PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-Sudah
sekitar sembilan bulan lamanya Covid-19 melanda Kota Palangka Raya. Masyarakat
tidak bisa lagi masuk ke kawasan Taman Pasuk Kameluh yang selama ini merupakan
salah satu tempat idaman warga menghilangkan penat. Warga merasa rindu untuk
mengunjungi taman yang berada persis di bawah Jembatan Kahayan.
Ketua Harian Satgas
Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, beberapa tempat seperti
taman memang belum bisa beroperasi atau dibuka, karena untuk mencegah sebaran
virus Corona yang lebih luas.
“Keberadaan
fasilitas umum seperti taman-taman di Kota Palangka Raya, memang masih belum
diperbolehkan dibuka. Terkecuali kasus covid-19 ini memang benar sudah
turun,” ujarnya kepada Kalteng Pos ketika diwawancarai, kemarin (17/12)
Dia mengatakan ada
pertimbangan tertentu, mengingat keberadaan taman jika dibuka masih berpotensi
terjadinya persebaran Covid-19. “Taman selama ini menjadi tempat
berkumpulnya warga, tentu sangat rawan menambah penyebaran virus Corona jika
dibuka saat ini,” ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya
juga selalu rutin mengadakan razia protokol kesehatan (Prokes), entah itu pagi,
siang hingga malam hari. “Jadi petugas selalu berpatroli agar masyarakat
patuh dan taat dalam menerapkan prokes,” imbuhnya.
Begitu juga razia di
Taman Tugu Soekarno, apabila malam akhir pekan terkadang masih banyak
masyarakat yang melepas penatnya di lokasi itu karena Taman Pasuk Kameloh masih
ditutup. “Bahkan sampai lokasi yang berada di belakang tugu itu kami
melakukan razia prokes,” tegasnya.
Sementara itu,
dikatakan Emi, untuk menghadapi menjelang libur natal dan tahun baru, hal itu
menjadi perhatian serius bagi pihaknya. Pengawasan terhadap pengunjung wisata
nantinya akan diperketat.
Karena liburan nanti
seluruh destinasi wisata akan lebih ramai dibandingkan hari biasa. Kondisi
seperti ini akan berpotensi menambah sebaran Covid-19. Sehingga, perlu
diantisipasi agar penyebaran tidak terjadi.
“Lokasi wisata memang
berpotensi menyebabkan penyebaran virus. Karena itu, saat ini sedang kami bahas
bersama Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan di lokasi wisata
nantinya,†paparnya.
Begitu juga dengan pelaksanaan ibadah natal dan
perayaan natal, itu akan dibatasi seperti yang sebelumnya telah disampaikan.
“Tahun baru kali ini tidak ada perayaan seperti tahun sebelumnya, apalagi
sampai mengundang hiburan, tidak bakal seperti itu,” pungkasnya.