26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Terbaru! Alat Tes Covid Berbasis Air Liur dengan Cara Dikumur

Biofarma segera mengedarkan alat tes Covid-19 terbaru berbasis air liur dengan cara kumur-kumur. Setelah itu tetap diproses di laboratorium PCR. Dibandingkan metode selama ini, tes Covid-19 berbasis air liur dinilai lebih nyaman ketimbang harus colok hidung dan rongga mulut. Alat itu bisa digunakan untuk anak-anak usia lebih dari lima tahun yang saat ini sudah mulai banyak kembali sekolah tatap muka.

Produk terbaru tersebut diberi nama Bio Saliva. Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran dan Distribusi PT Biofarma Hidayat Setiaji mengatakan, alat tersebut sudah mendapatkan nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Uji validasi post market produk Bio Saliva itu melibatkan tiga lembaga. Yaitu Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, Lab Biomedik Lanjut FK Universitas Padjadjaran, dan Lab Mikrobiologi Klinik FK Universitas Airlangga.

Baca Juga :  Ingat! Sore Ini Registrasi Akun LTMPT Ditutup Sore Ini, Syarat Mendaft

’Ada beberapa kelebihan PCR Gargle Bio Saliva ini,’’ kata Hidayat Setiaji dalam Kickoff Ritech Expo 2021 di Jakarta, Rabu (3/11).

Selain bisa digunakan untuk anak-anak mulai umur lima tahun, alat itu juga mengurangi risiko paparan langsung antara tenaga kesehatan dengan penderita Covid-19. Keunggulan berikutnya adalah cocok untuk pengambilan sampel dengan antrean yang panjang.

”Sampel virus hasil kumur-kumur juga tidak membutuhkan suhu dingin. Karena sampel dapat disimpan di suhu ruang,’’ jelas Hidayat Setiaji.

Hasil riset menggunakan mBioCov diketahui bahwa tingkat sensitivitasnya mencapai lebih dari 90 persen. Hidayat mengatakan, cairan yang digunakan untuk kumur-kumur aman jika tidak sengaja tertelan.

Di dalam satu paket Bio Saliva terdapat empat item peralatan. Yaitu tabung Gargle Solution (cairan kumur) berwarna biru, tabung Collection Buffer berwarna merah, adapter, dan biohazard plastic untuk menyimpan sampel hasil kumur-kumur.

Baca Juga :  Anak Stunting di Indonesia Terbanyak Ketiga di ASEAN

Pertama orang kumur-kumur dengan cairan kumur yang sudah ada di tabung merah. Kemudian dimasukkan kembali ke botol merah ditambah larutan pencampur di tabung warna merah. Kemudian dikocok sampai berbusa. Setelah itu, dimasukkan ke dalam plastik biohazard. Kemudian baru diproses diproses di lab PCR.

Hidayat menambahkan, nomor izin edar Bio Saliva keluar pada 1 April 2021. Kemudian sudah melalui tahapan soft launching pada 8 Mei.

Biofarma segera mengedarkan alat tes Covid-19 terbaru berbasis air liur dengan cara kumur-kumur. Setelah itu tetap diproses di laboratorium PCR. Dibandingkan metode selama ini, tes Covid-19 berbasis air liur dinilai lebih nyaman ketimbang harus colok hidung dan rongga mulut. Alat itu bisa digunakan untuk anak-anak usia lebih dari lima tahun yang saat ini sudah mulai banyak kembali sekolah tatap muka.

Produk terbaru tersebut diberi nama Bio Saliva. Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran dan Distribusi PT Biofarma Hidayat Setiaji mengatakan, alat tersebut sudah mendapatkan nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Uji validasi post market produk Bio Saliva itu melibatkan tiga lembaga. Yaitu Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, Lab Biomedik Lanjut FK Universitas Padjadjaran, dan Lab Mikrobiologi Klinik FK Universitas Airlangga.

Baca Juga :  Ingat! Sore Ini Registrasi Akun LTMPT Ditutup Sore Ini, Syarat Mendaft

’Ada beberapa kelebihan PCR Gargle Bio Saliva ini,’’ kata Hidayat Setiaji dalam Kickoff Ritech Expo 2021 di Jakarta, Rabu (3/11).

Selain bisa digunakan untuk anak-anak mulai umur lima tahun, alat itu juga mengurangi risiko paparan langsung antara tenaga kesehatan dengan penderita Covid-19. Keunggulan berikutnya adalah cocok untuk pengambilan sampel dengan antrean yang panjang.

”Sampel virus hasil kumur-kumur juga tidak membutuhkan suhu dingin. Karena sampel dapat disimpan di suhu ruang,’’ jelas Hidayat Setiaji.

Hasil riset menggunakan mBioCov diketahui bahwa tingkat sensitivitasnya mencapai lebih dari 90 persen. Hidayat mengatakan, cairan yang digunakan untuk kumur-kumur aman jika tidak sengaja tertelan.

Di dalam satu paket Bio Saliva terdapat empat item peralatan. Yaitu tabung Gargle Solution (cairan kumur) berwarna biru, tabung Collection Buffer berwarna merah, adapter, dan biohazard plastic untuk menyimpan sampel hasil kumur-kumur.

Baca Juga :  Anak Stunting di Indonesia Terbanyak Ketiga di ASEAN

Pertama orang kumur-kumur dengan cairan kumur yang sudah ada di tabung merah. Kemudian dimasukkan kembali ke botol merah ditambah larutan pencampur di tabung warna merah. Kemudian dikocok sampai berbusa. Setelah itu, dimasukkan ke dalam plastik biohazard. Kemudian baru diproses diproses di lab PCR.

Hidayat menambahkan, nomor izin edar Bio Saliva keluar pada 1 April 2021. Kemudian sudah melalui tahapan soft launching pada 8 Mei.

Terpopuler

Artikel Terbaru