30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

WHO Beberkan Hasil Penyelidikan: Tak Cukup Bukti Corona Menyebar Perta

PROKALTENG.CO – Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas
kesehatan Cina membeberkan hasil penyelidikan tentang asal-usul virus Corona
(Covid-19) di Wuhan, Cina pada Selasa (9/2/2021) waktu setempat.

Menurut kesimpulan mereka, virus
SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 berkemungkinan telah menyebar di
wilayah lain, sebelum akhirnya diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019.
Artinya, tak ada cukup bukti bahwa virus corona menyebar pertama kali di ibu
kota provinsi Hubei itu.

Dalam melakukan analisis penyelidikan,
Tim WHO menggunakan empat hipotesis utama, yakni penyebaran langsung virus dari
hewan ke manusia, lompatan virus ke manusia melalui inang perantara, rantai
makanan, khususnya, produk makanan beku potensial yang berfungsi sebagai
permukaan untuk penyebaran virus ke manusia, dan kemungkinan insiden
laboratorium yang sangat tidak mungkin.

Para ahli meyakini, bahwa
Covid-19 berasal dari kelelawar dan dapat ditularkan ke manusia melalui mamalia
lain. Namun, misi WHO belum dapat menemukan bukti adanya transmisi virus dari
hewan ke manusia.

“Penularan dari hewan kemungkinan
memicu corona, tetapi sejauh ini inang perantara belum bisa diidentifikasi,”
kata kepala tim ilmuwan Cina Liang Wannian, seperti dikutip dari AFP, Rabu
(10/2/2021).

Menurut Wannian, penelitian
menunjukkan, bahwa virus dapat dibawa dari jarak yang jauh dalam keadaan beku.
Hal tersebut menyinggung teori di Cina, bahwa virus corona berasal dari luar
negeri.

Pakar WHO Ben Embarak juga
menyatakan, tidak ada bukti wabah besar terjadi di Wuhan sebelum periode itu.
WHO telah menyelesaikan penyelidikan mengenai asal usul virus corona selama
satu bulan di Wuhan.

Sejak keluar dari karantina hotel
selama 14 hari, para ahli WHO sudah mengunjungi sejumlah lokasi yang disebut
muasal pandemi itu, termasuk pasar basah Huanan, tempat pertama kali orang
terkonfirmasi positif Covid-19. Tim itu hanya menghabiskan waktu satu jam di
pasar makanan laut tersebut.

Baca Juga :  Thailand dan Australia Konfirmasi Kematian Pertama Akibat Virus Korona

“Bukti juga menunjukkan reservoir
alami virus, yaitu populasi kelelawar. Tetapi karena Wuhan tidak terletak di
dekat tempat tinggal kelelawar, maka lompatan langsung virus ini ke Wuhan
sangat tidak mungkin. Bagaimana virus memasuki pasar juga masih belum
diketahui,” terangnya.

Selain itu, para ahli juga
mendatangi Institut Virologi Wuhan dalam rangka menindaklanjuti teori
kontroversial yang menyebut, Wuhan menjadi sumber pandemi.

Sempat muncul dugaan Covid-19
menyebar karena ada kekeliruan penanganan yang dilakukan oleh peneliti di
Institut Virologi Wuhan. Namun, Cina membantah tuduhan itu.

Di lab itu, tim menghabiskan
hampir empat jam dan bertemu dengan sejumlah ilmuwan Cina. Selebihnya, mereka
berada di hotel, serta menerima kunjungan dari berbagai pejabat Cina.

WHO menyatakan, bahwa misi yang
dijalankan tim penyelidik itu adalah murni kegiatan ilmiah. Namun, di mata
pemerintah Cina hal itu sarat dengan muatan politis.

Salah satu anggota tim, pakar
penyakit menular Dominic Dwyer mengatakan, mungkin butuh waktu bertahun-tahun
untuk benar-benar menemukan awal mula Covid-19.

“Begitu banyak kerumitan untuk
bisa mengetahui dari mana virus itu berasal,” ujar Dwyer.

Menanggapi hasil penyelidikan Tim
WHO tersebut, Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan menerima dari
penyelidikan mengenai asal usul virus corona di Wuhan.

Menurutnya, hasil itu tanpa
secara independen memverifikasi temuan tersebut. Untuk itu, AS akan menggunakan
intelijennya sendiri dan berunding dengan sekutu.

Baca Juga :  Hongkong Kota Paling Mahal di Dunia

“Pemerintah AS tidak terlibat
dalam perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan sehingga ingin melakukan
pemeriksaan independen atas temuan dan data yang mendasari kesimpulan tim WHO
tersebut,” kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip dari Reuters.

Psaki menambahkan, meskipun AS
telah bergabung kembali dengan WHO, bukan berarti menerima mentah-mentah setiap
apa yang dihasilkan. “Penting bagi kami untuk memiliki tim ahli sendiri di
lapangan,” ujarnya.

Juru Bicara Kementerian Luar
Negeri AS, Ned Price menambahkan, bahwa penghitungan lengkap dan detail oleh
WHO dan Tiongkok yang merinci bagaimana pandemi dimulai dan menyebar sangat
penting, mengingat taruhannya dan dampak global penyakit yang menghancurkan.

“Jelas sekali bahwa Tiongkok,
setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kami butuhkan.
Sama pentingnya, komunitas internasional perlu transparansi sehingga kami dapat
mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi,” kata Ned Price.

“Kami akan bekerja dengan mitra
kami, dan juga memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh
komunitas intelijen kami sendiri, daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang
mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains,” tuturnya.

Sementara itu, Duta Besar Cui
Tiankai menuding balik AS setelah ditanya tentang klaim virus Covid-19 berasal
dari sebuah laboratorium di provinsi Wuhan. Ia meminta, WHO juga melakukan
penyelidikan pada AS terkait asal usul virus Covid-19.

“Saya pikir ketika orang membuat
tuduhan, mereka harus membuktikan tuduhan tersebut. Dan mengatakan hal-hal ini
pada saat kita masih dihadapkan dengan pandemi bertentangan dengan semangat
kemanusiaan,” kata Tiankai.

PROKALTENG.CO – Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas
kesehatan Cina membeberkan hasil penyelidikan tentang asal-usul virus Corona
(Covid-19) di Wuhan, Cina pada Selasa (9/2/2021) waktu setempat.

Menurut kesimpulan mereka, virus
SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 berkemungkinan telah menyebar di
wilayah lain, sebelum akhirnya diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019.
Artinya, tak ada cukup bukti bahwa virus corona menyebar pertama kali di ibu
kota provinsi Hubei itu.

Dalam melakukan analisis penyelidikan,
Tim WHO menggunakan empat hipotesis utama, yakni penyebaran langsung virus dari
hewan ke manusia, lompatan virus ke manusia melalui inang perantara, rantai
makanan, khususnya, produk makanan beku potensial yang berfungsi sebagai
permukaan untuk penyebaran virus ke manusia, dan kemungkinan insiden
laboratorium yang sangat tidak mungkin.

Para ahli meyakini, bahwa
Covid-19 berasal dari kelelawar dan dapat ditularkan ke manusia melalui mamalia
lain. Namun, misi WHO belum dapat menemukan bukti adanya transmisi virus dari
hewan ke manusia.

“Penularan dari hewan kemungkinan
memicu corona, tetapi sejauh ini inang perantara belum bisa diidentifikasi,”
kata kepala tim ilmuwan Cina Liang Wannian, seperti dikutip dari AFP, Rabu
(10/2/2021).

Menurut Wannian, penelitian
menunjukkan, bahwa virus dapat dibawa dari jarak yang jauh dalam keadaan beku.
Hal tersebut menyinggung teori di Cina, bahwa virus corona berasal dari luar
negeri.

Pakar WHO Ben Embarak juga
menyatakan, tidak ada bukti wabah besar terjadi di Wuhan sebelum periode itu.
WHO telah menyelesaikan penyelidikan mengenai asal usul virus corona selama
satu bulan di Wuhan.

