31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Prioritaskan ASUH dalam Mengonsumsi Daging

PALANGKA
RAYA
-Masyarakat
diimbau untuk berhati-hati dalam mengonsumsi daging hewan, agar terhindar dari
penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya. Daging hewan
yang dikonsumsi sehari-hari sebaiknya memenuhi syarat aman, sehat, utuh, dan halal
(ASUH).

“Pola ASUH merupakan
rekomendasi bagi masyarakat, supaya tidak asal-asalan dalam mengonsumsi daging
hewan,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian (TPHP)
Kalteng Ir Hj Sunarti, kemarin (12/12).

Untuk wilayah Kalteng,
lanjut Sunarti, pihaknya meyakini bahwa para peternak hewan sudah menerapkan
pola ASUH. Tidak hanya cara beternak, tapi juga proses pemotongan pun dilakukan
di rumah potong yang telah disediakan.

“Kalau daging hewan yang
didatangkan dari luar daerah, kami tidak tahu apakah menerapkan pola ASUH atau
tidak. Sedangkan para peternak lokal kita di sini (Kalteng), pada umumnya sudah
dilatih oleh dinas teknis. Jadi, daging hewan dari mereka (peternak lokal) dijamin
aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” kata wanita berkacamata ini.

Baca Juga :  Jalur Tikus di Kapuas Dijaga Ketat, Pengendara Tak Luput Pemeriksaan

Menurutnya, saat ini masyarakat
sudah cerdas untuk memilih daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Terkait
daging beku, Sunarti menyebutkan, pihaknya belum mengetahui pasti mekanisme dan
proses pemontongannya. Akan tetapi, daging beku yang didatangkan dari luar daerah,
bisa dipastikan bahwa pemotongannya dilakukan di lokasi asal pengiriman.

“Oleh karena itu,
bagi masyarakat yang ingin agar daging yang dikonsumsi terjamin ASUH, sebaiknya
pilihlah daging hewan dari peternak lokal. Apalagi rumah pemotongan hewan juga
dekat dan ada di kota-kota,” imbuhnya.

Disinggung soal
ketersedian atau stok daging di wilayah Kalteng, Sunarti meyakini bahwa tidak
akan ada kekurangan daging menjelang perayaan Natal atau tahun baru. Untuk itu,
pihaknya memberlakukan regulasi pembatasan terhadap masuknya daging beku saat
adanya event atau hari besar tertentu.

Baca Juga :  Masa Belajar di Rumah Diperpanjang

“Peternak lokal kita
banyak kok, untuk apa kita harus mendatangkan daging dari luar daerah,” pungkasnya.
(pri/ala)

PALANGKA
RAYA
-Masyarakat
diimbau untuk berhati-hati dalam mengonsumsi daging hewan, agar terhindar dari
penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya. Daging hewan
yang dikonsumsi sehari-hari sebaiknya memenuhi syarat aman, sehat, utuh, dan halal
(ASUH).

“Pola ASUH merupakan
rekomendasi bagi masyarakat, supaya tidak asal-asalan dalam mengonsumsi daging
hewan,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian (TPHP)
Kalteng Ir Hj Sunarti, kemarin (12/12).

Untuk wilayah Kalteng,
lanjut Sunarti, pihaknya meyakini bahwa para peternak hewan sudah menerapkan
pola ASUH. Tidak hanya cara beternak, tapi juga proses pemotongan pun dilakukan
di rumah potong yang telah disediakan.

“Kalau daging hewan yang
didatangkan dari luar daerah, kami tidak tahu apakah menerapkan pola ASUH atau
tidak. Sedangkan para peternak lokal kita di sini (Kalteng), pada umumnya sudah
dilatih oleh dinas teknis. Jadi, daging hewan dari mereka (peternak lokal) dijamin
aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” kata wanita berkacamata ini.

Baca Juga :  Jalur Tikus di Kapuas Dijaga Ketat, Pengendara Tak Luput Pemeriksaan

Menurutnya, saat ini masyarakat
sudah cerdas untuk memilih daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Terkait
daging beku, Sunarti menyebutkan, pihaknya belum mengetahui pasti mekanisme dan
proses pemontongannya. Akan tetapi, daging beku yang didatangkan dari luar daerah,
bisa dipastikan bahwa pemotongannya dilakukan di lokasi asal pengiriman.

“Oleh karena itu,
bagi masyarakat yang ingin agar daging yang dikonsumsi terjamin ASUH, sebaiknya
pilihlah daging hewan dari peternak lokal. Apalagi rumah pemotongan hewan juga
dekat dan ada di kota-kota,” imbuhnya.

Disinggung soal
ketersedian atau stok daging di wilayah Kalteng, Sunarti meyakini bahwa tidak
akan ada kekurangan daging menjelang perayaan Natal atau tahun baru. Untuk itu,
pihaknya memberlakukan regulasi pembatasan terhadap masuknya daging beku saat
adanya event atau hari besar tertentu.

Baca Juga :  Masa Belajar di Rumah Diperpanjang

“Peternak lokal kita
banyak kok, untuk apa kita harus mendatangkan daging dari luar daerah,” pungkasnya.
(pri/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru