PALANGKA
RAYA – Festival bakar jagung dalam rangka memeriahkan HUT ke-62 Kalteng dan memecahkan
rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebanyak 62.000 tongkol jagung di
Kota Palangka Raya diapresiasi orang nomor satu di Kota Cantik.
Wali
Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, pihaknya bangga lantaran jagung
yang digunakan merupakan hasil produksi di Kelurahan Kalampangan. “Tentunya Pemko
Palangka Raya sangat senang sekali, karena jagung yang digunakan itu berasal
dari kebun pertanian dari Kelurahan Kalampangan,†ujarnya, kemarin.
Melihat
hal itu, dia berharap jagung menjadi komoditas unggulan yang patut dikembangkan
oleh pemko. Apalagi, bidang hortikultura dinilai sangat cocok dikembangkan di
Kota Palangka Raya.
“Harapannya
ke depan itu pengembangan berbagai jenis tanaman seperti jagung ini dapat terus
dilakukan. Ini lantaran wilayah kota juga berpotensi untuk pengembangan
sayur-sayuran, buah-buahan dan juga lainnya,†tegas Fairid.
Dirinya
berpesan, sepanjang ada kemauan dan tekat serta diikuti dengan penguatan sumber
daya manusia, maka tidaklah berlebihan jika lahan-lahan yang begitu luas di
Palangka Raya dapat dimaksimalkan untuk pengembangan pertanian maupun
perkebunan.
Sementara
itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya
Harry Maihadi mengatakan, untuk memenuhi target 62 ribu tongkol jagung
tersebut, petani di Kalampangan jauh-jauh hari telah mengembangkan tanam jagung
di lahan seluas 15 hektare (Ha). “Dalam satu ha lahan, setidaknya ditanam sebanyak
4.160 tongkol jagung,†ucapnya.
Selain
jagung, ungkap Harry, pihaknya terus mendorong komoditas pertanian yang menjadi
kekuatan ketahanan pangan lainnya seperti padi dan kedelai.
“Tiga
komoditas ini tidak hanya di Kalampangan, namun juga dikembangkan di Kelurahan
Bereng Bengkel dan Kelurahan Tanjung Pinang,†sebutnya. (ari/ami/iha/CTK)