Sejak keluar dari karantina hotel
selama 14 hari, para ahli WHO sudah mengunjungi sejumlah lokasi yang disebut
muasal pandemi itu, termasuk pasar basah Huanan, tempat pertama kali orang
terkonfirmasi positif Covid-19. Tim itu hanya menghabiskan waktu satu jam di
pasar makanan laut tersebut.

Baca Juga :  Thailand dan Australia Konfirmasi Kematian Pertama Akibat Virus Korona

“Bukti juga menunjukkan reservoir
alami virus, yaitu populasi kelelawar. Tetapi karena Wuhan tidak terletak di
dekat tempat tinggal kelelawar, maka lompatan langsung virus ini ke Wuhan
sangat tidak mungkin. Bagaimana virus memasuki pasar juga masih belum
diketahui,” terangnya.

Selain itu, para ahli juga
mendatangi Institut Virologi Wuhan dalam rangka menindaklanjuti teori
kontroversial yang menyebut, Wuhan menjadi sumber pandemi.

Sempat muncul dugaan Covid-19
menyebar karena ada kekeliruan penanganan yang dilakukan oleh peneliti di
Institut Virologi Wuhan. Namun, Cina membantah tuduhan itu.

Di lab itu, tim menghabiskan
hampir empat jam dan bertemu dengan sejumlah ilmuwan Cina. Selebihnya, mereka
berada di hotel, serta menerima kunjungan dari berbagai pejabat Cina.

WHO menyatakan, bahwa misi yang
dijalankan tim penyelidik itu adalah murni kegiatan ilmiah. Namun, di mata
pemerintah Cina hal itu sarat dengan muatan politis.

Salah satu anggota tim, pakar
penyakit menular Dominic Dwyer mengatakan, mungkin butuh waktu bertahun-tahun
untuk benar-benar menemukan awal mula Covid-19.

“Begitu banyak kerumitan untuk
bisa mengetahui dari mana virus itu berasal,” ujar Dwyer.

Menanggapi hasil penyelidikan Tim
WHO tersebut, Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan menerima dari
penyelidikan mengenai asal usul virus corona di Wuhan.

Menurutnya, hasil itu tanpa
secara independen memverifikasi temuan tersebut. Untuk itu, AS akan menggunakan
intelijennya sendiri dan berunding dengan sekutu.

Baca Juga :  Hongkong Kota Paling Mahal di Dunia

“Pemerintah AS tidak terlibat
dalam perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan sehingga ingin melakukan
pemeriksaan independen atas temuan dan data yang mendasari kesimpulan tim WHO
tersebut,” kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip dari Reuters.

Psaki menambahkan, meskipun AS
telah bergabung kembali dengan WHO, bukan berarti menerima mentah-mentah setiap
apa yang dihasilkan. “Penting bagi kami untuk memiliki tim ahli sendiri di
lapangan,” ujarnya.

Juru Bicara Kementerian Luar
Negeri AS, Ned Price menambahkan, bahwa penghitungan lengkap dan detail oleh
WHO dan Tiongkok yang merinci bagaimana pandemi dimulai dan menyebar sangat
penting, mengingat taruhannya dan dampak global penyakit yang menghancurkan.

“Jelas sekali bahwa Tiongkok,
setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kami butuhkan.
Sama pentingnya, komunitas internasional perlu transparansi sehingga kami dapat
mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi,” kata Ned Price.

“Kami akan bekerja dengan mitra
kami, dan juga memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh
komunitas intelijen kami sendiri, daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang
mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains,” tuturnya.

Sementara itu, Duta Besar Cui
Tiankai menuding balik AS setelah ditanya tentang klaim virus Covid-19 berasal
dari sebuah laboratorium di provinsi Wuhan. Ia meminta, WHO juga melakukan
penyelidikan pada AS terkait asal usul virus Covid-19.

“Saya pikir ketika orang membuat
tuduhan, mereka harus membuktikan tuduhan tersebut. Dan mengatakan hal-hal ini
pada saat kita masih dihadapkan dengan pandemi bertentangan dengan semangat
kemanusiaan,” kata Tiankai.

Terpopuler

Artikel Terbaru