25.6 C
Jakarta
Thursday, April 3, 2025

12 Bulan Memimpin, Kinerja Fairid-Umi Mastikah Mulai Kelihatan dan Bis

PALANGKA RAYA-Selasa
besok (24/9) tepat setahun kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota Palangka
Raya Farid Naparin dan Umi Mastikah. Selama 12 bulan memimpin ibu kota provinsi
ini, pondasi awal untuk menyukseskan visi dan misinya sudah mulai kelihatan dan
bisa dirasakan. Hal itu dibeberkan oleh wali kota dalam talk show bersama Kalteng Pos Group di Gedung Biru, Minggu sore
(22/9).

Pada talk show yang dipandu oleh Heronika
Rahan itu. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan beberapa kegiatan
dan program yang sudah dilakukan selama setahun memimpin kota berkonsep smart
city ini. Fairid menjelaskan, ia bersama wakilnya telah memetakan
program-program yang berskala prioritas, seperti infrastruktur dan pelayanan
publik.

“Untuk infrastruktur
ini, sepanjang 14.000 meter jalan lingkungan sudah dilaksanakan perbaikan,
3.400 meter drainase yang sudah diperbaiki. Dan, ini APBD 2019 belum berakhir,”
ucap Fairid Naparin didamping Sekda Palangka Raya Nugrahayu.

Baca Juga :  Innalillahi ! Mantan Sekum KONI Kalteng Berpulang

Pemko juga, lanjut wali
kota termuda ini, terus menekan kawasan kumuh. Dan, hasilnya selama satu tahun
kepemimpinannya kawasan kumuh dari 105 hektare (Ha) bisa ditekan menjadi 35
hektare. Ketika ditanya apakah APBD kota mampu untuk menyelesaikan itu?
Disinilah kepiawaian anak dari Abdul Razak ini. Fairid Nafarin mengaku, dengan
APBD kota 2019 yang kurang lebih hanya Rp1,2 Triliun tentu tidak mampu
merealisasikan semua aspirasi dari masyarakat. Namun, keterbatasan anggaran itu
bukan menjadi persoalan baginya. Ia terus berpikir mencari jalan keluarnya.  

“Tidak Ada Masalah yang
Tak Ada Solusi,” ucap pria pecinta otomotif ini.

Jadi, lanjut Fairid,
ketika ada permasalahan pembangunan di kota, dirinya langsung melakukan
komunikasi dengan Pemprov, agar instansi terkait baik pemko dan pemprov bisa
duduk bersama mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Karena berbicara
pembangunan atau perbaikan infrastruktur memerlukan biaya yang tinggi.

Baca Juga :  Pemulihan Perekonomian Akan Dikaji Terlebih Dahulu

“Karena memerlukan
biaya tinggi, makanya perlu sinergi pemko, pemprov dan pusat. Sebagai contoh
Jalan Manjuhan pemko berkolaborasi dengan pemprov untuk memperbaikinya,”
terangnya.

Kemudian untuk pelayanan
publik, Fairid menjelaskan, pemkab sebagai lembaga pemerintahan dan dirinya
pribadi sangat terbuka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya
dengan peluncuran aplikasi Lapor sebagai wujud untuk memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat.

“Memang berbicara pelayanan
publik. Masih minim kepercayaan masyarakat dangan pemerintah. Oleh sebab itu, kita
memberikan pelayanan publik yang kira-kira nyaman dicerna dan gampang oleh
masyarakat,” tegasnya. (ala/kpc)

PALANGKA RAYA-Selasa
besok (24/9) tepat setahun kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota Palangka
Raya Farid Naparin dan Umi Mastikah. Selama 12 bulan memimpin ibu kota provinsi
ini, pondasi awal untuk menyukseskan visi dan misinya sudah mulai kelihatan dan
bisa dirasakan. Hal itu dibeberkan oleh wali kota dalam talk show bersama Kalteng Pos Group di Gedung Biru, Minggu sore
(22/9).

Pada talk show yang dipandu oleh Heronika
Rahan itu. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan beberapa kegiatan
dan program yang sudah dilakukan selama setahun memimpin kota berkonsep smart
city ini. Fairid menjelaskan, ia bersama wakilnya telah memetakan
program-program yang berskala prioritas, seperti infrastruktur dan pelayanan
publik.

“Untuk infrastruktur
ini, sepanjang 14.000 meter jalan lingkungan sudah dilaksanakan perbaikan,
3.400 meter drainase yang sudah diperbaiki. Dan, ini APBD 2019 belum berakhir,”
ucap Fairid Naparin didamping Sekda Palangka Raya Nugrahayu.

Baca Juga :  Innalillahi ! Mantan Sekum KONI Kalteng Berpulang

Pemko juga, lanjut wali
kota termuda ini, terus menekan kawasan kumuh. Dan, hasilnya selama satu tahun
kepemimpinannya kawasan kumuh dari 105 hektare (Ha) bisa ditekan menjadi 35
hektare. Ketika ditanya apakah APBD kota mampu untuk menyelesaikan itu?
Disinilah kepiawaian anak dari Abdul Razak ini. Fairid Nafarin mengaku, dengan
APBD kota 2019 yang kurang lebih hanya Rp1,2 Triliun tentu tidak mampu
merealisasikan semua aspirasi dari masyarakat. Namun, keterbatasan anggaran itu
bukan menjadi persoalan baginya. Ia terus berpikir mencari jalan keluarnya.  

“Tidak Ada Masalah yang
Tak Ada Solusi,” ucap pria pecinta otomotif ini.

Jadi, lanjut Fairid,
ketika ada permasalahan pembangunan di kota, dirinya langsung melakukan
komunikasi dengan Pemprov, agar instansi terkait baik pemko dan pemprov bisa
duduk bersama mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Karena berbicara
pembangunan atau perbaikan infrastruktur memerlukan biaya yang tinggi.

Baca Juga :  Pemulihan Perekonomian Akan Dikaji Terlebih Dahulu

“Karena memerlukan
biaya tinggi, makanya perlu sinergi pemko, pemprov dan pusat. Sebagai contoh
Jalan Manjuhan pemko berkolaborasi dengan pemprov untuk memperbaikinya,”
terangnya.

Kemudian untuk pelayanan
publik, Fairid menjelaskan, pemkab sebagai lembaga pemerintahan dan dirinya
pribadi sangat terbuka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya
dengan peluncuran aplikasi Lapor sebagai wujud untuk memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat.

“Memang berbicara pelayanan
publik. Masih minim kepercayaan masyarakat dangan pemerintah. Oleh sebab itu, kita
memberikan pelayanan publik yang kira-kira nyaman dicerna dan gampang oleh
masyarakat,” tegasnya. (ala/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru