32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Wujudkan Smart City

PALANGKA
RAYA – Keinginan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin untuk mewujudkan Kota
Palangka Raya sebagai smart city, sesuai visi dan misinya, nampaknya bukan
sekadar isapan jempol saja. Demi menunjang hal ini, beberapa program termasuk
pembangunan infrastrukturnya, telah dilaksanakan oleh pemko di bawah komando
Fairid-Umi. Bahkan kemarin (17/12), wali kota pun me-launching secara langsung
command center di Kantor Wali Kota Palangka Raya. Melalui ini, smart city yang
terdiri dari smart environment, smart economy dan smart society, perlahan tapi
pasti diwujudkannya.

Menurut
dia, untuk mewujudkan visi-misi tersebut, memang diperlukan teknologi yang
handal. Salah satunya, command center yang merupakan salah satu program untuk
menunjang terwujudnya smart city. Katanya, program ini adalah sebagai sarana
pusat informasi yang strategis khususnya di Kota Palangka Raya.

“Apalagi
di era teknologi industri 4.0 atau era milenial seperti sekarang ini. Pemko
harus memanfaatkan dan mengelola sebuah teknologi supaya mampu mengimbangi
perkembangan zaman,” katanya sebelum me-launching program ini.

Program
ini, tambah dia, merupakan hasil dari pengembangan Internet of Things (IOT)
yang dilakukan pemko. Pun juga, ini jadi upaya pemko dalam meningkatkan
pelayanan publik. “Terutama dalam hal akses informasi,” ucap wali kota
termuda ini.

Baca Juga :  Fairid Berharap Adanya Sinergi Antara KPK RI dan Pemko

Pria
yang punya hobi di dunia otomotif ini menuturkan, dalam hal operasionalnya
command center Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Pemprov Kalteng. Seperti,
terangnya, penggunaan CCTV yang terpasang di beberapa titik Kota Palangka Raya.
“Ini wujud sinergi antara pemprov dengan pemko untuk mewujudkan Kota Palangka
Raya sebagai kota cerdas (smart city) dan Kalteng sebagai smart province,”
terangnya.

Fairid
berharap, melalui command center ini masyarakat dapat lebih mudah untuk
mengetahui tentang data dan informasi Kota Palangka Raya melalui sarana online
website ataupun mobile yang disediakan. “Command center ini diciptakan
untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan secara menyeluruh di segala
aspek,” pungkasnya.

Sementara
itu, Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu memaparkan, ekosistem smart city
memiliki tiga aspek yaitu aspek software, hardware dan brainware. “Ketiga aspek
ini sudah tercakup dalam command center,” ungkapnya.

Selain
itu ekosistem smart city memiliki action plan yang terbagi tiga. Salah satunya yaitu
pemetaan dan peningkatan SDM, mapping human resource. “Untuk lead sector yakni
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dan Each (Setiap) PD, adalah SDM yang berada
PD tersebut. Untuk PD yang menjadi leading sektor, dan yang bukan menjadi
leading sektor, harus mampu bekerja sama untuk mewujudkan smart city,” katanya.

Baca Juga :  70 Tahun Jawa Pos dan Hidup Koran setelah Itu

Sedangkan
untuk pemerintahan, yakni mapping gov-affairs priority and nonpriority, lanjut
dia, pasti akan diperhatikan pemko. Pihaknya akan memfokuskan pekerjaan yang
diprioritaskan oleh pemerintah untuk mewujudkan smart city. Untuk kapasitas
yang terdiri dari infrastruktur dan keuangan, tambahnya adalah bagaimana
mengelola keuangan untuk mencapai visi misi wali kota. “Serta, bagaimana
infrastrukturnya dan bagaimana infrastruktur teknologinya. Ini yang akan terus
ditingkatkan. Pemko juga sudah memasuki tahap awal pembangunan command center
yang harapnya menjadi kick off Kota Palangka Raya untuk menuju smart city,”
ujarnya.

Menurutnya,
dengan menerapkan tahap awal pembangunan command center ini, maka menjadi kick
off Kota Palangka Raya untuk menuju smart city.

Sementara
itu Kadiskominfo Palangka Raya Aratuni D Djaban mengatakan, command center ini
juga terhubung dengan 12 monitor semua Perangkat Daerah (PD) pemko. Command
center juga memuat laporan dari masyarakat yang bisa dilihat setiap saat
sebagai jantung informasi Kota Palangka Raya. Ketika ada laporan masyarakat (LAPOR),
maka harus ditindak lanjuti dengan cepat. “Banyaknya laporan masyarakat bukan
berarti kinerja pemko kurang baik tetapi masyarakat sudah teredukasi dan mereka
peduli terhadap persoalan Kota Palangka Raya,” ujarnya. (*ahm/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Keinginan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin untuk mewujudkan Kota
Palangka Raya sebagai smart city, sesuai visi dan misinya, nampaknya bukan
sekadar isapan jempol saja. Demi menunjang hal ini, beberapa program termasuk
pembangunan infrastrukturnya, telah dilaksanakan oleh pemko di bawah komando
Fairid-Umi. Bahkan kemarin (17/12), wali kota pun me-launching secara langsung
command center di Kantor Wali Kota Palangka Raya. Melalui ini, smart city yang
terdiri dari smart environment, smart economy dan smart society, perlahan tapi
pasti diwujudkannya.

