29.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Covid-19 Belum Berakhir, MIS NU Lepas 82 Lulusan Secara Virtual

PALANGKA RAYA – Kelulusan siswa-siswi
madrasah dari ibtidaiyah, tsanawiyah, hingga aliah begitu berbeda. Pasalnya,
sejak awal tahun lalu, corona virus atau covid-19 masuk ke Kalteng, khususnya
Kota Palangka Raya.

Hal itu berdampak pada aktivitas di sekolah.
Semua sekolah diliburkan dan siswa belajar di rumah hingga ujian sampai dengan
kelulusan. Itu juga dialami oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nahdatul
Ulama (NU) Kota Palangka Raya.

MIS NU Kota Palangka Raya, harus lepas siswa
lulusan tahun ini secara virtual. Kepala MIS NU Kota Palangka Raya Erna
mengatakan, selama masa pandemi covid-19 pembelajaran dilaksanakan di rumah.
Namun, guru tetap membimbing melalui sekolah dengan menggunakan media daring.

Baca Juga :  Operasi Yustisi di Jalan Adonis Samad, 43 Pelanggar Prokes Terjaring P

“Alhamdulillah hari ini kami melepas 82
orang siswa lulusan MIS NU. Dan pelepasan atau perpisahan tahun ini harus
dilakukan secara virtual, karena kita masih dalam masa pandemi covid-19,”
ucapnya.

Diakuinya, lulusan tahun ini berbeda karena
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang canggih. Dia berharap,
corona segera berakhir dan aktivitas sekolah berlangsung seperti biasa.

“Ini adalah lulusan bersejarah, karena
lulusan pertama yang dilaksanakan secara virtual memanfaatkan media daring dan
teknologi. Walau tidak berjumpa, tetapi kita semua berdoa agar pandemi segera
berakhir,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Ma’Arif NU H
Suhardi melalui Wakil Ketua Fajrurrahman meminta, lulusan melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi untuj mengejar cita-cita dan impian. Dan bagi yang
kurang mampu, diminta untuk menghubungi Yayasan Al Ma’rif atau pusat pendidikan
NU.

Baca Juga :  BLK Jadi Fasilitas Pemko Mewujudkan Masyarakat Sejahtera

Pasalnya, di Pusat
Pendidikan NU menerima siswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk
melanjutkan pendidikan. “Kami meminta lulusan agar tetap melanjutkan
pendidikan sesuai keinginan masing-masimg. Tetapi jangan melupakan ajaran
Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja),” jelas Faturahman.

PALANGKA RAYA – Kelulusan siswa-siswi
madrasah dari ibtidaiyah, tsanawiyah, hingga aliah begitu berbeda. Pasalnya,
sejak awal tahun lalu, corona virus atau covid-19 masuk ke Kalteng, khususnya
Kota Palangka Raya.

Hal itu berdampak pada aktivitas di sekolah.
Semua sekolah diliburkan dan siswa belajar di rumah hingga ujian sampai dengan
kelulusan. Itu juga dialami oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nahdatul
Ulama (NU) Kota Palangka Raya.

MIS NU Kota Palangka Raya, harus lepas siswa
lulusan tahun ini secara virtual. Kepala MIS NU Kota Palangka Raya Erna
mengatakan, selama masa pandemi covid-19 pembelajaran dilaksanakan di rumah.
Namun, guru tetap membimbing melalui sekolah dengan menggunakan media daring.

Baca Juga :  Operasi Yustisi di Jalan Adonis Samad, 43 Pelanggar Prokes Terjaring P

“Alhamdulillah hari ini kami melepas 82
orang siswa lulusan MIS NU. Dan pelepasan atau perpisahan tahun ini harus
dilakukan secara virtual, karena kita masih dalam masa pandemi covid-19,”
ucapnya.

Diakuinya, lulusan tahun ini berbeda karena
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang canggih. Dia berharap,
corona segera berakhir dan aktivitas sekolah berlangsung seperti biasa.

“Ini adalah lulusan bersejarah, karena
lulusan pertama yang dilaksanakan secara virtual memanfaatkan media daring dan
teknologi. Walau tidak berjumpa, tetapi kita semua berdoa agar pandemi segera
berakhir,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Ma’Arif NU H
Suhardi melalui Wakil Ketua Fajrurrahman meminta, lulusan melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi untuj mengejar cita-cita dan impian. Dan bagi yang
kurang mampu, diminta untuk menghubungi Yayasan Al Ma’rif atau pusat pendidikan
NU.

Baca Juga :  BLK Jadi Fasilitas Pemko Mewujudkan Masyarakat Sejahtera

Pasalnya, di Pusat
Pendidikan NU menerima siswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk
melanjutkan pendidikan. “Kami meminta lulusan agar tetap melanjutkan
pendidikan sesuai keinginan masing-masimg. Tetapi jangan melupakan ajaran
Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja),” jelas Faturahman.

Terpopuler

Artikel Terbaru