PALANGKA RAYA – Organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan Kota Palangka Raya, khususnya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI), diminta untuk menjaga dan mengawal ideologi bangsa. Sebab, akhir-akhir
ini sering digunakan metode konflik oleh bebrapa pihak untuk mencapai
kepentingan.
Bahkan, ada upaya mengubah ideologi bangsa yang
diwariskan para pendiri bangsa. “Melalui sosialisasi 4 pilar kebangsaan
yang digelar oleh GMNI, kita ingin Indonesia yang sudah paripurna dan sudah
final terjaga dan terawat. Tugas kita bersama untuk merawat dan menjaga
Indonesia dengan ideologi Pancasila,” kata Ketua DPRD Kota Palangka Raya
Sigit K Yunianto (SKY).
Dia mengatakan, upaya membumihanguskan ideologi
bangsa harus dicegah, khususnya Kalteng. Sebab, Kalteng memiliki falsafah huma
betang yang luar biasa.
“Kalau penerapan ideologi Pancasila tidak
melekat, maka mudah menggunakan metode konflik dalam mencapi suatu tujuan.
Membumihanguskan idelogi Pancasila di Indonesia, khususnya Kalteng harus
dicegah,” ucapnya.
Menurutnya, Kalteng sebagai Bumi Pancasila
harus dijalankan. Dengan itu, maka tercipta kedamaian dan ketentraman di
masyarakat.
“Kalteng sebagai Bumi Pancasila harus kita
jalankan. Di Kalteng memiliki masyarakat yang majemuk dan beranekaragam adat
budaya, suku, dan agama, tetapi tetap saru jua, yakni Indonesia. Inilah
gambaran Kalteng Bumi Pancasila yang harus terus dirawat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua
Alumni GMNI Kalteng Yusuf Roni menegaskan, sebagai generasi bangsa maka GMNI
akan mengawal ideologi bangsa dari rongrongan pihak yang ingin
membumihanguskan. “Sebagai kader GMNI wajib bagi kami untuk menjaga
ideologi bangsa. Untuk itu, kami hari ini melaksanakan sosialisasi 4 Pilar
kebangsaan, agar generasi muda dapat lebih memahami dan meresapi maksa
Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya. (arj/OL)