33.6 C
Jakarta
Tuesday, November 25, 2025

Tragis! Pernah Langganan Juara Liga Indonesia, Kini Sriwijaya FC Dalam Bayang-Bayang Turun Kasta

Sriwijaya FC mengalami nasib tragis dalam mengarungi Championships 2025/2026. Klub yang pernah menjadi raksasa sekaligus langganan juara Liga Indonesia itu kini menjadi juru kunci dan dalam bayang-bayang turun ke kasta ketiga alias Liga Nusantara.

Saat ini Sriwijaya FC duduk di urutan ke-10 dari total 10 peserta dalam Grup 1 Championship 2025/2026. Laskar Wong Kito hanya mampu meraup dua poin, padahal kompetisi kini sudah menyelesaikan 12 pekan pertandingan.

Artinya Sriwijaya FC cuma bisa dapat dua hasil imbang dan sepuluh kali kalah. Dua hasil seri itu diperoleh ketika melawan Persikad Depok (3-3) dan Sumsel United (1-1).

Perolehan ini membuat Sriwijaya FC kini berselisih delapan angka dengan Persekat Tegal, tim peringkat sembilan di Grup 1. Adapun dengan tim yang menempati zona aman, yakni PSPS Pekanbaru di urutan delapan, Laskar Wong Kito berjarak 12 angka.

Rentetan hasil buruk ini tak lepas dari masalah internal Sriwijaya FC yang tak kunjung tuntas dari awal musim. Terutama terkait finansial dan dugaan penunggakan gaji yang sebenarnya sudah dialami sejak musim-musim sebelumnya.

Baca Juga :  KPU Belum Ketahui Pokok Perkara 135 PHPU yang Digugat ke MK

Bahkan, situasi Sriwijaya FC sekarang makin sulit dan mengkhawatirkan. Terbaru Elang Andalas harus kehilangan lima pemain yang memutuskan mundur jelang melawan Persiraja Banda Aceh.

Yakni Eros Dermawan, Jechson Felix Tiwu, Vieri Donni, Dolli Gultom, dan Muhammad Rafif. Tak diketahui alasan pasti mereka mundur. Tapi, disinyalir berkaitan dengan gaji yang tak dibayar. Namun, manajemen mengklaim itu bagian dari evaluasi.

Electronic money exchangers listing

Selain itu, beredar di media sosial kalau Sriwijaya FC bertandang ke markas Persiraja dengan kondisi serba kekurangan. Yakni cuma membawa 16 pemain, dua pelatih, dan dua ofisial.

Pelatih tersebut adalah Budi Sudarsoni selaku pelatih kepala dan asistennya, Andi Susanto. Tidak ada dokter tim yang mendampingi skuad Sriwijaya FC di Aceh.

“Tidak ada official training malam ini karena baru 50% rombongan yang tiba, sisanya baru mendarat besok pagi akibat kehabisan tiket pesawat. Tidak ada dokter tim. Tidak ada persiapan ideal,” tulis akun Instagram @sfctalks.

Baca Juga :  Waduh! Nama Baznas Kalteng Dicatut Untuk Mengambil Uang Kotak Amal

Sumber kami menyebut: “Pertandingan ini terasa seperti formalitas saja, yang penting tidak kena WO dari operator iLeague.”

Sriwijaya FC pun menjalani pertandingan itu dengan hasil buruk. Elang Andalas menyerah lima gol tanpa balas dari tuan rumah Persiraja dan itu jadi kekalahan kesepuluh yang ditelan di musim ini.

Kondisi yang dialami Sriwijaya FC pun terasa tragis. Apalagi, bila mengingat sejarah dan rekam jejak Elang Andalas sebelum menjalani masa-masa kelam ini.

Elang Andalas pada masanya pernah menjelma sebagai salah satu kekuatan dalam kancah sepak bola nasional. Sriwijaya FC sukses menjuarai Liga Indonesia pada musim 2007/2008 dan 2011/2012.

