26.7 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Ini Sejarah Penggunaan Masker di Dunia

KALTENGPOS.CO – Saat ini masker telah menjadi salah satu kebutuhan
setiap orang demi aman dari COVID-19. Setiap orang harus menggunakan masker
bila hendak berpergian keluar rumah.

Melihat sejarah, masker sudah
digunakan masyarakat dunia sejak dahulu, terlebih saat menghadapi suatu wabah.

Salah seorang sejarahwan Bonnie
Triyana mengatakan, masker tertua yang dapat terlacak dimulai di Eropa pada
abad ke-17. Bentuknya seperti burung dan digunakan untuk menghadapi penyakit
yang sedang melanda pada saat itu.

“Masker ini digunakan karena
memang waktu itu juga ada wabah ya menghindari penyebaran penyakit dari udara
dan di dalam paruhnya itu biasanya diisi sama herbs gitu jadi kayak rempah,”
ujar Bonnie pada talkshow di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/8).

Baca Juga :  Sinergisitas Madrasah Ciptakan Pelajar Cerdas

Bonnie mengatakan, dahulu masker
dibuat dari bahan-bahan seperti wol tipis hingga bahan-bahan lain yang tersedia
di zamannya.

“Maskernya itu terbuatnya dari ya
seadanya bikinnya, seadanya itu misalkan dari rajutan bahan rajutan kaus kaki
atau dari perban atau dari kain kasa,” terang Bonnie.

Bonnie menyebutkan bahwa bentuk
masker pada saat wabah Flu Spanyol sudah mulai berubah hampir menyerupai bentuk
masker saat ini.

“Sudah agak berubah jadi nggak
kayak paruh burung lagi, jadi bentuknya itu yang kalau kita lihat ini hampir
mirip-mirip karena dia (masker saat itu) bisa bergerak gitu jadi kalau berbicara
bisa gerak-gerak,” jelasnya.

KALTENGPOS.CO – Saat ini masker telah menjadi salah satu kebutuhan
setiap orang demi aman dari COVID-19. Setiap orang harus menggunakan masker
bila hendak berpergian keluar rumah.

Melihat sejarah, masker sudah
digunakan masyarakat dunia sejak dahulu, terlebih saat menghadapi suatu wabah.

Salah seorang sejarahwan Bonnie
Triyana mengatakan, masker tertua yang dapat terlacak dimulai di Eropa pada
abad ke-17. Bentuknya seperti burung dan digunakan untuk menghadapi penyakit
yang sedang melanda pada saat itu.

“Masker ini digunakan karena
memang waktu itu juga ada wabah ya menghindari penyebaran penyakit dari udara
dan di dalam paruhnya itu biasanya diisi sama herbs gitu jadi kayak rempah,”
ujar Bonnie pada talkshow di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/8).

Baca Juga :  Sinergisitas Madrasah Ciptakan Pelajar Cerdas

Bonnie mengatakan, dahulu masker
dibuat dari bahan-bahan seperti wol tipis hingga bahan-bahan lain yang tersedia
di zamannya.

“Maskernya itu terbuatnya dari ya
seadanya bikinnya, seadanya itu misalkan dari rajutan bahan rajutan kaus kaki
atau dari perban atau dari kain kasa,” terang Bonnie.

Bonnie menyebutkan bahwa bentuk
masker pada saat wabah Flu Spanyol sudah mulai berubah hampir menyerupai bentuk
masker saat ini.

“Sudah agak berubah jadi nggak
kayak paruh burung lagi, jadi bentuknya itu yang kalau kita lihat ini hampir
mirip-mirip karena dia (masker saat itu) bisa bergerak gitu jadi kalau berbicara
bisa gerak-gerak,” jelasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru