26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mari Berpikir Sehat

ANGKA orang tanpa gejala (OTG) yang membawa virus Covid-19 terus
bertambah. Banyak masyarakat yang meminta rumah sakit menjadi tempat isolasi
mandiri bagi para penderita OTG. Bukan di rumah sendiri melakukan isolasi.

Saran itu mungkin bisa dimaklumi
sebagai bentuk kekhawatiran OTG tersebut menularkan ke orang-orang sekitarnya.
Banyak warga yang khawatir jika tidak diisolasi di rumah sakit, yang
bersangkutan akan mudah keluar sehingga menularkan ke orang lain.

Di satu sisi logika tersebut
mungkin benar. Tapi yang agak dilupakan adalah rumah sakit rujukan Covid-10
tidak hanya berurusan dengan perawatan penderita Covid-19. Tetapi juga
masyarakat dengan gejala sakit yang lain. Bahkan jumlahnya tidak sedikit.

Dari sisi penderita, kondisi OTG
yang ‘baik-baik’ saja dikhawatirkan akan justru menurun saat harus menjalani
karantina di rumah sakit. Sebab, di rumah sakit pasien akan ditempatkan di
ruang isolasi lengkap dengan peralatan, komunikasi dan aktivitas sangat
terbatas. Dikhawatirkan kondisi OTG yang sangat tergantung dengan imunitas
justru memburuk dan akhirnya jatuh sakit.

Baca Juga :  Bukan Hanya Janji, Sugianto-Edy Dorong Ingin Kalteng Jadi Kota Pelaja

Sementara dari sisi rumah sakit,
jika setiap OTG datang dan harus diisolasi di rumah sakit maka yang terjadi
adalah ketidakadilan dengan pasien-pasien dengan sakit lainnya. Sebab, tenaga
kesehatan dan paramedis akan fokus menangani Covid-19.

Yang perlu diketahui, saat ini
kondisi ruangan isolasi di rumah sakit sangat terbatas. Salah satu syarat
adanya ruangan isolasi adalah memiliki fasilitas tekanan negatif sehingga tidak
ada penularan. Sementara saat ini yang memiliki fasilitas tekanan negatif
tersebut hanya bisa dihitung dengan jari tangan.

Belum lagi, jika merawat OTG
dengan keterbatasan ruangan dan fasilitas maka potensi tertularnya penyakit ini
juga tinggi. Khususnya bagi para tenaga kesehatan. Sementara para tenaga
kesehatan tersebut juga berkewajiban merawat para pasien non-Covid-19. Kalau
akhirnya seluruh tenaga kesehata nakhirnya terus terpapar, bagaimana dengan
pasien non-Covid-19? Siapakah yang akan merawat mereka. Sementara para
penderita non-Covid-19 tersebut menghadapi ancaman hidup dan mati karena sakit
yang mereka derita.

Baca Juga :  Waduh! Nama Baznas Kalteng Dicatut Untuk Mengambil Uang Kotak Amal

Yang perlu dipahami adalah
semakin tinggi penderita terkonfirmasi positif di rumah sakit maka potensi
penularan atau transmisi lokal di rumah sakit juga semakin tinggi. Bagaimana
dengan orang sehat yang sedang mengantar kerabatnya yang sakit akhirnya akan
berpotensi terjadi penularan?

Sudah saatnya sekarang dan
seterusnya selama masa pandemi atau setelahnya, mari berpikir sehat. Tujuannya
adalah satu, supaya semua selamat. Saat ini, marilah bersama-sama berjuang
melawan Covid-19. Bekerja sama dengan baik. OTG akan lebih baik dan lebih sehat
melewati masa sakitnya dengan isolasi mandiri di rumah. Bersama dengan
orang-orang terdekat dengan protokol yang sangat ketat.  Tujuannya agar semua orang tetap sehat.

Jangan jadikan rumah sakit
sebagai garda akhir atau garda depan di setiap penanganan penyakit Covid-19.
Sebab, masih banyak penyakit-penyakit lain yang juga membutuhkan penanganan
serius dari rumah sakit.

(Penulis adalah dokter dan
direktur Rumah Sakit Kabupaten Kediri)

ANGKA orang tanpa gejala (OTG) yang membawa virus Covid-19 terus
bertambah. Banyak masyarakat yang meminta rumah sakit menjadi tempat isolasi
mandiri bagi para penderita OTG. Bukan di rumah sendiri melakukan isolasi.

Saran itu mungkin bisa dimaklumi
sebagai bentuk kekhawatiran OTG tersebut menularkan ke orang-orang sekitarnya.
Banyak warga yang khawatir jika tidak diisolasi di rumah sakit, yang
bersangkutan akan mudah keluar sehingga menularkan ke orang lain.

Di satu sisi logika tersebut
mungkin benar. Tapi yang agak dilupakan adalah rumah sakit rujukan Covid-10
tidak hanya berurusan dengan perawatan penderita Covid-19. Tetapi juga
masyarakat dengan gejala sakit yang lain. Bahkan jumlahnya tidak sedikit.

Dari sisi penderita, kondisi OTG
yang ‘baik-baik’ saja dikhawatirkan akan justru menurun saat harus menjalani
karantina di rumah sakit. Sebab, di rumah sakit pasien akan ditempatkan di
ruang isolasi lengkap dengan peralatan, komunikasi dan aktivitas sangat
terbatas. Dikhawatirkan kondisi OTG yang sangat tergantung dengan imunitas
justru memburuk dan akhirnya jatuh sakit.

Baca Juga :  Bukan Hanya Janji, Sugianto-Edy Dorong Ingin Kalteng Jadi Kota Pelaja

Sementara dari sisi rumah sakit,
jika setiap OTG datang dan harus diisolasi di rumah sakit maka yang terjadi
adalah ketidakadilan dengan pasien-pasien dengan sakit lainnya. Sebab, tenaga
kesehatan dan paramedis akan fokus menangani Covid-19.

Yang perlu diketahui, saat ini
kondisi ruangan isolasi di rumah sakit sangat terbatas. Salah satu syarat
adanya ruangan isolasi adalah memiliki fasilitas tekanan negatif sehingga tidak
ada penularan. Sementara saat ini yang memiliki fasilitas tekanan negatif
tersebut hanya bisa dihitung dengan jari tangan.

Belum lagi, jika merawat OTG
dengan keterbatasan ruangan dan fasilitas maka potensi tertularnya penyakit ini
juga tinggi. Khususnya bagi para tenaga kesehatan. Sementara para tenaga
kesehatan tersebut juga berkewajiban merawat para pasien non-Covid-19. Kalau
akhirnya seluruh tenaga kesehata nakhirnya terus terpapar, bagaimana dengan
pasien non-Covid-19? Siapakah yang akan merawat mereka. Sementara para
penderita non-Covid-19 tersebut menghadapi ancaman hidup dan mati karena sakit
yang mereka derita.

Baca Juga :  Waduh! Nama Baznas Kalteng Dicatut Untuk Mengambil Uang Kotak Amal

Yang perlu dipahami adalah
semakin tinggi penderita terkonfirmasi positif di rumah sakit maka potensi
penularan atau transmisi lokal di rumah sakit juga semakin tinggi. Bagaimana
dengan orang sehat yang sedang mengantar kerabatnya yang sakit akhirnya akan
berpotensi terjadi penularan?

Sudah saatnya sekarang dan
seterusnya selama masa pandemi atau setelahnya, mari berpikir sehat. Tujuannya
adalah satu, supaya semua selamat. Saat ini, marilah bersama-sama berjuang
melawan Covid-19. Bekerja sama dengan baik. OTG akan lebih baik dan lebih sehat
melewati masa sakitnya dengan isolasi mandiri di rumah. Bersama dengan
orang-orang terdekat dengan protokol yang sangat ketat.  Tujuannya agar semua orang tetap sehat.

Jangan jadikan rumah sakit
sebagai garda akhir atau garda depan di setiap penanganan penyakit Covid-19.
Sebab, masih banyak penyakit-penyakit lain yang juga membutuhkan penanganan
serius dari rumah sakit.

(Penulis adalah dokter dan
direktur Rumah Sakit Kabupaten Kediri)

Terpopuler

Artikel Terbaru