PALANGKA RAYA – Zakiah Zahro salah satu santriwati yang
mondok di Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel) terpaksa dipulangkan oleh
pihak Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri. Santriwati asal Kota Palangka Raya
tersebut mengaku, dia bersama ratusan temannya diliburkan dan dipulangkan,
karena penyebaran covid-19 di Kalsel yang terus meluas.
“Kami diluburkan dan dipulangkan ke rumah
masing-masing. Ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona dilingkungan
santriwati yang mondok di Darul Hijrah Putri Martapura,” kata Zakiah
Zahro.
Dia mengatakan, Pondok Pesantren meliburkan seluruh santri
selama 53 hari atau kurang lebih 2 bulan. “Sementara 53 hari, tetapi
itupun tidak tentu. Jika covid-19 terus mewabah dan tidak terkendali, maka
libur kami akan diperpanjang,” ucapnya.
Santriwati asal Kalteng yang mondok di Ponpes Darul Hijrah
Putri ada sekitar 400 orang. Dan semua dipulangkan menggunakan bus.
“Kita dari Palangka Raya ada sekitar 200 santriwati,
dan kabupaten lainnya di Kalteng sekitar 200. Semuanya serentak dipulangkan
dengan menggunakan bus,” ujarnya.
Sementara itu, santri lainnya Maria Sinta mengaku, selama
libur mereka akan tetap belajar mandiri di rumah. “Kita tetap belajar
mandiri di rumah. Jadi tidak hanya libur,” ungkapnya.
Santriwati yang tiba di Kota Palangka Raya tersebutpun
langsung diperiksa kesehatan oleh tim medis. Kemudian juga mendapatkan masker
dari Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Kalteng. Salin itu, selama 14
hari mereka juga akan melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Tadi sudah diminta data dan riwayat kesehatan dan
perjalanan. Kami juga diminta untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing. Ya,
kami sangat apresiasi adanya pemeriksaan di terminal AKAP WA Gara oleh Pemkot
dan juga ada dari PDUI membagikan masker,” pungkasnya.