuh 16,94% dari Rp87,16 triliun per Maret 2019 menjadi Rp101,92 triliun pada
Maret 2020.  Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai
56,37%.

Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh Tabungan yang naik 14,82% dari
semula Rp35,25 triliun per posisi Maret 2019 menjadi Rp40,47 triliun per posisi
Maret 2020. 

“Alhamdullilah, kenaikan tersebut
menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Mandiri Syariah semakin meningkat. Buat
kami ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus
tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi umat,” kata Ade Cahyo.

Perolehan DPK menjadikan aset
Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75 triliun atau naik
16,43% dari Maret 2019 yang sebesar Rp98,55 triliun.

Atas pencapaian seluruh indikator
bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba
terhadap ekuitas (return on equity/ROE)
di level 16,39% per Maret 2020 dan menjadikan Mandiri Syariah sebagai bank
syariah terbesar dengan rasio profitabilitas bank yang baik.

Hingga Maret 2020, Mandiri
Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp75,70 triliun, tumbuh 9,14% dari
Maret 2019 yang sebesar Rp69,36 triliun. Pembiayaan Segmen Konsumer (pembiayaan
Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah dan Mitraguna Berkah) menjadi
kontributor utama dalam pertumbuhan tersebut.

Ade Cahyo menuturkan pertumbuhan
pembiayaan tersebut disertai perbaikan kualitas yang terjaga baik dengan
indikator penurunan NPF Net sebesar 34 basis points (bps) dari 1,29% per Maret
2019 menjadi 0,95% per Maret 2020. Sementara, NPF Gross turun 57 bps dari 3,06%
di Maret 2020 menjadi 2,49 % per Maret 2020.

Baca Juga :  Dana BOS 2021 Memberikan Fleksibilitas dan Keadilan Kepada Sekolah

Pertumbuhan pembiayaan memberikan
kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang
tumbuh 6,33% (yoy) semula Rp2,1 triliun per Maret 2019 menjadi Rp2,23 triliun
per Maret 2020. Sementara fee based
income
meningkat 18,91% dari Rp429 miliar per Maret 2019 menjadi Rp510
miliar per Maret 2020.

Sustainable Finance

Sebagai wujud kepedulian atas
pandemi Covid-19 yang melanda  Indonesia,
Mandiri Syariah bersama-sama Nasabah dan pegawai telah menyalurkan bantuan,
diantaranya 2.500 Alat Pelindung Diri (APD), 100 ribu masker, 20 ribu bahan
pokok yang diberikan kepada rumah sakit dan masyarakat terdampak Covid-19 di
Indonesia. Total bantuan tersebut senilai Rp6,83 miliar.

Selain bantuan di atas, Mandiri
Syariah juga menyediakan layanan call center untuk konsultasi dan informasi
Covid-19 yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, penyediaan handsanitizer
dan antiseptik bagi masyarakat yang membutuhkan, pendampingan ODP dan PDP
bersama Puskesmas dan tenaga medis, penyemprotan desinfektan untuk 28 titik
masjid, pesantren dan fasilitas,  dan lain-lain. 

Sementara itu Pegawai Mandiri
Syariah berinisiatif menyisihkan gaji bulan Maret, April dan Mei untuk membantu
meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia. Selain
menyelenggarakan aksi kepedulian, Mandiri Syariah juga menggelar doa serentak
bersama stakeholders agar wabah segera usai. “Insya Allah, semangat
meningkatkan kinerja didasari pada keinginan memberikan manfaat lebih
baik kepada umat melalui dukungan, kontribusi dan sinergi Nasabah serta seluruh
Stakeholders. Semoga apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan masyarakat
Indonesia,” tutup Toni EB Subari.

JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) semakin
memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan
mencatatkan kinerja triwulan I 2020 yang semakin baik.

Indikator bisnis Mandiri Syariah
secara keseluruhan seperti aset, dana pihak ketiga, pembiayaan dengan kualitas
baik, margin, serta fee based income naik signifikan. 

Direktur Utama Mandiri Syariah
Toni EB Subari menyampaikan seluruh Manajemen dan Pegawai Mandiri Syariah
bersyukur atas semua pencapaian Perusahaan selama triwulan I
tahun 2020. “Alhamdullilah, kami berterimakasih atas dukungan dan
kepercayaannya seluruh Stakeholders khususnya Nasabah kepada Mandiri Syariah.
Juga dukungan Mandiri Group kepada Mandiri Syariah baik melalui sinergi produk
layanan dan lain-lain,” ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Hingga akhir Maret 2020, Mandiri
Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp368 miliar, naik 51,53% dibanding
periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan
fee based income yang antara lain
disumbang dari transformasi bisnis digital. 

Direktur IT, Operation &
Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan pengembangan fitur
digital berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan Fee Based Income (FBI).

FBI digital channel naik
36,97% dari Rp52,06 miliar per Maret 2019 menjadi Rp71,31 miliar per
Maret 2020. Fee Based Income dari mobile banking berkontribusi tertinggi
dengan pertumbuhan sebesar 55,76% dari Rp8,04 miliar per Maret 2019 menjadi
Rp12,52 miliar per Maret 2020.

Hingga Maret 2020, user Mandiri Syariah Mobile (MSM)
mencapai 1,15 juta user dengan jumlah
transaksi sebanyak 8,5 juta transaksi.

“Insya Allah kami akan selalu
mengembangkan dan meningkatkan layanan digital demi kemudahan dan kenyamanan
nasabah,” kata Syafii.

Melalui MSM, jelas dia, nasabah
dapat melakukan pembayaran dengan QRIS, transaksi ke berbagai marketplace,
pengisian saldo e-wallet, dan lain-lain. “Bahkan masyarakat bisa membuka
rekening online #dirumahsaja. Ini adalah fitur pertama yang dimiliki bank
syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan dengan pesan
Pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Baca Juga :  Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto Positif Covid-19

Sementara itu, Direktur Finance,
Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, mengungkap sampai
dengan Maret 2020 dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah
tumbuh 16,94% dari Rp87,16 triliun per Maret 2019 menjadi Rp101,92 triliun pada
Maret 2020.  Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai
56,37%.

Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh Tabungan yang naik 14,82% dari
semula Rp35,25 triliun per posisi Maret 2019 menjadi Rp40,47 triliun per posisi
Maret 2020. 

“Alhamdullilah, kenaikan tersebut
menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Mandiri Syariah semakin meningkat. Buat
kami ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus
tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi umat,” kata Ade Cahyo.

Perolehan DPK menjadikan aset
Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75 triliun atau naik
16,43% dari Maret 2019 yang sebesar Rp98,55 triliun.

Atas pencapaian seluruh indikator
bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba
terhadap ekuitas (return on equity/ROE)
di level 16,39% per Maret 2020 dan menjadikan Mandiri Syariah sebagai bank
syariah terbesar dengan rasio profitabilitas bank yang baik.

Hingga Maret 2020, Mandiri
Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp75,70 triliun, tumbuh 9,14% dari
Maret 2019 yang sebesar Rp69,36 triliun. Pembiayaan Segmen Konsumer (pembiayaan
Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah dan Mitraguna Berkah) menjadi
kontributor utama dalam pertumbuhan tersebut.

Ade Cahyo menuturkan pertumbuhan
pembiayaan tersebut disertai perbaikan kualitas yang terjaga baik dengan
indikator penurunan NPF Net sebesar 34 basis points (bps) dari 1,29% per Maret
2019 menjadi 0,95% per Maret 2020. Sementara, NPF Gross turun 57 bps dari 3,06%
di Maret 2020 menjadi 2,49 % per Maret 2020.

Baca Juga :  Dana BOS 2021 Memberikan Fleksibilitas dan Keadilan Kepada Sekolah

Pertumbuhan pembiayaan memberikan
kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang
tumbuh 6,33% (yoy) semula Rp2,1 triliun per Maret 2019 menjadi Rp2,23 triliun
per Maret 2020. Sementara fee based
income
meningkat 18,91% dari Rp429 miliar per Maret 2019 menjadi Rp510
miliar per Maret 2020.

Sustainable Finance

Sebagai wujud kepedulian atas
pandemi Covid-19 yang melanda  Indonesia,
Mandiri Syariah bersama-sama Nasabah dan pegawai telah menyalurkan bantuan,
diantaranya 2.500 Alat Pelindung Diri (APD), 100 ribu masker, 20 ribu bahan
pokok yang diberikan kepada rumah sakit dan masyarakat terdampak Covid-19 di
Indonesia. Total bantuan tersebut senilai Rp6,83 miliar.

Selain bantuan di atas, Mandiri
Syariah juga menyediakan layanan call center untuk konsultasi dan informasi
Covid-19 yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, penyediaan handsanitizer
dan antiseptik bagi masyarakat yang membutuhkan, pendampingan ODP dan PDP
bersama Puskesmas dan tenaga medis, penyemprotan desinfektan untuk 28 titik
masjid, pesantren dan fasilitas,  dan lain-lain. 

Sementara itu Pegawai Mandiri
Syariah berinisiatif menyisihkan gaji bulan Maret, April dan Mei untuk membantu
meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia. Selain
menyelenggarakan aksi kepedulian, Mandiri Syariah juga menggelar doa serentak
bersama stakeholders agar wabah segera usai. “Insya Allah, semangat
meningkatkan kinerja didasari pada keinginan memberikan manfaat lebih
baik kepada umat melalui dukungan, kontribusi dan sinergi Nasabah serta seluruh
Stakeholders. Semoga apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan masyarakat
Indonesia,” tutup Toni EB Subari.

Terpopuler

Artikel Terbaru