Selain
kota terluas se-Indonesia, dan memiliki wajah kota yang cantik, Palangka Raya
juga mempunyai potensi pertanian dan perkebunan. Sebelumnya, program menanam
bawang, sukses dilaksanakan. Kini program menanam padi, juga demikian.
WARGA
di Bengaris, Tanjung Pinang, Palangka Raya sangat bahagia. Lahan tertidur yang
selama ini belum terlalu produktif, telah mampu dimaksimalkan. Program padi
yang dilakukan pemerintah, telah membuah hasil. Seperti yang disampaikan
koordinator lahan M Naufal. Menurut dia, sejak 2018 pihaknya telah mencoba
program optimalisasi lahan (Oplah) dari pemerintah, dengan tujuan mengubah
lahan tidur menjadi lahan pertanian ini. Ia sangat senang, upaya itu akhirnya
berbuah juga. “
“Baru
pertama kali ada lahan sawah padi sebesar ini yang berukuran 15 hektare (Ha). Di
daerah lain di kota ini, tidaklah sebesar ini. Ini merupakan program oplah dengan
jenis bantuan yang diterima berupa bibit padi, pupuk, dan racun tikus,†katanya
saat di wawancarai di lokasi penanaman padi di Jalan Bangaris V, Minggu (27/10).
Menurutnya,
penyemaian dilakukan bulan Juni. Penanaman sendiri dilakukan pada bulan Juli
dilakukan dengan sistem irigasi. Setelah kurang lebih 100 hari pascapenanaman, baru
lah masuk ke proses panen. “Kami juga ingin membuktikan, bahwa dengan bantuan
ini kami bisa memanfaatkan lahan,†tuturnya.
Tak
hanya berbagi kebahagian, pihaknya juga menuturkan persoalan yang kini
dihadapi. Katanya, hama jadi masalah terbesar yang dihadapi. “Baru ditinggal
satu malam, sudah ada beberapa padi yang daunnya hilang dimakan ulat,†lanjut
dia.
Karena
itulah, tambahnya, pihaknya berinisiasi melakukan panen lebih cepat. “Untuk pengelolaaan
sendiri lahan ini dikelola langsung oleh masyarakat sekitar,†ujarnya.
Pihaknya
berterima kasih kepada pemerintah yang mendukung dan menjembatani kegiatan
mereka ini yang mampu memberikan modal awal. (*ahm/ami/iha/CTK)