28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dokter yang Pertama Ungkap Virus Corona Tewas

BEIJING-Kematian Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengungkap
virus corona benar-benar mengguncang seantero Cina. Sampai-sampai, Komisi
Pengawas Nasional Cina (NSC) harus mengirimkan tim khusus ke Wuhan, Provinsi
Hubei, untuk mengungkap kematian Li Wenliang

Cina merasa perlu mengungkap
kematian Li karena dianggap sangat penting. Dan keputusan investigasi ini sudah
disetujui Komite Sentral Partai Komunis Cina (CPC), pada Jumat (7/2) kemarin.

Li sejatinya adalah dokter mata.
Dia bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Wuhan. Sayangnya, Li tewas pada Jumat
dini hari setelah terinfeksi virus corona atau yang biasa disebut 2019-nCoV.
Padahal, saat itu para dokter telah bersusah payah menyelamatkan nyawanya.

“Di tengah peperangan menghadapi
epidemi pneumonia akibat virus corona tipe baru, dokter ahli mata kami
terinfeksi. Dia meninggal dunia setelah semua upaya untuk menyelamatkan dia
tidak menemui hasil. Kami sangat berduka cita,” demikian pernyataan resmi pihak
rumah sakit Wuhan tempat Li dirawat seperti diunggah di akun Weibo.

Baca Juga :  Rekor Baru, New Delhi Berlakukan Lockdown Wilayah

Li Wenliang, yang berusia 34
tahun itu diketahui teah mengingatkan rekan-rekannya mengenai bahaya virus
corona. Ini dia sampaikan setelah mendapati beberapa pasien yang mengalami
gejala mirip SARS yang pernah mewabah di China pada 2003 silam.

Melalui grup WeChat, Li
mengingatkan agar rekan-rekannya mengenakan pakaian khusus agar tidak tertular
wabah baru.

“Infeksi virus corona tipe baru
sudah terkonfirmasi dan jenisnya sedang diidentifikasi. Beri tahu semua
keluarga dan kerabat agar waspada,” demikian pesan Li di grup Wechat yang
beranggotakan bekas teman sekolahnya pada 30 Desember 2019, seperti dikutip
Caixin.

Sayang, peringatan tersebut malah
membuat polisi Cina berang. Mereka memanggil Li dan delapan rekannya pada 3
Januari 2020. Mereka dianggap menyebarkan isu yang bisa menimbulkan keresahan
di masyarakat.

Baca Juga :  Teror Bom Guncang Filipina, Lima Orang Tewas

Pada saat itu, biro kesehatan
Kota Wuhan menyatakan, tidak ada bukti virus corona dapat ditularkan
antarmanusia. Namun, virus tersebut justru menular hingga ke sejumlah Negara.
Bahkan, Cina harus mengisolasi Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi
Hubei.

Setelah menandatangani surat
teguran, Li kembali bekerja. Namun Li dilaporkan batuk pada 10 Januari 2020
yang kemudian demam pada hari berikutnya. Lalu Li dirawat di rumah sakit pada
12 Januari 2020 dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Yang lebih menyedihkan lagi,
Global Times melaporkan bahwa istri Li yang sedang hamil  diketahui dalam kondisi yang tidak sehat.
Namun belum diketahui, apakah istri Li tertular atau menderita penyakit lain. (wsa/fin/kpc)

BEIJING-Kematian Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengungkap
virus corona benar-benar mengguncang seantero Cina. Sampai-sampai, Komisi
Pengawas Nasional Cina (NSC) harus mengirimkan tim khusus ke Wuhan, Provinsi
Hubei, untuk mengungkap kematian Li Wenliang

Cina merasa perlu mengungkap
kematian Li karena dianggap sangat penting. Dan keputusan investigasi ini sudah
disetujui Komite Sentral Partai Komunis Cina (CPC), pada Jumat (7/2) kemarin.

Li sejatinya adalah dokter mata.
Dia bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Wuhan. Sayangnya, Li tewas pada Jumat
dini hari setelah terinfeksi virus corona atau yang biasa disebut 2019-nCoV.
Padahal, saat itu para dokter telah bersusah payah menyelamatkan nyawanya.

“Di tengah peperangan menghadapi
epidemi pneumonia akibat virus corona tipe baru, dokter ahli mata kami
terinfeksi. Dia meninggal dunia setelah semua upaya untuk menyelamatkan dia
tidak menemui hasil. Kami sangat berduka cita,” demikian pernyataan resmi pihak
rumah sakit Wuhan tempat Li dirawat seperti diunggah di akun Weibo.

Baca Juga :  Rekor Baru, New Delhi Berlakukan Lockdown Wilayah

Li Wenliang, yang berusia 34
tahun itu diketahui teah mengingatkan rekan-rekannya mengenai bahaya virus
corona. Ini dia sampaikan setelah mendapati beberapa pasien yang mengalami
gejala mirip SARS yang pernah mewabah di China pada 2003 silam.

Melalui grup WeChat, Li
mengingatkan agar rekan-rekannya mengenakan pakaian khusus agar tidak tertular
wabah baru.

“Infeksi virus corona tipe baru
sudah terkonfirmasi dan jenisnya sedang diidentifikasi. Beri tahu semua
keluarga dan kerabat agar waspada,” demikian pesan Li di grup Wechat yang
beranggotakan bekas teman sekolahnya pada 30 Desember 2019, seperti dikutip
Caixin.

Sayang, peringatan tersebut malah
membuat polisi Cina berang. Mereka memanggil Li dan delapan rekannya pada 3
Januari 2020. Mereka dianggap menyebarkan isu yang bisa menimbulkan keresahan
di masyarakat.

Baca Juga :  Teror Bom Guncang Filipina, Lima Orang Tewas

Pada saat itu, biro kesehatan
Kota Wuhan menyatakan, tidak ada bukti virus corona dapat ditularkan
antarmanusia. Namun, virus tersebut justru menular hingga ke sejumlah Negara.
Bahkan, Cina harus mengisolasi Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi
Hubei.

Setelah menandatangani surat
teguran, Li kembali bekerja. Namun Li dilaporkan batuk pada 10 Januari 2020
yang kemudian demam pada hari berikutnya. Lalu Li dirawat di rumah sakit pada
12 Januari 2020 dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Yang lebih menyedihkan lagi,
Global Times melaporkan bahwa istri Li yang sedang hamil  diketahui dalam kondisi yang tidak sehat.
Namun belum diketahui, apakah istri Li tertular atau menderita penyakit lain. (wsa/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru