29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Kisah Misteri: Simbah, Arwah Penasaran Teror Satu Kampung Lawas di Surabaya

KISAH ini terjadi sekitar tahun 1970-an di salah satu kampung lawas di Surabaya. Bagi warga kampung itu yang tinggal sekitar tahun tersebut mungkin mengetahui atau bahkan menyaksikan sendiri peristiwa arwah yang disebut Simbah, warga kampung tersebut yang meninggal dan meneror warga sampai sekitar tujuh minggu usai kematiannya.

Kisah tersebut diceritakan oleh akun Youtube Kembara Sunyi dan diunggah sekitar Juni 2020 lalu. Pemilik akun, Itank Thirta menceritakan pengalaman masa kecilnya di kampung halamannya tersebut. Kisah arwah penasaran Simbah tersebut meneror kampung sekitar tahun 1970-an.

Hal itu berawal dari meninggalnya Simbah karena usia. Sehari setelah dia meninggal, saat menjelang senja salah seorang warga melihat sosok Simbah di ujung gang kampung dengan pakaian serba hitam compang camping dan rambut panjang yang tergerai berantakan.

Tak hanya satu warga, namun dalam beberapa hari meninggalnya Simbah tersebut ada beberapa warga yang diperlihatkan sosoknya. Ada yang sekadar diperlihatkan sosoknya dan disapa, ada yang hanya mendengar suara sapi lidi dan seretan kakinya, hingga ada yang sampai dikejar dan dipegangi kakinya.

Ada pula yang mendengar suara ‘srek…srek…’ sapu lidi yang biasa digunakan saat Simbah masih hidup, di luar rumahnya, kemudian mengintip dari lubang kunci pintu dan tiba-tiba dihampiri Simbah.

Teror hantu Simbah tak berhenti di situ. Bahkan salah seorang guru ngaji yang ketika salat di musala dihampiri oleh Simbah.

Baca Juga :  Jadikan Rekan Kerja sebagai Sahabat

Karena merasa ketakutan guru ngaji tersebut sempat membacakan ayat-ayat Alquran, namun bukanya hantu Simbah tersebut terganggu dan pergi, justru menirukan ayat-ayat yang dibaca guru ngaji tersebut.

Karena terror hantu Simbah yang terjadi setiap hari di kampung tersebut, Sebagian warga bahkan memutuskan mengungsi, meninggalkan kampung. Sedangkan warga yang masih tinggal di sana, saat memasuki magrib mereka sudah menutup dan mengunci rumahnya. Banyak warga yang tak berani keluar malam hari.

Saking sangat meresahkannya terror hantu Simbah tersebut, akhirnya warga dan perangkat desa berinisiatif mendatangi keluarga Simbah. Mereka menyampaikan mengenai terror Simbah terhadap warga kampung kepada keluarganya.

Namun tak satupun keluarganya ada yang mempercayai, karena mereka tidak mengalami.

Baru ketika salah satu cucu Simbah mengatakan bahwa Simbah masih sering datang saat malam hari untuk menyisir rambutnya sambil nembang hingga dia tertidur, anggota keluarganya percaya.

Namun terror Simbah tak berhenti di situ. Suatu ketika pengurus masjid yang dating pagi-pagi mendengar suara Simbah yang sedang mengaji di dalam masjid. Antara kaget dan takut, pengurus masjid tersebut mengajak berbicara Simbah dan menyuruhnya Kembali ke alamnya. Karena tempat seharusnya bukan di dunia lagi.

Kemudian membacakan ayat-ayat Alquran. Namun seperti yang terjadi sebelumnya, ayat-ayat Alquran tersebut seperti tak memberi efek apa-apa pada Simbah. Semasa hidup Simbah meskipun sangat rajin beribadah dan mengaji, namun dia dikenal sebagai nenek jahat.

Baca Juga :  5 Fakta Mengagumkan Saat Perempuan Menjadi Seorang Ibu

Hal ini karena dia sering marah-marah dan mengusir anak-anak yang bermain di halaman rumahnya.

Termasuk pedagang yang berhenti di depan halaman rumahnya. Bukan hanya itu, bahkan Simbah tak segan-segan melempar mereka dengan barang atau menyiramkan air untuk mengusir anak-anak atau pedagang.

Bahkan, hewan peliharaan tetangganya, seperti ayam yang masuk ke halaman Simbah akan diusir. Sifat emosional dan antisosial Simbah semasa hidup memang sudah terkenal diantara warga kampung.

Karena terror Simbah tak juga berhenti sampai tujuh hari usai kematiannya, warga berinisiatif meminta pertolongan kiai untuk mengusir arwah Simbah.

Akhirnya seorang kiai yang punya pondok pesantren di dekat pesisir pantai Surabaya dating untuk membantu warga menghadapi terror Simbah. Kiai tersebut dating ke kuburan Simbah dengan para warga kemudian mendoakannya.

Simbah pun muncul dari pemakaman dengan penampilan seperti orang biasa. Kemudian kiai tersebut kembali membacakan doa-doa dan berdialog dengan Simbah. Hingga akhirnya hantu Simbah tersebut menghilang menjadi asap. Dan setelah itu, tak ada lagi gangguan arwah Simbah di kampung tersebut.

