26.3 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Keajaiban Puasa untuk Kesehatan

PROKALTENG.CO – Sebagian orang yang memiliki riwayat penyakit maag
atau asam lambung sudah membuktikan bahwa puasa di bulan Ramadan bisa membuat
gejala yang dikeluhkan selama ini menjadi lebih ringan. Sebab selama berpuasa,
tubuh dan lambung dilatih untuk makan secara teratur sesuai jam sahur dan
berbuka.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam
menjelaskan pasien sakit maag sebagian besar adalah sakit maag fungsional,
yaitu di mana jika dilakukan evaluasi tidak ditemukan kelainan. Pasien dengan
maag fungsional  biasanya keluhan sakit
maagnya akan berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa.

“Hal ini terjadi karena keluhan
sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan, konsumsi
makanan camilan, seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari,
konsumsi minuman bersoda dan minum kopi, merokok dan juga faktor stres,”
katanya kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga :  Polisi Usut Pelaku Pembakaran Lahan

Selama berpuasa, kata dia, pasien
maag pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih
kurang sama setiap harinya. Yaitu saat sahur dan berbuka. Keteraturan inilah
yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh.

Salah satu pemicu maag, kata dia,
yakni penyakit psikosomatik. Pasien yang cemas cenderung asam lambungnya
tinggi, dan akhirnya maagnya dapat terganggu.

“Dengan pengendalian diri selama
berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak
muncul. Akhirnya dengan berpuasa kita dapat mengurangi makan, hidup lebih
teratur dan pengendalian diri dan berharap ini akan meningkatkan daya tahan
tubuh kita dan meningkatkan produktivitas diri kita,” katanya.

Baca Juga :  Ary Egahni: Hak Peladang Tradisional Wajib Diperjuangkan

PROKALTENG.CO – Sebagian orang yang memiliki riwayat penyakit maag
atau asam lambung sudah membuktikan bahwa puasa di bulan Ramadan bisa membuat
gejala yang dikeluhkan selama ini menjadi lebih ringan. Sebab selama berpuasa,
tubuh dan lambung dilatih untuk makan secara teratur sesuai jam sahur dan
berbuka.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam
menjelaskan pasien sakit maag sebagian besar adalah sakit maag fungsional,
yaitu di mana jika dilakukan evaluasi tidak ditemukan kelainan. Pasien dengan
maag fungsional  biasanya keluhan sakit
maagnya akan berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa.

“Hal ini terjadi karena keluhan
sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan, konsumsi
makanan camilan, seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari,
konsumsi minuman bersoda dan minum kopi, merokok dan juga faktor stres,”
katanya kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Baca Juga :  Polisi Usut Pelaku Pembakaran Lahan

Selama berpuasa, kata dia, pasien
maag pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih
kurang sama setiap harinya. Yaitu saat sahur dan berbuka. Keteraturan inilah
yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh.

Salah satu pemicu maag, kata dia,
yakni penyakit psikosomatik. Pasien yang cemas cenderung asam lambungnya
tinggi, dan akhirnya maagnya dapat terganggu.

“Dengan pengendalian diri selama
berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak
muncul. Akhirnya dengan berpuasa kita dapat mengurangi makan, hidup lebih
teratur dan pengendalian diri dan berharap ini akan meningkatkan daya tahan
tubuh kita dan meningkatkan produktivitas diri kita,” katanya.

Baca Juga :  Ary Egahni: Hak Peladang Tradisional Wajib Diperjuangkan

Terpopuler

Artikel Terbaru