27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Usai Sahkan UU Ciptaker, 18 Anggota DPR Positif Covid

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Usai mengesahkan RUU Cipta kerja menjadi
Undang-Undang, sebanyak 18 anggota DPR RI dikonfrmasi positif terinfeksi virus
Covid 19. Selain itu, 22 orang staf dan tenaga ahli juga dikonfirmasi positif.
Hanya, belum diketahui siapa-siapa saja dan fraksi mana mereka yang positif.

Wakil Ketua DPR RI Azis
Syamsuddin membenarkan. Menurutnya, info lebih detil siapa saja yang positif
berada di bidang pelayanan kesehatan DPR RI. “Saya tidak tahu siapa saja.
Karena saya ngga ngecek ke Yankes (Pelayanan Kesehatan-red),” kata Azis, Selasa
(6/10).

Politisi Partai Golkar ini juga
menyebut ada 40 orang di lingkungan DPR yang positif. Banyaknya orang di
lingkungan DPR juga sempat diwacanakan jika gedung wakil rakyat ini akan
dilockdown. Hal ini juga yang membuat DPR mempercepat pengesahan RUU Omnibus
Law menjadi Undang-Undang.

“Karena itu resesnya dipercepat.
Untuk memutus penyebaran virus di lingkungan DPR,” katanya. Dari jadwal yang
sebelumnya beredar, masa reses untuk wakil rakyat kembali ke Dapilnya dijadwalkan
9 Oktober mendatang.

Baca Juga :  Efek Corona, Setengah Miliar Orang Berada di Jurang Kemiskinan

Padahal, sebelumnya Tim
Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional merilis, memasuki bulan ke delapan, penanganan pandemi di
Indonesia menunjukkan hasil pencapaian positif.

Juru Bicara Satgas Penanganan
Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyebut pada pekan pertama bulan Oktober 2020,
angka kesembuhan atau recovery rate berada di 75,27 persen.

“Rasio sembuh terhadap total
kasus ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat pada angka
73,77 persen,” jelas Reisa, Senin (5/10).

Adapun jumlah pasien sembuh per 5
Oktober 2020 adalah sebanyak 232.593 kasus. Sedangkan kasus aktif tercataat ada
63.274 kasus. Dan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 307.120 kasus. Jumlah
kasus meninggal sebanyak 11.253 kasus. Rasio kematian dengan total kasus atau
case fatality ratio adalah 3,67%.

Baca Juga :  Zulhas Ngaku Tolak Semua Izin Pemanfaatan Hutan

“Angka kematian tersebut turun
dibandingkan satu Minggu sebelumnya yaitu 3,77%. Sekali lagi terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian ini,” kata Reisa.

Pemerintah kata Reisa sudah
menerapkan berbagai strategi untuk melandaikan kurva kasus Covid-19 setiap
bulannya. Strateginya dengan 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam
testing, per harinya sudah mampu mencapai 40 ribu orang diperiksa spesimennya
di lebih dari 340 laboratorium. Upaya tracing menemukan sekitar 140 ribu orang suspek
setiap harinya.

“Selain 3T, masih ada rumus lain,
ingat memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan dan mencuci tangan
dengan baik dan benar,” ujarnya.

Selain itu pemerintah juga sedang
menyiapkan program vaksinasi secara bertahap untuk melindungi masyarakat. Dalam
catatan sejarah dunia, Reisa menceritakan suksesnya vaksinasi berdampak
terhadap terkendalinya, bahkan hilangnya penyakit menular.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Usai mengesahkan RUU Cipta kerja menjadi
Undang-Undang, sebanyak 18 anggota DPR RI dikonfrmasi positif terinfeksi virus
Covid 19. Selain itu, 22 orang staf dan tenaga ahli juga dikonfirmasi positif.
Hanya, belum diketahui siapa-siapa saja dan fraksi mana mereka yang positif.

Wakil Ketua DPR RI Azis
Syamsuddin membenarkan. Menurutnya, info lebih detil siapa saja yang positif
berada di bidang pelayanan kesehatan DPR RI. “Saya tidak tahu siapa saja.
Karena saya ngga ngecek ke Yankes (Pelayanan Kesehatan-red),” kata Azis, Selasa
(6/10).

Politisi Partai Golkar ini juga
menyebut ada 40 orang di lingkungan DPR yang positif. Banyaknya orang di
lingkungan DPR juga sempat diwacanakan jika gedung wakil rakyat ini akan
dilockdown. Hal ini juga yang membuat DPR mempercepat pengesahan RUU Omnibus
Law menjadi Undang-Undang.

“Karena itu resesnya dipercepat.
Untuk memutus penyebaran virus di lingkungan DPR,” katanya. Dari jadwal yang
sebelumnya beredar, masa reses untuk wakil rakyat kembali ke Dapilnya dijadwalkan
9 Oktober mendatang.

Baca Juga :  Efek Corona, Setengah Miliar Orang Berada di Jurang Kemiskinan

Padahal, sebelumnya Tim
Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional merilis, memasuki bulan ke delapan, penanganan pandemi di
Indonesia menunjukkan hasil pencapaian positif.

Juru Bicara Satgas Penanganan
Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyebut pada pekan pertama bulan Oktober 2020,
angka kesembuhan atau recovery rate berada di 75,27 persen.

“Rasio sembuh terhadap total
kasus ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat pada angka
73,77 persen,” jelas Reisa, Senin (5/10).

Adapun jumlah pasien sembuh per 5
Oktober 2020 adalah sebanyak 232.593 kasus. Sedangkan kasus aktif tercataat ada
63.274 kasus. Dan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 307.120 kasus. Jumlah
kasus meninggal sebanyak 11.253 kasus. Rasio kematian dengan total kasus atau
case fatality ratio adalah 3,67%.

Baca Juga :  Zulhas Ngaku Tolak Semua Izin Pemanfaatan Hutan

“Angka kematian tersebut turun
dibandingkan satu Minggu sebelumnya yaitu 3,77%. Sekali lagi terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian ini,” kata Reisa.

Pemerintah kata Reisa sudah
menerapkan berbagai strategi untuk melandaikan kurva kasus Covid-19 setiap
bulannya. Strateginya dengan 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam
testing, per harinya sudah mampu mencapai 40 ribu orang diperiksa spesimennya
di lebih dari 340 laboratorium. Upaya tracing menemukan sekitar 140 ribu orang suspek
setiap harinya.

“Selain 3T, masih ada rumus lain,
ingat memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan dan mencuci tangan
dengan baik dan benar,” ujarnya.

Selain itu pemerintah juga sedang
menyiapkan program vaksinasi secara bertahap untuk melindungi masyarakat. Dalam
catatan sejarah dunia, Reisa menceritakan suksesnya vaksinasi berdampak
terhadap terkendalinya, bahkan hilangnya penyakit menular.

Terpopuler

Artikel Terbaru