PALANGKA RAYA–Semarak memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan
ke-74 Republik Indonesi (RI) di Mankoraya dimeriahkan dengan aneka lomba,
beberapa waktu lalu.
Ketua panitia Dinar Ambiya Putra membenarkan, bahwa ada
delapan cabang lomba yang dipertandingkan. Di antaranya lomba meniru pahlawan,
LKBB, tata upacara dan paduan suara, laring karung, makan kerupuk, water flow
dan lomba kebersihan kelas.
Menurut pengakuan Gayska Vetotama, siswa Mankoraya lomba
yang paling menarik dan agak sulit adalah meniru pahlawan dan water flow. Untuk
tampil selayaknya pahlawan sungguhan, siswa harus mengetahui biografi dan karakter
pahlawan yang akan ditiru. Begitu juga gaya bicara, mimik wajah, tingkah laku
dan pakaiannya.
Veto sendiri menampilkan gaya pahlawan Tan Malaka,
seorang pahlawan nasional kelahiran Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.
Dengan logat melayu, ia berorasi di hadapan penonton, tepuk sorai pun
bergemuruh seketika Veto mengucapkan pantun.
Sementara permainan water flow tak kalah serunya. Setiap
regu dimainkan empat orang. Dalam satu kali permainan ada tiga regu yang
bermain.
Mereka semua masuk ke dalam bak besar yang berisi air,
kemudian masing-masing regu harus bisa mengeluarkan bola pingpong yang ada di
dalam pipa paralon yang berlubang-lubang dengan cara memasukan air dari bak ke
dalam pipa hingga mampu mengeluarkan bola pingpongnya. Regu yang lebih dulu
mengeluarkan bola, itulah yang menjadi pemenang.
Wakil kepala bidang kesiswaan Hj Masniyati menuturkan
lomba ini merupakan salah satu program OSIS yang dilaksanakan selama tiga hari,
sejak 15 Agustus sampai 17 Agustus. Ada makna filosofis, ujarnya, yang
terkandung dalam berbagai lomba tersebut.
“Seperti water flow untuk mencapai sebuah tujuan
diperlukan kerja sama, kecepatan, ketepatan dan kegigihan, agar bola yang ada
dalam pipa bisa keluar. Begitu juga meniru gaya pahlawan, setidaknya mereka
meresapi bagaimana pahitnya perjuangan pahlawan dahulu dalam memerdekakan
bangsa ini dari penjajahan,†pungkas Hj Masniyati. (ila/CTK)