27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ketua MPR Buka Puasa Bersama Presiden dan Wapres

 JAKARTA –
Pada hari kelima bulan suci Ramadan, Ketua MPR Zulkifli Hasan menggelar buka
puasa bersama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Buka puasa
bersama berlangsung di Rumah Dinas Ketua MPR, Kompleks Perumahan Pejabat Tinggi
Negara Widyachandra, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Sekitar pukul 17.20 WIB, Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla tiba di Rumah Dinas Ketua MPR. Di teras, Zulkifli Hasan
menyambut kedatangan Presiden dan Wapres. Mengenakan pakaian koko putih, mereka
berjalan masuk ke dalam rumah.

Tampak sudah hadir para pimpinan MPR lainnya yaitu Wakil
Ketua MPR Mahyudin, E. E. Mangindaan, Muhaimin Iskandar. Tampak juga Ketua DPD
RI Oesman Sapta, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MK Anwar Usman, Sekjen PAN
Eddy Suparno, dan beberapa tokoh seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan
pimpinan fraksi di MPR serta Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono.

Baca Juga :  Simak, Ini Syarat Perjalanan untuk Daerah PPKM Level 1-4 yang Baru

Buka puasa bersama diawali dengan pembacaan ayat suci
Alquran. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua MPR Zulkifli Hasan. Dalam
sambutannya, Zulkifli mengatakan buka puasa bersama pimpinan lembaga negara ini
merupakan tradisi setiap tahun.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli mengucapkan syukur karena
telah melaksanakan hajat penting demokrasi yaitu untuk pertama kali Pemilu
Serentak, Pileg dan Pilpres secara bersamaan. Tentu akan ada pemenang dalam
Pemilu ini. “Kita tunggu nanti tanggal 22 Mei berdasarkan perhitungan
manual KPU,” ujarnya.

Jika ada keberatan, lanjut Zulkifli, sudah diatur dalam UU
yaitu melalui Mahkamah Konstitusi. Dalam konteks ini, sebagai Pimpinan MPR,
Zulkifli menyampaikan bahwa kita telah memilih sistem demokrasi Pancasila.
Rakyat yang berkuasa dan berdaulat. Karena itu setiap lima tahun ada proses
pemilihan.

Baca Juga :  Sofyan Basir jadi Dirut Lagi Usai Divonis Bebas? Ini Kata Menteri BUMN

“Karena itu Pemilu adalah sesuatu yang biasa dalam negara
demokrasi,” katanya.

“Bagi MPR sesuai perintah UU adalah menjaga persatuan,
menjaga NKRI, dan menjaga kerukunan dan kebersamaan,” imbuhnya.

Menurut Zulkifli, disebut pemenang Pemilu adalah bila bisa
menjahit kembali merah putih. Merajut persatuan dan memperkokoh kebersamaan.
“Itulah baru bisa dikatakan Indonesia menang, apalagi kalau bisa merajut
kembali merah putih,” ucapnya.

Zulkifli
memberi contoh merajut kembali merah putih seperti bisa duduk bersama meskipun
berbeda pilihan.

“Seperti
sekarang ini bisa duduk berdampingan dengan presiden, dengan Pak Oesman Sapta,
dengan Cak Imin. Inilah menjahit kembali merah putih,” tuturnya.

Sebelum buka puasa,
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan tausiah dan doa.(adv/jpnn)

 

 JAKARTA –
Pada hari kelima bulan suci Ramadan, Ketua MPR Zulkifli Hasan menggelar buka
puasa bersama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Buka puasa
bersama berlangsung di Rumah Dinas Ketua MPR, Kompleks Perumahan Pejabat Tinggi
Negara Widyachandra, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Sekitar pukul 17.20 WIB, Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla tiba di Rumah Dinas Ketua MPR. Di teras, Zulkifli Hasan
menyambut kedatangan Presiden dan Wapres. Mengenakan pakaian koko putih, mereka
berjalan masuk ke dalam rumah.

Tampak sudah hadir para pimpinan MPR lainnya yaitu Wakil
Ketua MPR Mahyudin, E. E. Mangindaan, Muhaimin Iskandar. Tampak juga Ketua DPD
RI Oesman Sapta, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MK Anwar Usman, Sekjen PAN
Eddy Suparno, dan beberapa tokoh seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan
pimpinan fraksi di MPR serta Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono.

Baca Juga :  Simak, Ini Syarat Perjalanan untuk Daerah PPKM Level 1-4 yang Baru

Buka puasa bersama diawali dengan pembacaan ayat suci
Alquran. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua MPR Zulkifli Hasan. Dalam
sambutannya, Zulkifli mengatakan buka puasa bersama pimpinan lembaga negara ini
merupakan tradisi setiap tahun.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli mengucapkan syukur karena
telah melaksanakan hajat penting demokrasi yaitu untuk pertama kali Pemilu
Serentak, Pileg dan Pilpres secara bersamaan. Tentu akan ada pemenang dalam
Pemilu ini. “Kita tunggu nanti tanggal 22 Mei berdasarkan perhitungan
manual KPU,” ujarnya.

Jika ada keberatan, lanjut Zulkifli, sudah diatur dalam UU
yaitu melalui Mahkamah Konstitusi. Dalam konteks ini, sebagai Pimpinan MPR,
Zulkifli menyampaikan bahwa kita telah memilih sistem demokrasi Pancasila.
Rakyat yang berkuasa dan berdaulat. Karena itu setiap lima tahun ada proses
pemilihan.

Baca Juga :  Sofyan Basir jadi Dirut Lagi Usai Divonis Bebas? Ini Kata Menteri BUMN

“Karena itu Pemilu adalah sesuatu yang biasa dalam negara
demokrasi,” katanya.

“Bagi MPR sesuai perintah UU adalah menjaga persatuan,
menjaga NKRI, dan menjaga kerukunan dan kebersamaan,” imbuhnya.

Menurut Zulkifli, disebut pemenang Pemilu adalah bila bisa
menjahit kembali merah putih. Merajut persatuan dan memperkokoh kebersamaan.
“Itulah baru bisa dikatakan Indonesia menang, apalagi kalau bisa merajut
kembali merah putih,” ucapnya.

Zulkifli
memberi contoh merajut kembali merah putih seperti bisa duduk bersama meskipun
berbeda pilihan.

“Seperti
sekarang ini bisa duduk berdampingan dengan presiden, dengan Pak Oesman Sapta,
dengan Cak Imin. Inilah menjahit kembali merah putih,” tuturnya.

Sebelum buka puasa,
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan tausiah dan doa.(adv/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru