PALANGKA RAYA-Meski di
tengah kesibukannya, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE
MSi masih meluangkan waktu untuk mengunjungi asrama mahasiswa Papua, Jumat
(6/9). Sang rektor ingin berdialog langsung dengan puluhan mahasiswa asal provinsi
terluas se-Indonesia ini.
Didampingi Wakil Rektor
Bidang Hukum, Organisasi, SDM dan Kemahasiswaan Prof Dr Suandi Sidauruk MPd,
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Salampak MS, dan sejumlah pejabat
lainnya, orang nomor satu di UPR ini berdialog dengan 64 mahasiswa asal pulau
ujung timur Indonesia.
Dalam dialog tersebut,
rektor dan jajaran mendengarkan langsung berbagai keluhan dan kendala yang
dialami mahasiswa Papua selama menempuh pendidikan di UPR.
Keluhan dan kendala
yang dialami itu, seperti fasilitas asrama, keamanan dan kenyamanan selama
tinggal di Palangka Raya, serta hal lainnya.
Menanggapi apa yang
menjadi persoalan mahasiswa Papua, Rektor Dr Andrie Elia SE MSi meminta jajaran
terkait di UPR untuk segera membenahi fasilitas asrama tersebut secara bertahap
sembari menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Untuk persoalan
keamanan dan kenyamanan, saya yang menjamin. Mahasiswa Papua ini anak-anak saya
juga. Sama dengan mahasiswa dari daerah lain. Yang penting, anak-anak harus
tetap semangat belajarnya. Kalau ada yang berani macam-macam dengan kalian,
lapor saya,” tegas Ketua Harian DAD Kalteng ini.
Di tempat yang sama,
Ketua Himpunan Mahasiswa Papua (Himapa) Yosafat Sani menuturkan, dirinya bersama
rekan-rekan mahasiswa asal Papua berkomitmen untuk tinggal di Kalteng dengan tetap
menjunjung tinggi falsafah huma betang.
“Kami di sini juga
telah sepakat untuk tidak terpancing isu-isu negatif yang beredar belakangan
ini. Kami akan tetap fokus kuliah untuk membanggakan orang tua kami,”
ungkapnya.
Sementara itu,
Ferdinando Tenau yang merupakan mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan
program pascasarjana di UPR, mengaku sangat terharu dan bangga atas perhatian
yang diberikan UPR kepada mereka yang berstatus pendatang. Bagi mereka,
kunjungan rektor ini menjadi catatan sejarah tersendiri.
Pasalnya, dalam tiga
kali pergantian rektor, hanya Dr Andrie Elia SE MSi yang mau mengunjungi asrama
mahasiswa Papua. Selama kepemimpinan rektor sebelumnya, ia bersama rekan
lainnya tak pernah bertemu langsung dengan rektor saat ingin bertemu di Rektorat.
“Terima kasih Pak
Rektor karena sudah mau mengunjungi kami anak-anakmu dari Papua. Kami berjanji
akan belajar dengan giat dan akan tetap menjunjung tinggi falsafah huma betang
selama tinggal di Palangka Raya ini,” ucapnya.
Pada akhir kunjungan itu, rektor bersama puluhan
mahasiswa asal Papua menyanyikan lagu Anggrek Hitam yang dipopulerkan Loela
Drakel, untuk memberi semangat dan motivasi kepada anak-anak Papua selama
menempuh pendidikan di UPR. (hms/ce)