PALANGKA
RAYA-Kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) belum menunjukkan tanda-tanda berkurang. Titik-titik
api masih banyak ditemui. Besok (11/8), umat muslim akan merayakan hari raya
Iduladha. Salat Id pun terancam berselimut asap.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Kalteng H Masrawan sudah mengeluarkan
seruan kepada umat muslim di Kalteng, khusunya Palangka Raya.
“Kami mengimbau masyarakat
untuk mengenakan masker saat salat Id,†ucapnya.
Seperti tahun-tahun
sebelumnya, banyak lokasi yang dijadikan salat Id, baik hari raya Idulfitri
maupun Iduladha. Di antaranya, Lapangan Mapolda Kalteng, halaman Kantor
Gubernur Kalteng, dan beberapa halaman masjid yang digunakan.
“Kalau tidak bisa,
enggak bisa dipaksakan (salat Id, red). Tetap melaksanakan salat di lokasi
tempat tinggal masing-masing, tapi tidak kita wajibkan,” tuturnya.
Pihaknya mengaku
prihatin dengan kabut asap yang menyelimuti Kalteng akhir-akhir ini.
Oleh karena itu, Masrawan
mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah mengatasi kabut asap,
termasuk dengan membuat hujan buatan.
Masrawan juga
menyerukan agar seluruh umat muslim melaksanakan salat Istiska.
Ia mengharapkan para
ulama, pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, dan imam masjid agar
berinisiatif mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, mengadakan salat
Istiska secara berjemaah.
“Kami mengimbau
umat Islam di Kalteng untuk melaksanaan salat Istiska, meminta kepada Allah Swt
agar menurunkan hujan,” tuturnya.
Salat Istiska merupakan
salat sunnah dua rakaat untuk memohon turun hujan. Ketika akan melakukan salat
Istiska, hendaknya menggunakan pakaian yang biasa dan menghindari kesan
kemewahan. Kalau perlu, saat berjalan menuju lokasi salat, berilah sedekah
kepada fakir miskin yang dijumpai.
“Kami sudah menyampaikan
surat edaran ke setiap kabupaten/kota di Kalteng untuk melaksanakan salat Istiska.
Surat itu akan kami kirimkan Senin nanti,” paparnya.