27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ganjar Inisiasi Pabrik Teh Gede Pangrango

PROKALTENG.CO -Bakal calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo, berkunjung dan menginap di desa terpencil di kaki Gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (5/10). Tidak hanya kunjungan biasa, Ganjar juga datang untuk menjalankan salah satu program andalannya, yakni hilirisasi pertanian untuk menuju kedaulatan pangan.

Di wilayah tersebut Ganjar menggandeng Koperasi Desa Sejahtera Indonesia (Kodesi) milik Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), menginisiasi pembangunan pabrik teh premium di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Diketahui, Ganjar merupakan Dewan Pembina Papdesi.

”Pabrik teh ini akan memproduksi teh premium yang kami beri merek Teh GP. Itu kepanjangan dari Teh Gede Pangrango, karena wilayah ini ada di kaki Gunung Gede dan Pangrango,” kata Fery Kurniawan, konsultan pabrik.

Pabrik teh itu nantinya akan dikelola oleh anak-anak muda. Sementara, sebagai pilot project pabrik ini akan mengelola empat hektare kebun teh dan direncakan memproduksi 200 kg daun teh per hari.

Baca Juga :  Revisi UU Desa untuk Kesejahteraan Desa

”Untuk harganya, karena ini teh premium maka sangat tinggi. Tentu dengan hasil ini, akan membuat para petani teh di desa ini semakin sejahtera,” ucapnya.

Para anak muda petani milenial yang akan dilibatkan dalam program itu mengaku sangat senang. Sebab dengan adanya program pemberdayaan masyarakat ini, maka ekonomi masyarakat yang mayoritas adalah petani teh itu akan bertambah.

”Tentu kami sangat antusias sekali karena Pak Ganjar menginisiasi ini untuk masyarakat. Dan kami anak muda dilibatkan menjadi motor penggerak. Harapannya tentu kami anak muda tidak perlu ke kota untuk bekerja, tapi bisa berkarya di desa dengan pendapatan tak kalah dengan mereka yang ada di kota,” ucap Nandri Rivaldi (29), salah satu petani milenial Desa Tegallega.

Baca Juga :  Kemenristekdikti Sediakan 1.000 Beasiswa untuk Disabilitas

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa banyak potensi di desa yang bisa dioptimalkan. Contohnya di Desa Tegallega, di mana ada potensi perkebunan teh yang bisa dikelola lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

”Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh kongkret bagaimana kita melakukan hilirisasi pertanian yang kita harapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren,” ucapnya.

Dan yang menarik lagi, lanjut Ganjar, pabrik teh itu dikelola bekerjasama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi. Jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

”Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing. Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan,” jelasnya. (tim)

PROKALTENG.CO -Bakal calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo, berkunjung dan menginap di desa terpencil di kaki Gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (5/10). Tidak hanya kunjungan biasa, Ganjar juga datang untuk menjalankan salah satu program andalannya, yakni hilirisasi pertanian untuk menuju kedaulatan pangan.

Di wilayah tersebut Ganjar menggandeng Koperasi Desa Sejahtera Indonesia (Kodesi) milik Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), menginisiasi pembangunan pabrik teh premium di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Diketahui, Ganjar merupakan Dewan Pembina Papdesi.

”Pabrik teh ini akan memproduksi teh premium yang kami beri merek Teh GP. Itu kepanjangan dari Teh Gede Pangrango, karena wilayah ini ada di kaki Gunung Gede dan Pangrango,” kata Fery Kurniawan, konsultan pabrik.

Pabrik teh itu nantinya akan dikelola oleh anak-anak muda. Sementara, sebagai pilot project pabrik ini akan mengelola empat hektare kebun teh dan direncakan memproduksi 200 kg daun teh per hari.

Baca Juga :  Revisi UU Desa untuk Kesejahteraan Desa

”Untuk harganya, karena ini teh premium maka sangat tinggi. Tentu dengan hasil ini, akan membuat para petani teh di desa ini semakin sejahtera,” ucapnya.

Para anak muda petani milenial yang akan dilibatkan dalam program itu mengaku sangat senang. Sebab dengan adanya program pemberdayaan masyarakat ini, maka ekonomi masyarakat yang mayoritas adalah petani teh itu akan bertambah.

”Tentu kami sangat antusias sekali karena Pak Ganjar menginisiasi ini untuk masyarakat. Dan kami anak muda dilibatkan menjadi motor penggerak. Harapannya tentu kami anak muda tidak perlu ke kota untuk bekerja, tapi bisa berkarya di desa dengan pendapatan tak kalah dengan mereka yang ada di kota,” ucap Nandri Rivaldi (29), salah satu petani milenial Desa Tegallega.

Baca Juga :  Kemenristekdikti Sediakan 1.000 Beasiswa untuk Disabilitas

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa banyak potensi di desa yang bisa dioptimalkan. Contohnya di Desa Tegallega, di mana ada potensi perkebunan teh yang bisa dikelola lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

”Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh kongkret bagaimana kita melakukan hilirisasi pertanian yang kita harapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren,” ucapnya.

Dan yang menarik lagi, lanjut Ganjar, pabrik teh itu dikelola bekerjasama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi. Jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

”Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing. Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan,” jelasnya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru