26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Blak-blakan, Presiden Biden Sebut China Negara Teroris

PROKALTENG.CO – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken
telah membela keputusan negaranya dalam menarik diri dari Afghanistan. Dia juga
mengatakan ancaman ‘teror’ telah berpindah ke tempat lain dan bahwa Washington
perlu memfokuskan daya pada tantangan seperti China yang lebih berbahaya.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden
pekan lalu mengumumkan bahwa hampir 2.500 tentara AS akan meninggalkan
Afghanistan sebelum peringatan 20 tahun serangan 11 September tahun ini yang
memicu perang terpanjang di Amerika.

“Ancaman terorisme telah
berpindah ke tempat lain. Dan kami memiliki item lain yang sangat penting dalam
agenda kami, termasuk teroris di China, yang dianggap Presiden Biden sangat
berbahaya,” ujar Blinken kepada penyiar program ABC’s This Week, seperti
dilansir dari Aljazeera, Senin (19/4/2021).

Baca Juga :  Jauh dari Aman di Syria

Blinken juga telah bertemu dengan
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani serta pejabat senior AS di Kabul minggu lalu
dan memberi tahu mereka tentang pengumuman Biden bahwa dia akan mengakhiri
perang selamanya, yang dimulai sebagai tanggapan atas serangan 11 September
2001. Blinken mengatakan kepada ABC bahwa AS telah mencapai tujuan yang ingin
pihaknya capai.

“Al-Qaeda telah terdegradasi
secara signifikan. Kapasitasnya untuk melakukan serangan terhadap Amerika
Serikat sekarang dari Afghanistan tidak ada,” katanya.

Sebagai informasi, Pentagon
memiliki sekitar 2.500 tentara di Afghanistan dari jumlah tertinggi lebih dari
100.000. Ribuan lagi bertugas sebagai bagian dari pasukan NATO yang berkekuatan
9.600 orang, yang akan mundur pada saat yang sama.

Baca Juga :  Kuasai Afghanistan, Taliban Bebaskan Ribuan Napi ISIS dan Al Qaeda

Sementara itu, Penasihat Keamanan
Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan tidak ada yang dapat menawarkan
jaminan tentang masa depan Afghanistan setelah pasukan AS pergi, bahkan ketika
dia menekankan AS akan tetap fokus pada ancaman teroris yang berasal dari
negara itu.

“Yang bisa dilakukan Amerika
Serikat hanyalah menyediakan pasukan keamanan Afghanistan, pemerintah
Afghanistan dan sumber daya dan kemampuan rakyat Afghanistan, melatih dan melengkapi
pasukan mereka, memberikan bantuan kepada pemerintah mereka. Kami telah
melakukan itu dan sekarang saatnya bagi pasukan Amerika untuk pulang dan rakyat
Afghanistan untuk membela negara mereka sendiri,” tuturnya.

PROKALTENG.CO – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken
telah membela keputusan negaranya dalam menarik diri dari Afghanistan. Dia juga
mengatakan ancaman ‘teror’ telah berpindah ke tempat lain dan bahwa Washington
perlu memfokuskan daya pada tantangan seperti China yang lebih berbahaya.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden
pekan lalu mengumumkan bahwa hampir 2.500 tentara AS akan meninggalkan
Afghanistan sebelum peringatan 20 tahun serangan 11 September tahun ini yang
memicu perang terpanjang di Amerika.

“Ancaman terorisme telah
berpindah ke tempat lain. Dan kami memiliki item lain yang sangat penting dalam
agenda kami, termasuk teroris di China, yang dianggap Presiden Biden sangat
berbahaya,” ujar Blinken kepada penyiar program ABC’s This Week, seperti
dilansir dari Aljazeera, Senin (19/4/2021).

Baca Juga :  Jauh dari Aman di Syria

Blinken juga telah bertemu dengan
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani serta pejabat senior AS di Kabul minggu lalu
dan memberi tahu mereka tentang pengumuman Biden bahwa dia akan mengakhiri
perang selamanya, yang dimulai sebagai tanggapan atas serangan 11 September
2001. Blinken mengatakan kepada ABC bahwa AS telah mencapai tujuan yang ingin
pihaknya capai.

“Al-Qaeda telah terdegradasi
secara signifikan. Kapasitasnya untuk melakukan serangan terhadap Amerika
Serikat sekarang dari Afghanistan tidak ada,” katanya.

Sebagai informasi, Pentagon
memiliki sekitar 2.500 tentara di Afghanistan dari jumlah tertinggi lebih dari
100.000. Ribuan lagi bertugas sebagai bagian dari pasukan NATO yang berkekuatan
9.600 orang, yang akan mundur pada saat yang sama.

Baca Juga :  Kuasai Afghanistan, Taliban Bebaskan Ribuan Napi ISIS dan Al Qaeda

Sementara itu, Penasihat Keamanan
Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan tidak ada yang dapat menawarkan
jaminan tentang masa depan Afghanistan setelah pasukan AS pergi, bahkan ketika
dia menekankan AS akan tetap fokus pada ancaman teroris yang berasal dari
negara itu.

“Yang bisa dilakukan Amerika
Serikat hanyalah menyediakan pasukan keamanan Afghanistan, pemerintah
Afghanistan dan sumber daya dan kemampuan rakyat Afghanistan, melatih dan melengkapi
pasukan mereka, memberikan bantuan kepada pemerintah mereka. Kami telah
melakukan itu dan sekarang saatnya bagi pasukan Amerika untuk pulang dan rakyat
Afghanistan untuk membela negara mereka sendiri,” tuturnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru