26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Antisipasi Virus Korona, Menkeu Minta Kementerian Percepat Belanja

Pemerintah terus mencermati perkembangan dampak virus Korona
yang dapat mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Menteri
Keuangan Sri Mulyani pun tidak tinggal diam.

Sri Mulyani menjelaskan, wabah virus Korona yang terjadi di
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pastinya ikut memukul ekonomi negara tersebut.
Namun, efek dominonya akan mempengaruhi perekonomian kawasan Asia termasuk
Indonesia.

“Jadi apabila perekonomian di Tiongkok terpengaruh cukup signifikan
akibat Coronavirus, maka pengaruhnya tak hanya di dalam Tiongkok sendiri tapi
terhadap tapi juga kepada dunia juga akan sangat besar,” jelasnya.

Menurutnya, kementerian lain dan lembaga di bawahnya diminta
untuk memaksimalkan anggaran belanja yang dapat menggenjot perekonomian dalam
negeri. ”Terutama yang bisa dieksekusi secara cepat, dan langsung memengaruhi
masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Dokter Andani Eka Putra Ungkap Obat Paling Bagus Untuk Covid-19

Sri Mulyani mencontohkan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah melakukan belanja cukup besar pada bulan
Februari 2020. Begitu juga dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

“Termasuk belanja dana desa. Dana desa yang sudah kita cairkan
untuk lebih dari 1.490 desa. Ini lebih tinggi dibanding tahun lalu bulan
Februari, yang pencairannya hanya Rp 317 miliar,” ungkapnya.

Sementara, dari sisi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul
dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akannya melakukan
pencairan langsung kepada rekening sekolah.

Langkah percepatan penyerapan belanja negara tersebut dipakukan
dalam rangka pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Agar seluruh anggaran pemerintah
yang sudah ada di dalam APBN, bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat dan berputar sehingga mendorong perekonomian di Indonesia,”
tutupnya.(jpc)

Baca Juga :  Tanggapi Moeldoko,KPK: Investasi Terhambat karena Ketidakpastian Hukum

 

Pemerintah terus mencermati perkembangan dampak virus Korona
yang dapat mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Menteri
Keuangan Sri Mulyani pun tidak tinggal diam.

Sri Mulyani menjelaskan, wabah virus Korona yang terjadi di
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pastinya ikut memukul ekonomi negara tersebut.
Namun, efek dominonya akan mempengaruhi perekonomian kawasan Asia termasuk
Indonesia.

“Jadi apabila perekonomian di Tiongkok terpengaruh cukup signifikan
akibat Coronavirus, maka pengaruhnya tak hanya di dalam Tiongkok sendiri tapi
terhadap tapi juga kepada dunia juga akan sangat besar,” jelasnya.

Menurutnya, kementerian lain dan lembaga di bawahnya diminta
untuk memaksimalkan anggaran belanja yang dapat menggenjot perekonomian dalam
negeri. ”Terutama yang bisa dieksekusi secara cepat, dan langsung memengaruhi
masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Dokter Andani Eka Putra Ungkap Obat Paling Bagus Untuk Covid-19

Sri Mulyani mencontohkan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah melakukan belanja cukup besar pada bulan
Februari 2020. Begitu juga dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

“Termasuk belanja dana desa. Dana desa yang sudah kita cairkan
untuk lebih dari 1.490 desa. Ini lebih tinggi dibanding tahun lalu bulan
Februari, yang pencairannya hanya Rp 317 miliar,” ungkapnya.

Sementara, dari sisi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul
dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akannya melakukan
pencairan langsung kepada rekening sekolah.

Langkah percepatan penyerapan belanja negara tersebut dipakukan
dalam rangka pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Agar seluruh anggaran pemerintah
yang sudah ada di dalam APBN, bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat dan berputar sehingga mendorong perekonomian di Indonesia,”
tutupnya.(jpc)

Baca Juga :  Tanggapi Moeldoko,KPK: Investasi Terhambat karena Ketidakpastian Hukum

 

Terpopuler

Artikel Terbaru