PALANGKA RAYA- Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 yang digelar
oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalteng, diisi dengan penyerahan
hadiah kepada para pemenang lomba. Di antaranya yakni lomba posyandu dan lomba
desa pengelola sayang ibu.
Sekretaris
Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri yang hadir mewakili Gubernur
Kalteng dalam kegiatan tersebut, mengharapkan agar PHI dijadikan momen penting
untuk mendorong semua pemangku kepentingan memberikan perhatian dan pengakuan
akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
“Pada
akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan mampu meningkatkan
kualitas hidupnya, dan mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor
penggerak sekaligus agen perubahan,†katanya saat puncak acara PHI, di Aula Bapelkkes
Palangka Raya, Kamis (12/12).
Ia menjelaskan, pada hakikatnya PHI yang
dirayakan saban tahun adalah untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia,
terutama generasi muda, akan arti dan makna Hari lbu sebagai momentum
kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak
perjuangan perempuan yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
“Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan
yang dituntut untuk sadar dan aktif untuk meraih sukses dan memiliki kesempatan
yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan,†tuturnya.
Sesuai arahan presiden, jelas sekda, dalam
pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menekankan lima isu
prioritas. Kelimanya yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam
kewirausahaan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak, penurunan
kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan
perkawinan anak.
“Lima prioritas tersebut akan dilaksanakan melalui
koordinasi dan sinergi dengan kementerian, lembaga masyarakat, organisasi
perempuan, dan pemangku kepentingan lainnya, baik di pusat maupun di daerah,†tuturnya.
PHI ke-91 tahun ini, pesannya, harus
dimanfaatkan sebagai titik awal gerakan untuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan
untuk mewujudkan arahan presiden. Karena itulah, tema yang diangkat dalam PHI
kali ini adalah “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.
Dari sebab itu, pelibatan semua elemen masyarakat
dan pemangku kepentingan multistakeholder sangat dibutuhkan. Di dalamnya termasuk
peran laki-laki dalam mengampanyekan dukungan terhadap pencegahan kekerasan dan
pencapaian kesetaraan gender. Selain itu, sukses laki-laki dalam ‘He for She’
menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan hingga akar rumput.
Dalam momen yang sama, Kepala DP3APPKB dr Rian
Tangkudung MKes mengatakan, Hari IBu adalah momen yang penting untuk
diperingati, apalagi searah dan sejalan dengan petunjuk pemerintah pusat.
“Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, kami
melibatkan semua organisasi perempuan yang ada di Kalteng ini dengan mengusung
tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’,†tutupnya. (uut/aza)
LIMA ISU PRIORITAS
·
Peningkatan pemberdayaan
perempuan dalam kewirausahaan.
·
Peningkatan peran keluarga
dalam pendidikan anak.
·
Penurunan kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
·
Penurunan pekerja anak.
·
Pencegahan perkawinan anak.
SUMBER:
DP3APPKB KALTENG