27.6 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Pemko Fokus Pencegahan Karhutla, BPBD Siap Memetakan Kawasan Rawan Ben

PALANGKA
RAYA-
Untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di
Kota Cantik Palangka Raya yang menjadi langganan terjadi setiap tahunnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk tahun 2020 ini lebih berupaya fokus
pada penanganan pencegahan karhutla. Bertempat di ruang Peteng Karuhie (PK) II
Pemko menggelar rapat koordinasi (rakor) karhutla.

Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu usai rakor mengatakan,
kegaitan ini bertujuan untuk menbangun lagi sinergi antar instansi dan
Forkompimda dalam menangani dan mencegah terjadinya karhutla.

“Dengan bercermin dari kejadian dan
permasalahan-permasalahan karhutla tahun lalu, kami ingin tahun ini lebih siap
dalam menangani kejadian-kejadian karhutla,” jelas saat di wawancarai awak
media, Selasa (3/3).

Menurutnya, pada tahun ini fokus kepada pencegahan dilakukan
berbagai upaya termasuk aktif melakukan sosialisasi dari tingkat kecamatan
sampai tingkat kelurahan dengan media spanduk-spanduk di tiap kantor kelurahan
maupun kecamatan.

“Camat dan lurah lebih dekat perannya dengan masyarakat
sehingga diharap bisa menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa dilarang
membakar lahan,” tutur Hera.

Baca Juga :  Sugianto Belum Berikan Sinyal, Razak-Koyem Berpeluang di Pilgub Kalten

Kata mantan kepala Bappeda Kota Palangka Raya ini, karena berfokus
kepada pencegahan, maka dari itu pihaknya lebih awal melakukan
persiapan-persiapan seperti pembentukan satgas karhutla yang sekarang masih
dalam proses surat keputusannya dari wali kota.

Selain juga terus berkoordinasi dengan BMKG Kota Palangka
Raya akan prediksi cuaca di tahun ini walaupun prediksi dari BMKG bahwa cuaca
di tahun ini tidak separah tahun lalu, Namun begitu, ungkap Hera pihaknya
menginginkan pada tahun ini satgas karhutla lebih siaga lagi dan lebih baik
lagi dari tahun kemarin.

“Tahun ini satgas karhutla lebih berfokus pada pencegahan
itupun berdasarkan instruksi dari pak presiden, agar pencegahan sepenuhnya
menjadi tanggungjawab penuh kabupaten/kota maasing-masing. Maka dari itu kita lakukan
persiapan dari sekarang,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kota Palangka Raya Emi abriyani mengatakan, pihaknya akan melakukan
pengecekan dan pemetaan di mana saja tempat-tempat yang dianggap rawan
berpotensi terjadinya karhutla. Maka pihaknya bisa melakukan pencegahan
karhutla.

Baca Juga :  Tingkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan

“Seperti hasil rapat tadi ibu sekda mengarahkan dan
menyarankan pihaknya lebih kepada pencegahan karhutla,” ucap Emi.

Katanya, untuk penyusunan pemetaan rawan karhutla pihaknya
bersinergi dan berkoordinasi bersama camat, lurah, TNI dan Polri untuk
pengumpulan informasi data lapangan. Sehingga mapping yang di usun memiliki keakuratan
yang tinggi.

Selanjutnya, tambah Emi setelah mapping sudah tersusun
pihaknya bersama Forkompimda dan instansi teknis akan melakukan pengawasan
kepada titik-titik yang dianggap rawan terjadinya karhutla sesuai mapping.

“Selain itu larangan membakar lahan pada saat musim kemarau
dilarang keras, serta perlu pengawasan dan pemantauan agar tidak terjadi oleh
oknum yang sengaja membakar. Ditambah perlu adanya tim investigasi itupun
menjadi upaya pencegahan karhutla di kota ini,” pungkas Emi. (ahm/ari)

 

PALANGKA
RAYA-
Untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di
Kota Cantik Palangka Raya yang menjadi langganan terjadi setiap tahunnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk tahun 2020 ini lebih berupaya fokus
pada penanganan pencegahan karhutla. Bertempat di ruang Peteng Karuhie (PK) II
Pemko menggelar rapat koordinasi (rakor) karhutla.

Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu usai rakor mengatakan,
kegaitan ini bertujuan untuk menbangun lagi sinergi antar instansi dan
Forkompimda dalam menangani dan mencegah terjadinya karhutla.

“Dengan bercermin dari kejadian dan
permasalahan-permasalahan karhutla tahun lalu, kami ingin tahun ini lebih siap
dalam menangani kejadian-kejadian karhutla,” jelas saat di wawancarai awak
media, Selasa (3/3).

Menurutnya, pada tahun ini fokus kepada pencegahan dilakukan
berbagai upaya termasuk aktif melakukan sosialisasi dari tingkat kecamatan
sampai tingkat kelurahan dengan media spanduk-spanduk di tiap kantor kelurahan
maupun kecamatan.

“Camat dan lurah lebih dekat perannya dengan masyarakat
sehingga diharap bisa menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa dilarang
membakar lahan,” tutur Hera.

Baca Juga :  Sugianto Belum Berikan Sinyal, Razak-Koyem Berpeluang di Pilgub Kalten

Kata mantan kepala Bappeda Kota Palangka Raya ini, karena berfokus
kepada pencegahan, maka dari itu pihaknya lebih awal melakukan
persiapan-persiapan seperti pembentukan satgas karhutla yang sekarang masih
dalam proses surat keputusannya dari wali kota.

Selain juga terus berkoordinasi dengan BMKG Kota Palangka
Raya akan prediksi cuaca di tahun ini walaupun prediksi dari BMKG bahwa cuaca
di tahun ini tidak separah tahun lalu, Namun begitu, ungkap Hera pihaknya
menginginkan pada tahun ini satgas karhutla lebih siaga lagi dan lebih baik
lagi dari tahun kemarin.

“Tahun ini satgas karhutla lebih berfokus pada pencegahan
itupun berdasarkan instruksi dari pak presiden, agar pencegahan sepenuhnya
menjadi tanggungjawab penuh kabupaten/kota maasing-masing. Maka dari itu kita lakukan
persiapan dari sekarang,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kota Palangka Raya Emi abriyani mengatakan, pihaknya akan melakukan
pengecekan dan pemetaan di mana saja tempat-tempat yang dianggap rawan
berpotensi terjadinya karhutla. Maka pihaknya bisa melakukan pencegahan
karhutla.

Baca Juga :  Tingkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan

“Seperti hasil rapat tadi ibu sekda mengarahkan dan
menyarankan pihaknya lebih kepada pencegahan karhutla,” ucap Emi.

Katanya, untuk penyusunan pemetaan rawan karhutla pihaknya
bersinergi dan berkoordinasi bersama camat, lurah, TNI dan Polri untuk
pengumpulan informasi data lapangan. Sehingga mapping yang di usun memiliki keakuratan
yang tinggi.

Selanjutnya, tambah Emi setelah mapping sudah tersusun
pihaknya bersama Forkompimda dan instansi teknis akan melakukan pengawasan
kepada titik-titik yang dianggap rawan terjadinya karhutla sesuai mapping.

“Selain itu larangan membakar lahan pada saat musim kemarau
dilarang keras, serta perlu pengawasan dan pemantauan agar tidak terjadi oleh
oknum yang sengaja membakar. Ditambah perlu adanya tim investigasi itupun
menjadi upaya pencegahan karhutla di kota ini,” pungkas Emi. (ahm/ari)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru