28.1 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Lumpur Hantam Permukiman, Banjir Bandang di Afghanistan Tewaskan 300 Orang Lebih

PROKALTENG.CO-Beberapa provinsi di Afghanistan dikabarkan telah dilanda banjir yang menewaskan hingga lebih dari 300 orang. Pihak berwenang setempat pun telah mengumumkan keadaan darurat dan bergegas menyelamatkan mereka yang terluka.

Dilansir dari The Guardian, banyak orang hilang setelah hujan lebat pada hari Jumat,  aliran air dan lumpur deras terlihat mengalir melalui desa-desa dan lahan pertanian di beberapa provinsi.

Korban selamat berhasil menyelamatkan diri melalui jalan-jalan yang berlumpur dan dipenuhi puing-puing serta bangunan-bangunan yang rusak.

Pada hari Sabtu, pihak berwenang dan kelompok non-pemerintah mengerahkan pekerja penyelamat dan bantuan, memperingatkan bahwa beberapa daerah telah terputus akibat banjir.

Provinsi Baghlan Utara adalah salah satu provinsi yang paling terkena dampaknya, dengan lebih dari 300 orang tewas di sana, dan ribuan rumah hancur atau rusak, menurut Program Pangan Dunia.

Baca Juga :  Jerman Darurat Nazi

“Informasi terkini, di provinsi Baghlan terdapat 311 korban jiwa, 2.011 rumah hancur dan 2.800 rumah rusak,” kata Rana Deraz, petugas komunikasi badan PBB di Afghanistan.

Ada perbedaan antara jumlah korban tewas yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga kemanusiaan.

Organisasi Migrasi Internasional PBB mengatakan pada hari Sabtu bahwa ada 218 kematian di Baghlan. Abdul Mateen Qani, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa 131 orang telah tewas di Baghlan.

“Sebanyak 20 orang lainnya dilaporkan tewas di provinsi utara Takhar dan dua di provinsi tetangga Badakhshan,” tambahnya. (the guardian/jpg)

PROKALTENG.CO-Beberapa provinsi di Afghanistan dikabarkan telah dilanda banjir yang menewaskan hingga lebih dari 300 orang. Pihak berwenang setempat pun telah mengumumkan keadaan darurat dan bergegas menyelamatkan mereka yang terluka.

Dilansir dari The Guardian, banyak orang hilang setelah hujan lebat pada hari Jumat,  aliran air dan lumpur deras terlihat mengalir melalui desa-desa dan lahan pertanian di beberapa provinsi.

Korban selamat berhasil menyelamatkan diri melalui jalan-jalan yang berlumpur dan dipenuhi puing-puing serta bangunan-bangunan yang rusak.

Pada hari Sabtu, pihak berwenang dan kelompok non-pemerintah mengerahkan pekerja penyelamat dan bantuan, memperingatkan bahwa beberapa daerah telah terputus akibat banjir.

Provinsi Baghlan Utara adalah salah satu provinsi yang paling terkena dampaknya, dengan lebih dari 300 orang tewas di sana, dan ribuan rumah hancur atau rusak, menurut Program Pangan Dunia.

Baca Juga :  Jerman Darurat Nazi

“Informasi terkini, di provinsi Baghlan terdapat 311 korban jiwa, 2.011 rumah hancur dan 2.800 rumah rusak,” kata Rana Deraz, petugas komunikasi badan PBB di Afghanistan.

Ada perbedaan antara jumlah korban tewas yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga kemanusiaan.

Organisasi Migrasi Internasional PBB mengatakan pada hari Sabtu bahwa ada 218 kematian di Baghlan. Abdul Mateen Qani, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa 131 orang telah tewas di Baghlan.

“Sebanyak 20 orang lainnya dilaporkan tewas di provinsi utara Takhar dan dua di provinsi tetangga Badakhshan,” tambahnya. (the guardian/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru