PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda)
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri membuka secara resmi
Musyawarah Luar Biasa (Muslub) Dewan Pengurus Provinsi (DPP) KORPRI Kalteng
Tahun 20190, Senin (25/11). Muslub tersebut dilaksanakan dalam rangka pemilihan
Ketua DPP KORPRI Kalteng.
Pasalnya, Ketua lama mengajukan pengunduran
diri karena sudah mutasi menjadi PNS di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta pengisian jabatan anggota Dewan Pengurus Provinsi KORPRI masa
bakti 2016-2021 yang lowong karena purna tugas (pensiun).
Selain memilih Ketua Dewan Pengurus Provinsi
beserta anggota, Muslub juga sebagai sarana untuk mengetahui secara langsung
realisasi pelaksanaan program kerja dan penganggaran serta mengidentifikasi dan
menginvetarisasi permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
program kerja, serta solusi pemecahan masalah.
“Peserta musyawarah dapat memanfaatkan
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menentukan ketua dewan pengurus
provinsi beserta anggota. Saya juga berharap agar seluruh perangkat daerah di
lingkungan Pemprov Kalteng punya kesamaan langkah dalam menerapkan program
kerja tersebut dalam rangkat mewujudkan Kalteng Berkah sebagaimana visi dan
misi pemerintah provinsi kalimantan tengah,” kata Sekda Fahrizal.
Sekda juga berharap Musyawarah Luar Biasa
dapat berjalan dengan damai, lancar dan sukses serta dapat mencetuskan ide-ide
baru dalam memperkaya dan memantapkan program kerja pada tahun-tahun mendatang
serta dengan telah ditetapkannya Provinsi Kalteng sebagai tuan rumah
penyelenggaraan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) KORPRI XVI Tahun 2021
di Palangka Raya.
“Saya juga berharap melalui berbagai
peristiwa dan perubahan sosial politik yang ada selama ini, patut menjadi bahan
renungan, pelajaran dan inspirasi bagi KORPRI sebagai sebuah organisasi untuk
jalannya organisasi, dimasa sekarang dan yang akan datang,” imbuhnya.
Dikatakannya, KORPRI dengan semangat dan
paradigma baru, harus mampu menjadi organisasi yang mandiri, mengedepankan
profesionalisme, bebas dari berbagai pengaruh dan kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan, bebas dari tarik menarik diantara kekuatan partai
politik yang ada.
“Saya berpesan peserta musyawarah luar
biasa dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari pelaksanaan kegiatan
ini. Sebab, ini dalam rangka mendukung suksesnya ASN yang profesional serta
bermoral,” pungkasnya. (arj/OL)