Kehidupan di kampung tersebut Kembali berjalan normal seperti biasa. Warga yang sempat mengungsi pun juga kembali. Sekarang kampung ini berjalan normal. Generasi saat ini tak banyak yang tahu tentang cerita Simbah tersebut. Bahkan cerita itu sudah hampir terlupakan. (*)

KISAH ini terjadi sekitar tahun 1970-an di salah satu kampung lawas di Surabaya. Bagi warga kampung itu yang tinggal sekitar tahun tersebut mungkin mengetahui atau bahkan menyaksikan sendiri peristiwa arwah yang disebut Simbah, warga kampung tersebut yang meninggal dan meneror warga sampai sekitar tujuh minggu usai kematiannya.

Kisah tersebut diceritakan oleh akun Youtube Kembara Sunyi dan diunggah sekitar Juni 2020 lalu. Pemilik akun, Itank Thirta menceritakan pengalaman masa kecilnya di kampung halamannya tersebut. Kisah arwah penasaran Simbah tersebut meneror kampung sekitar tahun 1970-an.

Hal itu berawal dari meninggalnya Simbah karena usia. Sehari setelah dia meninggal, saat menjelang senja salah seorang warga melihat sosok Simbah di ujung gang kampung dengan pakaian serba hitam compang camping dan rambut panjang yang tergerai berantakan.

Tak hanya satu warga, namun dalam beberapa hari meninggalnya Simbah tersebut ada beberapa warga yang diperlihatkan sosoknya. Ada yang sekadar diperlihatkan sosoknya dan disapa, ada yang hanya mendengar suara sapi lidi dan seretan kakinya, hingga ada yang sampai dikejar dan dipegangi kakinya.

Ada pula yang mendengar suara ‘srek…srek…’ sapu lidi yang biasa digunakan saat Simbah masih hidup, di luar rumahnya, kemudian mengintip dari lubang kunci pintu dan tiba-tiba dihampiri Simbah.

Teror hantu Simbah tak berhenti di situ. Bahkan salah seorang guru ngaji yang ketika salat di musala dihampiri oleh Simbah.

Baca Juga :  Jadikan Rekan Kerja sebagai Sahabat

Karena merasa ketakutan guru ngaji tersebut sempat membacakan ayat-ayat Alquran, namun bukanya hantu Simbah tersebut terganggu dan pergi, justru menirukan ayat-ayat yang dibaca guru ngaji tersebut.

Karena terror hantu Simbah yang terjadi setiap hari di kampung tersebut, Sebagian warga bahkan memutuskan mengungsi, meninggalkan kampung. Sedangkan warga yang masih tinggal di sana, saat memasuki magrib mereka sudah menutup dan mengunci rumahnya. Banyak warga yang tak berani keluar malam hari.

Saking sangat meresahkannya terror hantu Simbah tersebut, akhirnya warga dan perangkat desa berinisiatif mendatangi keluarga Simbah. Mereka menyampaikan mengenai terror Simbah terhadap warga kampung kepada keluarganya.

Namun tak satupun keluarganya ada yang mempercayai, karena mereka tidak mengalami.

Baru ketika salah satu cucu Simbah mengatakan bahwa Simbah masih sering datang saat malam hari untuk menyisir rambutnya sambil nembang hingga dia tertidur, anggota keluarganya percaya.

Namun terror Simbah tak berhenti di situ. Suatu ketika pengurus masjid yang dating pagi-pagi mendengar suara Simbah yang sedang mengaji di dalam masjid. Antara kaget dan takut, pengurus masjid tersebut mengajak berbicara Simbah dan menyuruhnya Kembali ke alamnya. Karena tempat seharusnya bukan di dunia lagi.

Kemudian membacakan ayat-ayat Alquran. Namun seperti yang terjadi sebelumnya, ayat-ayat Alquran tersebut seperti tak memberi efek apa-apa pada Simbah. Semasa hidup Simbah meskipun sangat rajin beribadah dan mengaji, namun dia dikenal sebagai nenek jahat.

Baca Juga :  5 Fakta Mengagumkan Saat Perempuan Menjadi Seorang Ibu

Hal ini karena dia sering marah-marah dan mengusir anak-anak yang bermain di halaman rumahnya.

Termasuk pedagang yang berhenti di depan halaman rumahnya. Bukan hanya itu, bahkan Simbah tak segan-segan melempar mereka dengan barang atau menyiramkan air untuk mengusir anak-anak atau pedagang.

Bahkan, hewan peliharaan tetangganya, seperti ayam yang masuk ke halaman Simbah akan diusir. Sifat emosional dan antisosial Simbah semasa hidup memang sudah terkenal diantara warga kampung.

Karena terror Simbah tak juga berhenti sampai tujuh hari usai kematiannya, warga berinisiatif meminta pertolongan kiai untuk mengusir arwah Simbah.

Akhirnya seorang kiai yang punya pondok pesantren di dekat pesisir pantai Surabaya dating untuk membantu warga menghadapi terror Simbah. Kiai tersebut dating ke kuburan Simbah dengan para warga kemudian mendoakannya.

Simbah pun muncul dari pemakaman dengan penampilan seperti orang biasa. Kemudian kiai tersebut kembali membacakan doa-doa dan berdialog dengan Simbah. Hingga akhirnya hantu Simbah tersebut menghilang menjadi asap. Dan setelah itu, tak ada lagi gangguan arwah Simbah di kampung tersebut.

Kehidupan di kampung tersebut Kembali berjalan normal seperti biasa. Warga yang sempat mengungsi pun juga kembali. Sekarang kampung ini berjalan normal. Generasi saat ini tak banyak yang tahu tentang cerita Simbah tersebut. Bahkan cerita itu sudah hampir terlupakan. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru