26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

72 Bibit Ikan Dilepasliarkan di Sebangau

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin didampingi sejumlah pejabat
lingkup Pemko Palangka Raya secara langsung melepasliarkan bibit ikan
(restocking) sebanyak 72.000 ekor di kawasan Sungai Sebangau Kota Palangka Raya,
Rabu (19/6).

Menurut
Fairid, kawasan itu sangat cocok untuk empat jenis ikan lokal seperti Biawan
sebanyak 23.000 ekor, Papuyu sebanyak 37.000 ekor, Kelabau sebanyak 10.000
ekor, dan Gabus sebanyak 2.000 ekor. Lantaran, kawasan itu sesuai dengan
habitat ekosistem ikan air tawar.

“Dari tingkat
ph keasaman dan lingkungannya, sangat cocok sehingga dipilihlah Sungai Sebangau
ini untuk pelepasliaran ikan,” ujarnya di tempat wisata Kereng Bangkirai,
kemarin.

Fairid
mengatakan, dengan adanya restocking yang selalu dilakukan oleh Dinas Perikanan
Kota Palangka Raya ini, maka dapat menjaga kelangsungan hidup ikan lokal dan
produksi hasil tangkapan ikan akan berdampak baik bagi nelayan.

Baca Juga :  Arahkan Dana Pokir untuk Program Prioritas di Dapil I

“Karena
saya rasa potensi produksi perikanan di kota ini cukup tinggi. Inilah yang
harus dilestarikan agar ke depannya produksi ikan tangkap di sini semakin baik,”
terangnya.

Wali
kota muda ini menambahkan, selain restocking, pihaknya juga memberikan bantuan
perahu bagi nelayan tangkap. Dia berharap ini dapat memaksimalkan hasil
perikanan tangkap, karena dari segi peralatan sudah mulai terpenuhi.

“Agar
ini dapat dimanfaatkan demi memaksimalkan hasil ikan tangkap yang akan berdampak
pada kesejahteraan nelayan,” tukas Fairid.

Sementara
itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Helmi menyampaikan restocking
ini sudah dilakukan beberapa tahun belakangan terakhir. Dengan restocking, maka
produksi ikan tangkap akan sangat besar. Terbukti dari setiap tahunnya, ada
peningkatan yang signifikan untuk produksi ikan tangkap. Di tahun 2018 lalu,
kenaikannya mencapai 34,72 persen atau sebanyak 1.082 ton. Yang mana tujuan dari
restocking ini yakni untuk membantu taraf hidup masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan tangkap.

Baca Juga :  PD Diminta Optimalkan Pelayanan

“Dan
ini merupakan wujud dari kami untuk membantu masyarakat agar secara ekonomi
profesi nelayan ini cukup baik,” pungkas Helmi. (ari/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin didampingi sejumlah pejabat
lingkup Pemko Palangka Raya secara langsung melepasliarkan bibit ikan
(restocking) sebanyak 72.000 ekor di kawasan Sungai Sebangau Kota Palangka Raya,
Rabu (19/6).

Menurut
Fairid, kawasan itu sangat cocok untuk empat jenis ikan lokal seperti Biawan
sebanyak 23.000 ekor, Papuyu sebanyak 37.000 ekor, Kelabau sebanyak 10.000
ekor, dan Gabus sebanyak 2.000 ekor. Lantaran, kawasan itu sesuai dengan
habitat ekosistem ikan air tawar.

“Dari tingkat
ph keasaman dan lingkungannya, sangat cocok sehingga dipilihlah Sungai Sebangau
ini untuk pelepasliaran ikan,” ujarnya di tempat wisata Kereng Bangkirai,
kemarin.

Fairid
mengatakan, dengan adanya restocking yang selalu dilakukan oleh Dinas Perikanan
Kota Palangka Raya ini, maka dapat menjaga kelangsungan hidup ikan lokal dan
produksi hasil tangkapan ikan akan berdampak baik bagi nelayan.

Baca Juga :  Arahkan Dana Pokir untuk Program Prioritas di Dapil I

“Karena
saya rasa potensi produksi perikanan di kota ini cukup tinggi. Inilah yang
harus dilestarikan agar ke depannya produksi ikan tangkap di sini semakin baik,”
terangnya.

Wali
kota muda ini menambahkan, selain restocking, pihaknya juga memberikan bantuan
perahu bagi nelayan tangkap. Dia berharap ini dapat memaksimalkan hasil
perikanan tangkap, karena dari segi peralatan sudah mulai terpenuhi.

“Agar
ini dapat dimanfaatkan demi memaksimalkan hasil ikan tangkap yang akan berdampak
pada kesejahteraan nelayan,” tukas Fairid.

Sementara
itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Helmi menyampaikan restocking
ini sudah dilakukan beberapa tahun belakangan terakhir. Dengan restocking, maka
produksi ikan tangkap akan sangat besar. Terbukti dari setiap tahunnya, ada
peningkatan yang signifikan untuk produksi ikan tangkap. Di tahun 2018 lalu,
kenaikannya mencapai 34,72 persen atau sebanyak 1.082 ton. Yang mana tujuan dari
restocking ini yakni untuk membantu taraf hidup masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan tangkap.

Baca Juga :  PD Diminta Optimalkan Pelayanan

“Dan
ini merupakan wujud dari kami untuk membantu masyarakat agar secara ekonomi
profesi nelayan ini cukup baik,” pungkas Helmi. (ari/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru