27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pasien Covid-19 Level Parah, Usai Sembuh Harus Belajar Cara Berjalan

Pasien Covid-19 yang sembuh tetap harus
waspada dalam menjaga pola hidup. Maklum saja, ada sejumlah kasus di Tiongkok
dan Korea Selatan yang kembali positif virus Korona usai sembuh. Selain itu,
berdasar tingkat infeksi, beberapa pasien harus menjalani terapi lanjutan.

Seorang dokter umum di Inggris, James Gill,
telah memperingatkan efek jangka panjang dari virus Korona yang dapat membuat
beberapa pasien memerlukan tindakan fisioterapi. Dr Gill yang telah merawat
beberapa pasien Covid-19, menjelaskan bahwa dalam kasus yang paling parah,
pasien mungkin perlu belajar kembali cara berjalan.

Berbicara kepada The Sun, Jumat (1/5), dia
berkata, setelah 10 hari membutuhkan bantuan untuk bernapas, mungkin dengan
ventilator dan obat penenang, pasien sembuh Covid-19 bukan berarti telah menang
melawan virus tersebut. “Kami tidak bisa mengatakan, apakah Anda telah
memenangkan pertempuran, kembali ke dunia nyata atau tidak,” ujar Dr Gill.

Baca Juga :  Tolak PSBB Kota Palangka Raya, Menkes Terawan Dikecam Lambat dan Mengh

Lebih lanjut, dia mengatakan, pasien sembuh
Covid-19 akan membutuhkan perawatan lanjutan. Dengan bantuan ahli gizi, mereka
makan dengan baik dan teratur serta fisik membantu mereka untuk bergerak lagi.

Dr Gill juga membandingkan pemulihan dari
Covid-19 seperti setelah menlakukan lari setengah maraton. Dia menjelaskan,
kebanyakan orang yang menyelesaikan setengah maraton tidak ingin melakukan yang
lain pada hari berikutnya. Itu karena masih merasakan lelah.

“Melewati kasus terburuk dari Covid-19, dan
efeknya pada tubuh Anda, seperti melakukan setengah maraton setiap hari selama
Anda berada di ICU. Ini adalah serangan kolosal terhadap tubuh. Tubuh Anda
seperti diperas sehingga proses pemulihan tergantung pada usia dan tingkat
kebugaran Anda. Bahkan, bisa menjadi proses yang lambat,” jelasnya.

Baca Juga :  Langgar Protokol Kesehatan, Sejumlah Polisi Disanksi

Pasien disebutnya akan menderita kelelahan,
dengan cara yang sama seperti seseorang berlari maraton, kemudian pingsan dan
kaki mereka berubah menjadi kaku. Setelah itu mereka mungkin perlu bantuan
belajar cara berjalan lagi.

Untungnya, kebanyakan orang yang menderita
Coronavirus hanya akan mengalami gejala ringan, termasuk batuk dan demam.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan gejala ringan bisa
melakukan pemulihan yang baik dan cepat.

Demam bisa mereda dalam waktu kurang dari satu
minggu, meski batuk dapat bertahan lebih lama. Sebuah analisis WHO juga
menemukan bahwa dibutuhkan rata-rata dua minggu untuk benar-benar pulih.rmutasi,
Kondisi Pasien Bisa Lebih Seri

Pasien Covid-19 yang sembuh tetap harus
waspada dalam menjaga pola hidup. Maklum saja, ada sejumlah kasus di Tiongkok
dan Korea Selatan yang kembali positif virus Korona usai sembuh. Selain itu,
berdasar tingkat infeksi, beberapa pasien harus menjalani terapi lanjutan.

Seorang dokter umum di Inggris, James Gill,
telah memperingatkan efek jangka panjang dari virus Korona yang dapat membuat
beberapa pasien memerlukan tindakan fisioterapi. Dr Gill yang telah merawat
beberapa pasien Covid-19, menjelaskan bahwa dalam kasus yang paling parah,
pasien mungkin perlu belajar kembali cara berjalan.

Berbicara kepada The Sun, Jumat (1/5), dia
berkata, setelah 10 hari membutuhkan bantuan untuk bernapas, mungkin dengan
ventilator dan obat penenang, pasien sembuh Covid-19 bukan berarti telah menang
melawan virus tersebut. “Kami tidak bisa mengatakan, apakah Anda telah
memenangkan pertempuran, kembali ke dunia nyata atau tidak,” ujar Dr Gill.

Baca Juga :  Tolak PSBB Kota Palangka Raya, Menkes Terawan Dikecam Lambat dan Mengh

Lebih lanjut, dia mengatakan, pasien sembuh
Covid-19 akan membutuhkan perawatan lanjutan. Dengan bantuan ahli gizi, mereka
makan dengan baik dan teratur serta fisik membantu mereka untuk bergerak lagi.

Dr Gill juga membandingkan pemulihan dari
Covid-19 seperti setelah menlakukan lari setengah maraton. Dia menjelaskan,
kebanyakan orang yang menyelesaikan setengah maraton tidak ingin melakukan yang
lain pada hari berikutnya. Itu karena masih merasakan lelah.

“Melewati kasus terburuk dari Covid-19, dan
efeknya pada tubuh Anda, seperti melakukan setengah maraton setiap hari selama
Anda berada di ICU. Ini adalah serangan kolosal terhadap tubuh. Tubuh Anda
seperti diperas sehingga proses pemulihan tergantung pada usia dan tingkat
kebugaran Anda. Bahkan, bisa menjadi proses yang lambat,” jelasnya.

Baca Juga :  Langgar Protokol Kesehatan, Sejumlah Polisi Disanksi

Pasien disebutnya akan menderita kelelahan,
dengan cara yang sama seperti seseorang berlari maraton, kemudian pingsan dan
kaki mereka berubah menjadi kaku. Setelah itu mereka mungkin perlu bantuan
belajar cara berjalan lagi.

Untungnya, kebanyakan orang yang menderita
Coronavirus hanya akan mengalami gejala ringan, termasuk batuk dan demam.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan gejala ringan bisa
melakukan pemulihan yang baik dan cepat.

Demam bisa mereda dalam waktu kurang dari satu
minggu, meski batuk dapat bertahan lebih lama. Sebuah analisis WHO juga
menemukan bahwa dibutuhkan rata-rata dua minggu untuk benar-benar pulih.rmutasi,
Kondisi Pasien Bisa Lebih Seri

Terpopuler

Artikel Terbaru