PANGKALAN BUN-Pemprov Kalteng saat ini gencar melaksanakan
rapid test massal di beberapa daerah, menyasar tempat-tempat yang dimungkinkan
menjadi klaster Covid-19. Lantaran, zona merah harus menjadi perhatian dan
kewaspadaan, terlebih yang memiliki kasus dengan jumlah yang tinggi.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, rapid test
yang dilaksanakan secara massal ini untuk mencari sumber-sumber virus. Dengan
demikian dapat dideteksi secara dini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19
di Kalteng.
“Grafik kasus di Kalteng terus naik, dengan rapid test
massal ini diharapkan dapat segera memutus penyebaran Covid-19,” katanya
saat memantau pelaksanaan rapid test massal di Pasar Karang Mulya, Kecamatan
Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu (7/6).
Pada kesempatan itu, gubernur meminta agar masyarakat tidak
takut mengikuti rapid test. Karena rapid test massal yang dilakukan di pasar
merupakan upaya untuk mencari dan mendeteksi
secara cepat orang-orang yang dimungkinkan reaktif atau bahkan telah terpapar
positif Covid-19.
Covid-19 ini, lanjut dia, mudah menyebar dengan masif dan
tidak diketahui secara kasat mata. Zona merah harus waspada dengan kenaikan
kasus ini.
“Dengan rapid test ini maka apabila ada yang reaktif
dapat segera ditangani, jadi masyarakat jangan takut. Sehingga upaya kita untuk
memutus rantai penyebaran virus corona juga bisa lebih cepat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti
Syamsul mengatakan, naiknya kasus positif di Kalteng ini lantaran banyaknya
kasus yang bisa dideteksi. Misal saja di Kobar, terjadi kenaikan kasus karena
memang pihaknya sengaja mencari kasus-kasus Covid-19 ini.
“Semakin banyak kami mendapatkan kasus maka semakin
cepat kami memutus penularan Covid-19 ini,” jelas pria yang juga sebagai
Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Kalteng.