SAMPIT, KALTENGPOS.CO – Pasangan calon Bupati dan Wakol Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor dan Hj Irawati (HARATI) menjanjikan jika terpilih nanti akan melakukan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Karena, langkah itu akan menjadi solusi bagi permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa sawit.
“Saat musim panen melimpah, harga kelapa sawit menjadi turun karena perusahaan pun banyak pasokan dari kebun mereka sendiri. Sementara masyarakat yang memiliki kebun tidak ada pilihan ke mana harus menjual, Kalau dibiarkan, sawit ini bisa busuk,” ujar H Halikinnor, Minggu (22/11).
Menurutnya, saat ini perkebunan sawit rakyat terus berkembang di Kabupaten Kotim. Masalah ini yang sering menjadi keluhan bagi para petani adalah anjloknya harga tandan buah segar kelapa sawit, kalau saat kondisi normal, harganya sekitar Rp1.300 per kilogram. Jika musim panen berbarengan dengan perusahaan, harganya turun bisa menjadi Rp600 per kilogramnya. Kondisi inilah yang sangat memprihatinkan, karena petani masih harus mengeluarkan upah memanen sekitar Rp300 per kilogramnya.
“Untuk solusi masalah ini, adalah membangun pabrik agar panen perkebunan sawit rakyat terserap sehingga warga mendapat penghasilan yang lumayan, sehingga dapat menyejahterakan mereka, karena mereka para petani juga mempunyai pilihan jika ingin menjual hasil panen kebunnya,” ucap Halikinnor.
Dirinya juga mengatakan masalah ini juga dapat membuat pemerintah daerah membuka diri bagi investor yang ingin membangun pabrik sawit. Seperti belum lama ini diberikan izin pendirian pabrik sawit tanpa kebun di wilayah Sebabi Kecamatan Telawang dan Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu. Pabrik itulah nantinya diharapkan membawa dampak positif bagi para petani sawit, dan dengan adanya pabrik itu pula dapat menyerap hasil panen kebun masyarakat sehingga harga sawit diharapkan lebih stabil dan dapat menguntungkan bagi para petani.
“Kalau saya melihat untuk wilayah utara perlu dua atau tiga pabrik sawit untuk menampung hasil kebun masyrakat, dan saat ini sudah ada tujuh investor yang sudah siap membangun pabrik tanpa kebun. Dan kami melihat ini adalah merupakan solusi bagi masyarakat supaya hasil panen terserap dan harga lebih stabil sehingga para petani sangat diuntungkan,” ucap Halikinnor.
Ia juga meminta masyarakat tidak menjual tanah mereka kepada perusahaan, karena tanah tersebut dapat dijadikan kebun kelapa sawit, baik dikelola sendiri maupun bermitra dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada do sekitar lahan tersebut, Dengan begitu warga akan memperoleh pendapatan, sementara tanah tetap menjadi hak milik mereka.
“Kalau kami nanti terpilih memimpin Kabupaten Kotim, kami pasangan HARATI akan berkomitmen untuk memperhatikan bidang pertanian, karena kami yakin bidang pertanian masih sangat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan selain itu juga kendala bidang pertanian sawit, karet dan rotan, menjadi perhatiannya untuk dicarikan solusinya karena menyangkut hajat hidup orang banyak di Kabupaten Kotim ini,” tutupnya.