26.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

721.008 Rumah Tangga Belum Mampu Pasang Listrik

JAKARTA – Per 1 Juli 2019, ada 721.008 rumah tangga di Indonesia
yang masuk golongan belum mampu memasang listrik. Hal ini disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM).

Disebutkan, jumlah itu berkurang
dibandingkan pada Desember 2018 yang mencapai 992.841 rumah tangga.

Jika dibandingkan dengan rumah
tangga yang telah menikmati listrik, angka tersebut memang relatif kecil.

Untuk diketahui, jumlah rumah
tangga yang telah menikmati listrik sebanyak 67.548.773 rumah tangga.

Diantara jumlah tersebut, Jawa
Timur (Jatim) menjadi provinsi dengan rumah tangga miskin belum berlistrik
terbanyak, yakni sebanyak 228.742 rumah tangga atau 32 persen.

Direktur Jenderal
Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan, rumah tangga miskin
ini sebenarnya bisa membayar biaya listrik bulanan.

Baca Juga :  Wiranto: Kebakaran Hutan di Riau Tidak Separah yang Diberitakan

Namun, mereka tidak mampu
membayar biaya pemasangan untuk mendapat sambungan listrik dari PLN.

“Kebanyakan di Jatim yang menjadi
lumbung listrik. Ini kemudian buat isunya sosial, isu keadilan listrik ada,
tetapi tidak mampu untuk pasangnya,” kata Rida.

Kementerian ESDM mengupayakan
partisipasi badan usaha sektor ESDM untuk membantu pasang baru listrik bagi
rumah tangga miskin belum berlistrik.

Bantuan pasang baru listrik
tersebut berupa instalasi sederhana dengan dua titik lampu dan satu kotak
kontak, termasuk biaya penyambungan, biaya instalasi, biaya penerbitan
sertifikat laik operasi (SLO), dan voucher perdana listrik prabayar.

“Ini akan menggunakan dana CSR
badan usaha sektor ESDM. Semuanya gratis. Jadi, mereka (masyarakat tidak mampu,
Red) tinggal terima beres. Kami tinggalkan dengan kondisi sudah menyala,”
ujarnya.

Baca Juga :  Harus Ada Batasan, KPI Ingin Konten Netflix Difilter

Rasio elektrifikasi (RE)
Indonesia per Juni 2019 naik menjadi 98,81 persen dari 98,30 persen pada akhir
2018.

Angka itu diharapkan akan terus
meningkat hingga mencapai 99,9 persen pada akhir 2019 sesuai dengan target
pemerintah. (jpc/kpc)

JAKARTA – Per 1 Juli 2019, ada 721.008 rumah tangga di Indonesia
yang masuk golongan belum mampu memasang listrik. Hal ini disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM).

Disebutkan, jumlah itu berkurang
dibandingkan pada Desember 2018 yang mencapai 992.841 rumah tangga.

Jika dibandingkan dengan rumah
tangga yang telah menikmati listrik, angka tersebut memang relatif kecil.

Untuk diketahui, jumlah rumah
tangga yang telah menikmati listrik sebanyak 67.548.773 rumah tangga.

Diantara jumlah tersebut, Jawa
Timur (Jatim) menjadi provinsi dengan rumah tangga miskin belum berlistrik
terbanyak, yakni sebanyak 228.742 rumah tangga atau 32 persen.

Direktur Jenderal
Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan, rumah tangga miskin
ini sebenarnya bisa membayar biaya listrik bulanan.

Baca Juga :  Wiranto: Kebakaran Hutan di Riau Tidak Separah yang Diberitakan

Namun, mereka tidak mampu
membayar biaya pemasangan untuk mendapat sambungan listrik dari PLN.

“Kebanyakan di Jatim yang menjadi
lumbung listrik. Ini kemudian buat isunya sosial, isu keadilan listrik ada,
tetapi tidak mampu untuk pasangnya,” kata Rida.

Kementerian ESDM mengupayakan
partisipasi badan usaha sektor ESDM untuk membantu pasang baru listrik bagi
rumah tangga miskin belum berlistrik.

Bantuan pasang baru listrik
tersebut berupa instalasi sederhana dengan dua titik lampu dan satu kotak
kontak, termasuk biaya penyambungan, biaya instalasi, biaya penerbitan
sertifikat laik operasi (SLO), dan voucher perdana listrik prabayar.

“Ini akan menggunakan dana CSR
badan usaha sektor ESDM. Semuanya gratis. Jadi, mereka (masyarakat tidak mampu,
Red) tinggal terima beres. Kami tinggalkan dengan kondisi sudah menyala,”
ujarnya.

Baca Juga :  Harus Ada Batasan, KPI Ingin Konten Netflix Difilter

Rasio elektrifikasi (RE)
Indonesia per Juni 2019 naik menjadi 98,81 persen dari 98,30 persen pada akhir
2018.

Angka itu diharapkan akan terus
meningkat hingga mencapai 99,9 persen pada akhir 2019 sesuai dengan target
pemerintah. (jpc/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru