26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Koalisi Besar Stabilkan Pemerintahan

Partai
Demokrat semakin dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa kali Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Partai koalisi Jokowi pun terbuka jika Demokrat ingin merapat.

Wakil
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf (01) Ahmad Rofiq menyatakan,
pihaknya tidak berkeberatan jika Demokrat sungguh-sungguh ingin bergabung.
“Kami tentu welcome jika Demokrat ingin memperkuat Koalisi
Indonesia Kerja (KIK),” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (9/6).

Rofiq mengatakan,
prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu perjalanan roda
pemerintahan akan semakin efektif. Presiden dalam menjalankan tugas dan
melaksanakan program-programnya bakal semakin cepat. “Rakyat bisa segera
menikmati program-program tersebut,” kata dia.

Wakil
Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, jika Demokrat merapat ke Jokowi,
koalisi akan semakin besar. Menurut dia, koalisi besar baik untuk stabilitas
pemerintahan. “Sepanjang koalisi kompak, maka akan efektif dan produktif,”
tutur dia.

Baca Juga :  Didesak Dorong Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Mahfud: Tunggu Presiden

Sementara
itu, desas-desus keluarnya Demokrat dari Koalisi Adil dan Makmur tampaknya
tidak dianggap serius oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (02).
Mereka mempersilakan partai berlambang bintang Mercy tersebut keluar.

Juru
Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Demokrat selama ini memang berada di
Koalisi Adil dan Makmur. Namun, manuver politik yang mereka lakukan tidak
demikian. “Publik juga sudah tahu bahwa mereka bertemu dengan Pak Jokowi.
Pernyataan elite politik mereka pun berubah,” cetusnya.

Jawa
Pos kemarin (9/6).

Rofiq
mengatakan, prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu
perjalanan roda pemerintahan akan semakin efektif. Presiden dalam menjalankan
tugas dan melaksanakan program-programnya bakal semakin cepat. “Rakyat bisa
segera menikmati program-program tersebut,” kata dia.

Baca Juga :  Kemendag Blokir 2.453 Lapak Cetak Sertifikat Vaksin di Toko Online

Wakil
Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, jika Demokrat merapat ke Jokowi,
koalisi akan semakin besar. Menurut dia, koalisi besar baik untuk stabilitas
pemerintahan. “Sepanjang koalisi kompak, maka akan efektif dan produktif,”
tutur dia.

Sementara
itu, desas-desus keluarnya Demokrat dari Koalisi Adil dan Makmur tampaknya
tidak dianggap serius oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (02).
Mereka mempersilakan partai berlambang bintang Mercy tersebut keluar.

Juru
Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Demokrat selama ini memang berada di
Koalisi Adil dan Makmur. Namun, manuver politik yang mereka lakukan tidak
demikian. “Publik juga sudah tahu bahwa mereka bertemu dengan Pak Jokowi.
Pernyataan elite politik mereka pun berubah,” cetusnya.(jpc)

 

Partai
Demokrat semakin dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa kali Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Partai koalisi Jokowi pun terbuka jika Demokrat ingin merapat.

Wakil
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf (01) Ahmad Rofiq menyatakan,
pihaknya tidak berkeberatan jika Demokrat sungguh-sungguh ingin bergabung.
“Kami tentu welcome jika Demokrat ingin memperkuat Koalisi
Indonesia Kerja (KIK),” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (9/6).

Rofiq mengatakan,
prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu perjalanan roda
pemerintahan akan semakin efektif. Presiden dalam menjalankan tugas dan
melaksanakan program-programnya bakal semakin cepat. “Rakyat bisa segera
menikmati program-program tersebut,” kata dia.

Wakil
Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, jika Demokrat merapat ke Jokowi,
koalisi akan semakin besar. Menurut dia, koalisi besar baik untuk stabilitas
pemerintahan. “Sepanjang koalisi kompak, maka akan efektif dan produktif,”
tutur dia.

Baca Juga :  Didesak Dorong Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Mahfud: Tunggu Presiden

Sementara
itu, desas-desus keluarnya Demokrat dari Koalisi Adil dan Makmur tampaknya
tidak dianggap serius oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (02).
Mereka mempersilakan partai berlambang bintang Mercy tersebut keluar.

Juru
Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Demokrat selama ini memang berada di
Koalisi Adil dan Makmur. Namun, manuver politik yang mereka lakukan tidak
demikian. “Publik juga sudah tahu bahwa mereka bertemu dengan Pak Jokowi.
Pernyataan elite politik mereka pun berubah,” cetusnya.

Jawa
Pos kemarin (9/6).

Rofiq
mengatakan, prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu
perjalanan roda pemerintahan akan semakin efektif. Presiden dalam menjalankan
tugas dan melaksanakan program-programnya bakal semakin cepat. “Rakyat bisa
segera menikmati program-program tersebut,” kata dia.

Baca Juga :  Kemendag Blokir 2.453 Lapak Cetak Sertifikat Vaksin di Toko Online

Wakil
Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, jika Demokrat merapat ke Jokowi,
koalisi akan semakin besar. Menurut dia, koalisi besar baik untuk stabilitas
pemerintahan. “Sepanjang koalisi kompak, maka akan efektif dan produktif,”
tutur dia.

Sementara
itu, desas-desus keluarnya Demokrat dari Koalisi Adil dan Makmur tampaknya
tidak dianggap serius oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (02).
Mereka mempersilakan partai berlambang bintang Mercy tersebut keluar.

Juru
Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Demokrat selama ini memang berada di
Koalisi Adil dan Makmur. Namun, manuver politik yang mereka lakukan tidak
demikian. “Publik juga sudah tahu bahwa mereka bertemu dengan Pak Jokowi.
Pernyataan elite politik mereka pun berubah,” cetusnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru