PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengajak seluruh
masyarakat yang ingin mendapatkan udara yang bersih dan tidak ada paparan kabut
asap. Dapat datang ke rumah oksigen atau rumah singgah yang di dirikan oleh
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya.
“Saya mengajak seluruh masyarakat kalau merasa sesak
nafas dan memerlukan oksigen dapat datang ke rumah singgah atau rumah oksigen
yang sudah kami siapkan,†ujarnya usai mengunjungi rumah singgah milik Dinas
Sosial (dinsos) kota di Poncowati, kemarin.
Menurut Fairid, dengan keadaan kabut asap yang cukup
buruk di Kota Palangka Raya ini hendaknya masyarakat lebih memperhatikan
kesehatan. Dengan sudah tersedianya pos-pos itu dapat digunakan sebaik mungkin.
“Termasuk juga bagi masyarakat yang ingin memeriksakan
kesehatannya bisa datang ke pos-pos yang sudah disediakan oleh kami,†ucapnya.
Selain itupun, dengan adanya 16 layanan kesehatan
termasuk rumah oksigen dan rumah singgah yang ada. Tentunya pelayanan akan
lebih dioptimalkan disetiap puskesmas yang tersebar di lima kecamatan di kota
ini.
“Dan kami juga akan menerima dan melayani masyarakat yang
meminta rujukan untuk pengobatan kesehatannya ke rumah sakit, artinya jangan
dipersulit dan dipermudahkan urusannya,†ujar Fairid.
Terang wali kota muda ini, dengan sudah ditetapkannya
status tanggap darurat karhutla Kota Palangka Raya, pemberian layanan kesehatan
kemasyarakat semuanya gratis akan ditanggung oleh pemerintah.
“Jadi masyarakat jangan khawatir dan takut untuk
memeriksakan diri ke layanan kesehatan yang terdekat dengan rumah tinggalnya,
dan sesegera mungkin dapat diobati,†kata Fairid.
Ditegaskan Fairid, agar masyarakat atau oknum yang tak
bertanggungjawab mulai saat ini setop untuk membakar lahan. Karena dampak asap
ini sangat berpengaruh besar bagi segala aspek kehidupan manusia.
“Sayapun meminta dan mengimbau kembali agar jangan ada
lagi yang membakar lahan di kota ini, karena dampaknya sekarang semua kita yang
rasakan. Mari bersama-sama bergandengan tangan untuk menanggulangi karhutla
ini,†pungkasnya. (ari/iha/CTK)