Di
ibu kota, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Wakil Wali Kota Palangka
Raya Hj Umi Mastikah gencar membangun infrastruktur. Salah satunya, mengubah
daerah yang masih kumuh menjadi maju dan lebih baik lagi.
PEMKO
Palangka Raya di bawah komando Fairid Naparin terus memanfaatkan berbagai
sumber pendanaan untuk pembangunan. Salah satunya yakni pembangunan daerah yang
notabane kumuh menjadi daerah yang lebih maju.
Menurut
Fairid, menekan kawasan kumuh merupakan salah satu program yang diusung oleh
pemko. Selama setahun di bawah komandonya, pemko terus berbenah. Dan, selama
ini, dari 105 hektare (Ha) lahan kumuh menjadi 35 ha. Selama ini, dalam
pembangunan pun pemko tak sendiri. Pihaknya juga berkolaborasi dengan Pemprov
Kalteng serta dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Menurut wali kota,
pembangunan infrastruktur yang dilakukan haruslah tepat dan berdampak bagi
kemajuan masyarakat. “Penanganan program kawasan kumuh ini jadi salah satu yang
mesti diperhatikan. Kami bersyukur selama ini pemko terus berupaya meningkatkan
kerja agar kawasan kumuh ini mampu berkurang,†katanya, baru-baru ini.
Tak
hanya itu, soal sampah juga tak luput dari perhatiannya. Katanya, sampah hasil
rumah tangga maupun juga produksi yang ada di Kota Cantik harus mampu dikelola
dengan baik. Dia ingin semua TPS yang ada di samping jalan protokol seiring
waktu diganti dengan depo mini atau juga depo sampah. “Memang program ini perlu
dijelaskan ke masyarakat agar lebih memahami bahwa depo sangat baik. Jauh lebih
baik daripada TPS,â€
Tak
hanya ingin mempercantik perwajahan kota dengan mengganti TPS menjadi depo,
Fairid juga fokus membenahi tempat pemrosesan akhir (TPA) yang berada di Km 14,
Jalan Tjilik Riwut. Katanya, jalan masuk ke TPA ini akan diaspal. Sementara
itu, Senin (7/10), bertempat di Ruang Audiovisual Kantor Balai Prasarana
Pemukiman Kalteng, Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu juga menghadiri acara pemaparan
konsep dan usulan kegiatan penanganan kumuh skala kawasan di Kelurahan Pahandut
Seberang. (*/ami)