Bahkan, pada musim 2007/2028, Sriwijaya FC juga menjuarai Copa Indonesia. Setahun berikutnya mereka mempertahankan gelar turnamen domestik tersebut dalam dua musim berikutnya sekaligus mencetak hattrick Piala Indonesia.(jpc)

Sriwijaya FC mengalami nasib tragis dalam mengarungi Championships 2025/2026. Klub yang pernah menjadi raksasa sekaligus langganan juara Liga Indonesia itu kini menjadi juru kunci dan dalam bayang-bayang turun ke kasta ketiga alias Liga Nusantara.

Saat ini Sriwijaya FC duduk di urutan ke-10 dari total 10 peserta dalam Grup 1 Championship 2025/2026. Laskar Wong Kito hanya mampu meraup dua poin, padahal kompetisi kini sudah menyelesaikan 12 pekan pertandingan.

Artinya Sriwijaya FC cuma bisa dapat dua hasil imbang dan sepuluh kali kalah. Dua hasil seri itu diperoleh ketika melawan Persikad Depok (3-3) dan Sumsel United (1-1).

Electronic money exchangers listing

Perolehan ini membuat Sriwijaya FC kini berselisih delapan angka dengan Persekat Tegal, tim peringkat sembilan di Grup 1. Adapun dengan tim yang menempati zona aman, yakni PSPS Pekanbaru di urutan delapan, Laskar Wong Kito berjarak 12 angka.

Rentetan hasil buruk ini tak lepas dari masalah internal Sriwijaya FC yang tak kunjung tuntas dari awal musim. Terutama terkait finansial dan dugaan penunggakan gaji yang sebenarnya sudah dialami sejak musim-musim sebelumnya.

Baca Juga :  KPU Belum Ketahui Pokok Perkara 135 PHPU yang Digugat ke MK

Bahkan, situasi Sriwijaya FC sekarang makin sulit dan mengkhawatirkan. Terbaru Elang Andalas harus kehilangan lima pemain yang memutuskan mundur jelang melawan Persiraja Banda Aceh.

Yakni Eros Dermawan, Jechson Felix Tiwu, Vieri Donni, Dolli Gultom, dan Muhammad Rafif. Tak diketahui alasan pasti mereka mundur. Tapi, disinyalir berkaitan dengan gaji yang tak dibayar. Namun, manajemen mengklaim itu bagian dari evaluasi.

Selain itu, beredar di media sosial kalau Sriwijaya FC bertandang ke markas Persiraja dengan kondisi serba kekurangan. Yakni cuma membawa 16 pemain, dua pelatih, dan dua ofisial.

Pelatih tersebut adalah Budi Sudarsoni selaku pelatih kepala dan asistennya, Andi Susanto. Tidak ada dokter tim yang mendampingi skuad Sriwijaya FC di Aceh.

“Tidak ada official training malam ini karena baru 50% rombongan yang tiba, sisanya baru mendarat besok pagi akibat kehabisan tiket pesawat. Tidak ada dokter tim. Tidak ada persiapan ideal,” tulis akun Instagram @sfctalks.

Baca Juga :  Waduh! Nama Baznas Kalteng Dicatut Untuk Mengambil Uang Kotak Amal

Sumber kami menyebut: “Pertandingan ini terasa seperti formalitas saja, yang penting tidak kena WO dari operator iLeague.”

Sriwijaya FC pun menjalani pertandingan itu dengan hasil buruk. Elang Andalas menyerah lima gol tanpa balas dari tuan rumah Persiraja dan itu jadi kekalahan kesepuluh yang ditelan di musim ini.

Kondisi yang dialami Sriwijaya FC pun terasa tragis. Apalagi, bila mengingat sejarah dan rekam jejak Elang Andalas sebelum menjalani masa-masa kelam ini.

Elang Andalas pada masanya pernah menjelma sebagai salah satu kekuatan dalam kancah sepak bola nasional. Sriwijaya FC sukses menjuarai Liga Indonesia pada musim 2007/2008 dan 2011/2012.

Bahkan, pada musim 2007/2028, Sriwijaya FC juga menjuarai Copa Indonesia. Setahun berikutnya mereka mempertahankan gelar turnamen domestik tersebut dalam dua musim berikutnya sekaligus mencetak hattrick Piala Indonesia.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru