25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

UPR Prioritas Perbaikan Akreditasi

PALANGKA RAYA-Universitas
Palangka Raya (UPR) terus menata diri. Di bawah kepemimpinan rektor Dr Andrie
Elia Embang, universitas terbesar di Bumi Tambun Bungai ini berjuang untuk
mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat.

Untuk itu, Andrie Elia
Embang yang dibantu empat wakil rektor, bersama sejumlah staf ahli, perangkat
pimpinan fakultas dan program studi, serta seluruh civitas akademika berjibaku
untuk meningkatkan kualitas lembaga pada semua bidang. Terutama puluhan ribu
mahasiswa yang tengah mengenyam pendidikan di lembaga itu.

“Maksudnya supaya
alumni UPR kelak bisa bersaing di dunia kerja. Bahkan mereka harus mampu
bersaing dengan kampus-kampus lain di tingkat regional, nasional, hingga
internasional,” kata Andrie saat menerima kunjungan rombongan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, Jumat (6/12).

Bagaimana caranya?
Alumnus program doktoral Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) itu
memastikan bahwa prioritasnya adalah pada peningkatan akreditasi kampus, akreditasi
delapan (8) fakultas, serta 55 program studi. Apalagi beberapa di antaranya
masih pada level C. Bahkan sebelumnya ada yang sudah kedaluwarsa.

Baca Juga :  Raihan Predikat WTP Bukti Sukses Mengelola Keuangan Daerah dengan Baik

Akreditasi adalah
penilaian terhadap kelayakan dan pemeringkatan suatu program studi atau jurusan
yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan
digunakan sebagai pengakuan dari badan atau instansi yang lain.

“Kami terus tingkatkan.
Jika tidak, mahasiswa dan alumni akan rugi, tidak bisa bersaing. Apalagi
belakangan ini akreditasi juga menentukan saat penerimaan ASN dan karyawan. Ini
tanggung jawab moril kami. Bukan hanya untuk kampus, tapi untuk Kalteng pada umumnya,”
lanjutnya berapi-api.

Untuk itu, beberapa
program kampus yang tidak berjalan maksimal, Andrie sangat menaruh perhatian.
Bahkan jika kurangnya dukungan dari pusat untuk kemajuan UPR, Andrie mengaku
terpaksa harus gebrak meja di Jakarta. Sebagai contoh, soal kebijakan mahasiswa
penerima beasiswa Bidikmisi dan penerimaan mahasiswa jalur mandiri.

Baca Juga :  Opo Tumon

“Perjuangan kami sampai
terpaksa negah meja (gebrak meja,
red) di kementerian supaya pendidikan di UPR berjalan maksimal demi kepentingan
masyarakat dan Kalteng umumnya,” lanjut pria yang juga menjabat ketua harian
Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini.

Terbukti, dalam setahun
kepemimpinannya, UPR secara umum naik peringkat dan menempati urutan 55 dari
4.714 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia. Hal itu berdasarkan penilaian dari
Webomatrics. Webomatrics adalah sebuah situs yang secara independen menilai
ranking sebuah universitas di seluruh dunia.

Bahkan UPR sudah menyiapkan 4.500 slot untuk
penerimaan dari berbagai jalur. Termasuk jalur mandiri yang sebelumnya hanya menyiapkan
10-20 persen untuk pelamar asal Kalteng, kini sudah mendapat jatah sekitar 40
persen. “Khusus fakultas kedokteran yang sebelumnya diterima 50, sekarang bisa
100. Semua itu untuk kemajuan dan masa depan Kalteng,” pungkasnya. (ron/ce/ram)

PALANGKA RAYA-Universitas
Palangka Raya (UPR) terus menata diri. Di bawah kepemimpinan rektor Dr Andrie
Elia Embang, universitas terbesar di Bumi Tambun Bungai ini berjuang untuk
mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat.

Untuk itu, Andrie Elia
Embang yang dibantu empat wakil rektor, bersama sejumlah staf ahli, perangkat
pimpinan fakultas dan program studi, serta seluruh civitas akademika berjibaku
untuk meningkatkan kualitas lembaga pada semua bidang. Terutama puluhan ribu
mahasiswa yang tengah mengenyam pendidikan di lembaga itu.

“Maksudnya supaya
alumni UPR kelak bisa bersaing di dunia kerja. Bahkan mereka harus mampu
bersaing dengan kampus-kampus lain di tingkat regional, nasional, hingga
internasional,” kata Andrie saat menerima kunjungan rombongan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, Jumat (6/12).

Bagaimana caranya?
Alumnus program doktoral Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) itu
memastikan bahwa prioritasnya adalah pada peningkatan akreditasi kampus, akreditasi
delapan (8) fakultas, serta 55 program studi. Apalagi beberapa di antaranya
masih pada level C. Bahkan sebelumnya ada yang sudah kedaluwarsa.

Baca Juga :  Raihan Predikat WTP Bukti Sukses Mengelola Keuangan Daerah dengan Baik

Akreditasi adalah
penilaian terhadap kelayakan dan pemeringkatan suatu program studi atau jurusan
yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan
digunakan sebagai pengakuan dari badan atau instansi yang lain.

“Kami terus tingkatkan.
Jika tidak, mahasiswa dan alumni akan rugi, tidak bisa bersaing. Apalagi
belakangan ini akreditasi juga menentukan saat penerimaan ASN dan karyawan. Ini
tanggung jawab moril kami. Bukan hanya untuk kampus, tapi untuk Kalteng pada umumnya,”
lanjutnya berapi-api.

Untuk itu, beberapa
program kampus yang tidak berjalan maksimal, Andrie sangat menaruh perhatian.
Bahkan jika kurangnya dukungan dari pusat untuk kemajuan UPR, Andrie mengaku
terpaksa harus gebrak meja di Jakarta. Sebagai contoh, soal kebijakan mahasiswa
penerima beasiswa Bidikmisi dan penerimaan mahasiswa jalur mandiri.

Baca Juga :  Opo Tumon

“Perjuangan kami sampai
terpaksa negah meja (gebrak meja,
red) di kementerian supaya pendidikan di UPR berjalan maksimal demi kepentingan
masyarakat dan Kalteng umumnya,” lanjut pria yang juga menjabat ketua harian
Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini.

Terbukti, dalam setahun
kepemimpinannya, UPR secara umum naik peringkat dan menempati urutan 55 dari
4.714 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia. Hal itu berdasarkan penilaian dari
Webomatrics. Webomatrics adalah sebuah situs yang secara independen menilai
ranking sebuah universitas di seluruh dunia.

Bahkan UPR sudah menyiapkan 4.500 slot untuk
penerimaan dari berbagai jalur. Termasuk jalur mandiri yang sebelumnya hanya menyiapkan
10-20 persen untuk pelamar asal Kalteng, kini sudah mendapat jatah sekitar 40
persen. “Khusus fakultas kedokteran yang sebelumnya diterima 50, sekarang bisa
100. Semua itu untuk kemajuan dan masa depan Kalteng,” pungkasnya. (ron/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru