26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Potensi Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia, BMKG Ingatkan Hal Ini, Khususnya Warga Pesisir

PROKALTENG.CO-Menanggapi adanya potensi gelombang tinggi yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir untuk waspada dan terus berhati-hati pada Senin hingga Selasa, 11-12 Desember 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan 4-20 knot.

“Harap selalu waspada untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi, hingga mencapai 4 meter,” Ungkap Eko, dalam informasi yang diterima dari Antara pada Senin (11/12).

Baca Juga :  Kemendikbud Susun Kurikulum Darurat, Sejumlah Kompetensi Dasar Dipangk

Ia menjelaskan bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kai-Aru, dan Laut Arafuru bagian timur,” paparnya.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep.

Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, serta Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Selain itu, juga perairan selatan Banten – Jawa Timur, perairan Bali-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Sangihe-Kep. Talaud.

Baca Juga :  Dewan Ajak Masyarakat Antisipasi Perubahan Cuaca

Kemudian, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai-Sula, perairan Manokwari, perairan Biak, perairan Sarmi-Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kep.

Kei-Kep. Aru, perairan utara Babar-Tanimbar, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Arafuru bagian timur.

Sedangkan untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Barat-NTB.

Melihat adanya potensi gelombang tinggi itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dengan moda transportasi perahu maupun kapal. (jpc/hnd)

PROKALTENG.CO-Menanggapi adanya potensi gelombang tinggi yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir untuk waspada dan terus berhati-hati pada Senin hingga Selasa, 11-12 Desember 2023.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan 4-20 knot.

“Harap selalu waspada untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi, hingga mencapai 4 meter,” Ungkap Eko, dalam informasi yang diterima dari Antara pada Senin (11/12).

Baca Juga :  Kemendikbud Susun Kurikulum Darurat, Sejumlah Kompetensi Dasar Dipangk

Ia menjelaskan bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kai-Aru, dan Laut Arafuru bagian timur,” paparnya.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep.

Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, serta Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Selain itu, juga perairan selatan Banten – Jawa Timur, perairan Bali-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Sangihe-Kep. Talaud.

Baca Juga :  Dewan Ajak Masyarakat Antisipasi Perubahan Cuaca

Kemudian, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai-Sula, perairan Manokwari, perairan Biak, perairan Sarmi-Jayapura, perairan Amamapare-Agats, Laut Banda, perairan utara Kep.

Kei-Kep. Aru, perairan utara Babar-Tanimbar, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Arafuru bagian timur.

Sedangkan untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Barat-NTB.

Melihat adanya potensi gelombang tinggi itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dengan moda transportasi perahu maupun kapal. (jpc/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru