SAMPIT – Persaingan peserta pada pemilihan bupati dan wakil bupati Kotim
tahun depan sepertinya bakal ketat. Karena ada sejumlah nama yang mulai
terang-terangan menyatakan bakal maju dalam Pilkada 2020. Seperti Wakil Bupati
Taufik Mukri yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan Ketua DPD Golkar
Kotim Supriadi. Ada juga nama Muhammad Arsyad, anggota DPRD Kotim periode
2019-2024.
Selain nama-nama di atas, ada
nama mantan ketua DPRD Kotim dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) yakni Jhon
Krisli. Politisi PDIP ini menyatakan siap bertarung pada Pilbup Kotim tahun
depan. Bahkan dia sudah menyiapkan tiga nama untuk mewakili atau yang bakal
menjadi calon wakil bupati nantinya.
Nama Jhon patut diperhitungkan
dalam perpolitikan di Bumi Habaring Hurung. Apalagi sudah pernah menjadi
anggota DPRD 3 periode berturut-turut. Tentu pengalaman di legislatif tersebut
jangan dianggap bukan sebuah prestasi.
“Saya akan maju, baik melalui
jalur independen dan jalur partai (PDIP). Bukan tanpa sebab, saya sudah
melalangbuana di dunia politik ini hampir puluhan tahun. Jika Allah memberikan
jalan dan kemudahan, Insya Allah saya siap mengabdi untuk Kotim ini,†kata Jhon
kepada Kalteng Pos, Kamis (15/8).
Terkait wakil, ada 3 nama yang
sudah dilakukan komunikasi. “Ada nama Kepala Kementerian Agama Kotim Samsudin,
Camat Parenggean Siyono dan pengusaha muda Sedha Tan Minggara yang tak lain adalah anak Ketua DPC Partai Nasdem
Kotim Ansen Tue,†akuinya.
Dukungan tentu pasti ada. Maju sebagai
calon bupati tentunya harus mendapat dukungan dari keluarga besar dan juga
masyarakat. “Kita lihat saja nanti, jika Allah mengizinkan untuk maju, semoga
dipermudah jalannya,†pintanya.
Sementara Camat Parenggean Siyono
mengakui pernah bertemu dengan Jhon Krisli terkait pilkada. “Akan tetapi hanya
sebuah pertemuan yang beliau ini saya anggap orang tua dan saya segani. Jika
dikaitkan dengan nama beliau yang menjadi wakil dalam pilkada, saya mengucapkan
alhamdulillah. Akan tetapi perlu saya garis bawahi, saya ini masih PNS dan
aktif. Artinya tidak boleh ikut berpolitik. Saya tidak bisa banyak berkomentar
nama saya masuk salah satu yang akan mendampingi mantan ketua DPRD Kotim ini,â€
katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (15/8).
Siyono mengakui, secara etika kan
tidak boleh ASN itu berpolitik. Karena melanggar aturan. “Kita tidak tahu arah
ke depan seperti apa. Yang pasti saya masih menjalani dan mengabdikan diri
sebagai abdi negara, terutama menjadi pelayan masyarakat di Kecamatan
Parenggean ini,†tegasnya.
Sedangkan Samsudin mengatakan, Jhon
Krisli menginginkan dirinya mendampingi dia dalam Pilkada 2020. “Perlu
pemikiran dan juga kesiapan yang matang jika sudah masuk di dunia politik.
Maklum saja, saya sudah berpuluh-puluh tahun menjadi birokrat dan masuk ke
politik perlu kesiapan yang matang tentunya. Saya berterima kasih nama saya disebut-sebut
mendampingin mantan ketua DPRD Kotim ini. Hal ini merupakan suatu kebanggaan
dan amanah yang besar nantinya,†ujarnya.
(rif/ens/ctk/nto)