28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ben-Ujang Representasi dari Falsafah Huma Betang

KALTENGPOS.CO– Pasangan Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Ben Brahim S. Bahat dan Ujang
Iskandar (Ben-Ujang) dinilai sebagai pemimpin yang memaknai pancasila dan
filosofi huma betang. Sebab, mereka dianggap sebagai kerukunan masyarakat
Kalteng yang beragam.

Hal itu disampaikan oleh tokoh masyarakat Donny
Laseduw. Ia menilai Ben-Ujang ada representasi dari keberagaman yang ada di
Kalteng.

“Pak Ben dan Pak Ujang mampu memaknai dan
mengimplementasikan pancasila dan humang betang,” jelas Donny

Donny pun menilai pasangan Ben-Ujang meski
datang dari latar belakang yang berbeda tapi tetap menunjukkan keharmonisan.
Sehingga Ben-Ujang dinilai sebagai ikon filosofi huma betang.

“Mereka berdua ada perbedaan tapi bisa
bersatu. Mereka harmonis,” kata Donny

Baca Juga :  Tidak Kebagian Jatah Bansos, Ratusan Warga Terima Paket Sembako Pedul

“Jadi mereka bisa dibilang simbol dari
filosofi huma betang,” imbuh Donny

Namun, menurut Donny selain keragaman yang
menjadi ciri khas dari Ben-Ujang, kinerja harus menjadi nomor satu. Donny pun
yakin dengan latar belakang mereka berdua yang sukses memimpin Kapuas dan
Kotawaringin barat.

“Pak Ben dan Pak
Ujang Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di
daerah,” tutur Donny.

KALTENGPOS.CO– Pasangan Calon Gubernur dan Calon
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Ben Brahim S. Bahat dan Ujang
Iskandar (Ben-Ujang) dinilai sebagai pemimpin yang memaknai pancasila dan
filosofi huma betang. Sebab, mereka dianggap sebagai kerukunan masyarakat
Kalteng yang beragam.

Hal itu disampaikan oleh tokoh masyarakat Donny
Laseduw. Ia menilai Ben-Ujang ada representasi dari keberagaman yang ada di
Kalteng.

“Pak Ben dan Pak Ujang mampu memaknai dan
mengimplementasikan pancasila dan humang betang,” jelas Donny

Donny pun menilai pasangan Ben-Ujang meski
datang dari latar belakang yang berbeda tapi tetap menunjukkan keharmonisan.
Sehingga Ben-Ujang dinilai sebagai ikon filosofi huma betang.

“Mereka berdua ada perbedaan tapi bisa
bersatu. Mereka harmonis,” kata Donny

Baca Juga :  Tidak Kebagian Jatah Bansos, Ratusan Warga Terima Paket Sembako Pedul

“Jadi mereka bisa dibilang simbol dari
filosofi huma betang,” imbuh Donny

Namun, menurut Donny selain keragaman yang
menjadi ciri khas dari Ben-Ujang, kinerja harus menjadi nomor satu. Donny pun
yakin dengan latar belakang mereka berdua yang sukses memimpin Kapuas dan
Kotawaringin barat.

“Pak Ben dan Pak
Ujang Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di
daerah,” tutur Donny.

Terpopuler

Artikel Terbaru