PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Kalteng Guntur Talajan mengungkapkan, bahwa Taman Nasional Tanjung Puting merupakan
ibu kota orang utan di bumi.
“Ini berdasarkan hasil dari focus
group discussion (FGD) pengembangan produk ekowisata berbasis sungai beberapa
waktu lalu,†katanya kepada Kalteng Pos, Selasa (14/5).
Menurutnya, ketika memasuki
belantara hutan Kalimantan yang dibelah sungai-sungai di Taman Nasional Tanjung
Puting, maka itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi
wisatawan.
“Anda seketika menjadi seorang
penjelajah dan petualang alam untuk bertemu beragam hewan tropis nan eksotis
dengan aktor utamanya adalah orang utan. Begitu istimewanya Tanjung Puting
karena ini merupakan ibu kotanya orang utan di muka Bumi,†ungkapnya.
Taman Nasional yang luasnya
hampir mencapai seukuran Bali ini adalah rumah bagi kehidupan liar yang
menakjubkan. Di sana berdiam bekantan dan monyet ekor panjang, burung, serta
hewan liar lainnya, belum lagi tanaman asli hutan itu sendiri. Baginya tempat
ini merupakan harta karun dunia yang menarik perhatian pengunjung dari berbagai
belahan dunia.
“Awalnya kawasan ini dinyatakan
sebagai cagar alam tahun 1935 dan menjadi taman nasional pada 1982. TNTP berada
di semenanajung luar laut Jawa dengan zona habitat yang beragam dari sejumlah
besar makhluk hidup, baik flora dan fauna,†ujarnya.
Dikatakannya, orang utan tidak
diragukan lagi menjadi penghuni yang paling di kenal di TNTP dan menjadi pusat
penelitian orang utan. Di sanalah orang utan ditangkarkan dan diteliti secara
berkelanjutan. Dengan sekira tiga perempat populasi orang utan di dunia yang
hidup di Kalimantan. “TNTP adalah tempat paling sempurna untuk melihat langsung
kehidupan hewan menakjubkan itu di alam liar,†tutupnya. (nue/uni/ctk/nto)