Menurut
dia, untuk mewujudkan visi-misi tersebut, memang diperlukan teknologi yang
handal. Salah satunya, command center yang merupakan salah satu program untuk
menunjang terwujudnya smart city. Katanya, program ini adalah sebagai sarana
pusat informasi yang strategis khususnya di Kota Palangka Raya.

“Apalagi
di era teknologi industri 4.0 atau era milenial seperti sekarang ini. Pemko
harus memanfaatkan dan mengelola sebuah teknologi supaya mampu mengimbangi
perkembangan zaman,” katanya sebelum me-launching program ini.

Program
ini, tambah dia, merupakan hasil dari pengembangan Internet of Things (IOT)
yang dilakukan pemko. Pun juga, ini jadi upaya pemko dalam meningkatkan
pelayanan publik. “Terutama dalam hal akses informasi,” ucap wali kota
termuda ini.

Baca Juga :  Fairid Berharap Adanya Sinergi Antara KPK RI dan Pemko

Pria
yang punya hobi di dunia otomotif ini menuturkan, dalam hal operasionalnya
command center Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Pemprov Kalteng. Seperti,
terangnya, penggunaan CCTV yang terpasang di beberapa titik Kota Palangka Raya.
“Ini wujud sinergi antara pemprov dengan pemko untuk mewujudkan Kota Palangka
Raya sebagai kota cerdas (smart city) dan Kalteng sebagai smart province,”
terangnya.

Fairid
berharap, melalui command center ini masyarakat dapat lebih mudah untuk
mengetahui tentang data dan informasi Kota Palangka Raya melalui sarana online
website ataupun mobile yang disediakan. “Command center ini diciptakan
untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan secara menyeluruh di segala
aspek,” pungkasnya.

Sementara
itu, Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu memaparkan, ekosistem smart city
memiliki tiga aspek yaitu aspek software, hardware dan brainware. “Ketiga aspek
ini sudah tercakup dalam command center,” ungkapnya.

Selain
itu ekosistem smart city memiliki action plan yang terbagi tiga. Salah satunya yaitu
pemetaan dan peningkatan SDM, mapping human resource. “Untuk lead sector yakni
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dan Each (Setiap) PD, adalah SDM yang berada
PD tersebut. Untuk PD yang menjadi leading sektor, dan yang bukan menjadi
leading sektor, harus mampu bekerja sama untuk mewujudkan smart city,” katanya.

Baca Juga :  70 Tahun Jawa Pos dan Hidup Koran setelah Itu

Sedangkan
untuk pemerintahan, yakni mapping gov-affairs priority and nonpriority, lanjut
dia, pasti akan diperhatikan pemko. Pihaknya akan memfokuskan pekerjaan yang
diprioritaskan oleh pemerintah untuk mewujudkan smart city. Untuk kapasitas
yang terdiri dari infrastruktur dan keuangan, tambahnya adalah bagaimana
mengelola keuangan untuk mencapai visi misi wali kota. “Serta, bagaimana
infrastrukturnya dan bagaimana infrastruktur teknologinya. Ini yang akan terus
ditingkatkan. Pemko juga sudah memasuki tahap awal pembangunan command center
yang harapnya menjadi kick off Kota Palangka Raya untuk menuju smart city,”
ujarnya.

Menurutnya,
dengan menerapkan tahap awal pembangunan command center ini, maka menjadi kick
off Kota Palangka Raya untuk menuju smart city.

Sementara
itu Kadiskominfo Palangka Raya Aratuni D Djaban mengatakan, command center ini
juga terhubung dengan 12 monitor semua Perangkat Daerah (PD) pemko. Command
center juga memuat laporan dari masyarakat yang bisa dilihat setiap saat
sebagai jantung informasi Kota Palangka Raya. Ketika ada laporan masyarakat (LAPOR),
maka harus ditindak lanjuti dengan cepat. “Banyaknya laporan masyarakat bukan
berarti kinerja pemko kurang baik tetapi masyarakat sudah teredukasi dan mereka
peduli terhadap persoalan Kota Palangka Raya,” ujarnya. (*ahm/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru