26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

602 Positif Covid-19, 5 Meninggal, Korea Tetapkan Status Darurat

Korea Selatan (Korsel)
makin panik dengan persebaran virus korona. Terakhir, mereka melaporkan 602
pasien positif Covid-19 dan lima korban meninggal. Pemerintah sampai menetapkan
status darurat tertinggi untuk menekan persebaran wabah tersebut.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengumumkan
keputusan itu setelah menerima laporan persebaran terbaru. Kemarin (23/2)
pasien baru Covid-19 mencapai 169 orang dengan korban jiwa tambahan sebanyak
tiga. ”Insiden ini sudah mencapai momen genting. Upaya beberapa hari ke depan
sangat menentukan,” ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Status tersebut memberikan kewenangan kepada
pemerintah untuk menerapkan beberapa tindakan. Salah satunya melarang operasi
transportasi publik. Atau melarang kelompok agama atau sosial berkumpul. Saat
ini salah satu perintah yang dikeluarkan ialah memperpanjang liburan musim semi
seluruh siswa di Korsel selama satu minggu.

Baca Juga :  Pasukan AS Buang Jenazah Pemimpin ISIS ke Laut

Publik pun meminta pemerintah melakukan
tindakan lain. Salah satunya melarang operasi Shincheonji Church of Jesus.
Perkumpulan yang sering disebut sekte gelap itu terkait dengan setidaknya 300
kasus Covid di kota pusat wabah, Daegu. Pasien pertama, yakni perempuan 61
tahun, mengalami demam pada 10 Februari. Sebelum itu dia sudah menghadiri empat
sesi ibadah di Shincheonji.

Selain Korsel, Iran juga tersiksa karena wabah
virus korona. Kemarin mereka mengumumkan bahwa angka partisipasi pemilu pekan
lalu hanya mencapai 42,6 persen. Terendah dalam empat dekade terakhir. ”Menurut
saya, ini adalah hasil baik, mengingat banyak insiden, termasuk Covid-19,”
ungkap Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli.

Negara tetangga Iran, Pakistan dan
Afghanistan, ikut membatasi akses perbatasan dengan Negeri Para Mullah
tersebut. Penyebabnya, Iran punya angka kematian terbesar dari negara selain
Tiongkok. Meski pasien positif dinyatakan masih 43, korban jiwa karena Covid-19
sudah mencapai delapan.

Baca Juga :  Muncul 185 Kasus Virus Korona dalam Sehari, Belgia Putuskan Lockdown

Di Eropa, Italia yang menderita. Setidaknya
ada 12 kota di Italia Utara yang diisolasi. Sekitar 50 ribu penduduk di
dalamnya diminta tidak keluar rumah. Keputusan itu dibuat setelah dua hari
berturut-turut dua orang tewas karena terinfeksi Covid-19. Mereka warga Italia
asli. ”Pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah luar biasa untuk
memerangi serangan kasus baru,” tulis Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte di
akun Facebook miliknya.

Angka kasus di negara tersebut juga terus
meroket. Terakhir, pasien positif virus korona sudah menembus angka 130.
Akibatnya, empat pertandingan sepak bola Serie A ditunda. Bahkan, pergelaran
Milan Fashion Week ikut terganggu.(jpg)

 

Korea Selatan (Korsel)
makin panik dengan persebaran virus korona. Terakhir, mereka melaporkan 602
pasien positif Covid-19 dan lima korban meninggal. Pemerintah sampai menetapkan
status darurat tertinggi untuk menekan persebaran wabah tersebut.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengumumkan
keputusan itu setelah menerima laporan persebaran terbaru. Kemarin (23/2)
pasien baru Covid-19 mencapai 169 orang dengan korban jiwa tambahan sebanyak
tiga. ”Insiden ini sudah mencapai momen genting. Upaya beberapa hari ke depan
sangat menentukan,” ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Status tersebut memberikan kewenangan kepada
pemerintah untuk menerapkan beberapa tindakan. Salah satunya melarang operasi
transportasi publik. Atau melarang kelompok agama atau sosial berkumpul. Saat
ini salah satu perintah yang dikeluarkan ialah memperpanjang liburan musim semi
seluruh siswa di Korsel selama satu minggu.

Baca Juga :  Pasukan AS Buang Jenazah Pemimpin ISIS ke Laut

Publik pun meminta pemerintah melakukan
tindakan lain. Salah satunya melarang operasi Shincheonji Church of Jesus.
Perkumpulan yang sering disebut sekte gelap itu terkait dengan setidaknya 300
kasus Covid di kota pusat wabah, Daegu. Pasien pertama, yakni perempuan 61
tahun, mengalami demam pada 10 Februari. Sebelum itu dia sudah menghadiri empat
sesi ibadah di Shincheonji.

Selain Korsel, Iran juga tersiksa karena wabah
virus korona. Kemarin mereka mengumumkan bahwa angka partisipasi pemilu pekan
lalu hanya mencapai 42,6 persen. Terendah dalam empat dekade terakhir. ”Menurut
saya, ini adalah hasil baik, mengingat banyak insiden, termasuk Covid-19,”
ungkap Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli.

Negara tetangga Iran, Pakistan dan
Afghanistan, ikut membatasi akses perbatasan dengan Negeri Para Mullah
tersebut. Penyebabnya, Iran punya angka kematian terbesar dari negara selain
Tiongkok. Meski pasien positif dinyatakan masih 43, korban jiwa karena Covid-19
sudah mencapai delapan.

Baca Juga :  Muncul 185 Kasus Virus Korona dalam Sehari, Belgia Putuskan Lockdown

Di Eropa, Italia yang menderita. Setidaknya
ada 12 kota di Italia Utara yang diisolasi. Sekitar 50 ribu penduduk di
dalamnya diminta tidak keluar rumah. Keputusan itu dibuat setelah dua hari
berturut-turut dua orang tewas karena terinfeksi Covid-19. Mereka warga Italia
asli. ”Pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah luar biasa untuk
memerangi serangan kasus baru,” tulis Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte di
akun Facebook miliknya.

Angka kasus di negara tersebut juga terus
meroket. Terakhir, pasien positif virus korona sudah menembus angka 130.
Akibatnya, empat pertandingan sepak bola Serie A ditunda. Bahkan, pergelaran
Milan Fashion Week ikut terganggu.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru