26.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Sri Mulyani Heran 20 Tahun Ekspor RI Masih Andalkan Sumber Daya Alam

Kinerja
ekspor Indonesia mengalami penurunan dari USD 180,7 miliar pada 2018 menjadi
hanya USD 168,5 miliar sepanjang 2019. Melorotnya kinerja ekspor ini
disayangkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Namun
demikian yang lebih mengecewakannya lagi adalah struktur ekspor yang tak banyak
mengalami perubahan. “20 tahun tidak ada perubahan pada daya saing ekspor
komoditas kita,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Mantan
Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat, hingga saat ini ekspor masih
didominasi komoditas sumber daya alam (SDA) dan sektor manufaktur berteknologi
rendah. Jika berlangsung seperti ini terus, kata dia, daya saing ekspor
Indonesia dapat dikalahkan oleh negara tetangga seperti Sri Lanka dan Vietnam.

Baca Juga :  PUPR Bakal Bangun 148 Jembatan Gantung

Maka dari
itu, diapun berharap, pelaku usaha memanfaatkan porensi yang ada dengan beragam
inovasi. Sehingga, produk yang dijual menjadi menarik konsumen luar negeri.

“Belum
masalah pusing perizinan. Ini harus pikir keras,” ucapnya.

Sri
Mulyani juga meminta seluruh kementerian/lembaga terkait bersinergi membangun
potensi. “Kalau kita semua hidup hanya melayani kepentingan birokrasi ya tidak
berubah,” pungkasnya.(jpc)

 

Kinerja
ekspor Indonesia mengalami penurunan dari USD 180,7 miliar pada 2018 menjadi
hanya USD 168,5 miliar sepanjang 2019. Melorotnya kinerja ekspor ini
disayangkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Namun
demikian yang lebih mengecewakannya lagi adalah struktur ekspor yang tak banyak
mengalami perubahan. “20 tahun tidak ada perubahan pada daya saing ekspor
komoditas kita,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Mantan
Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat, hingga saat ini ekspor masih
didominasi komoditas sumber daya alam (SDA) dan sektor manufaktur berteknologi
rendah. Jika berlangsung seperti ini terus, kata dia, daya saing ekspor
Indonesia dapat dikalahkan oleh negara tetangga seperti Sri Lanka dan Vietnam.

Baca Juga :  PUPR Bakal Bangun 148 Jembatan Gantung

Maka dari
itu, diapun berharap, pelaku usaha memanfaatkan porensi yang ada dengan beragam
inovasi. Sehingga, produk yang dijual menjadi menarik konsumen luar negeri.

“Belum
masalah pusing perizinan. Ini harus pikir keras,” ucapnya.

Sri
Mulyani juga meminta seluruh kementerian/lembaga terkait bersinergi membangun
potensi. “Kalau kita semua hidup hanya melayani kepentingan birokrasi ya tidak
berubah,” pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru