Site icon Prokalteng

5 Fakta Mengagumkan Saat Perempuan Menjadi Seorang Ibu

5-fakta-mengagumkan-saat-perempuan-menjadi-seorang-ibu

Kehidupan kaum hawa
akan lengkap ketika mereka sudah melahirkan dan menjadi ibu. Betapa besarnya
pengorbanan, cinta dan kasih sayang para ibu yang sudah mengandung, melahirkan,
dan mendidik anak dengan kasih sepanjang masa.

Karena itu, setiap ibu
tentu memiliki sisi istimewa di hati setiap anaknya. Ada beberapa fakta yang
menarik saat perempuan memiliki peran sebagai seorang ibu seperti dilansir
dari Mommy Potamus, Minggu (22/12).

1. Keajaiban Saat
Hamil

Saat kehamilan,
perempuan adalah sosok yang akan menghadirkan generasi penerus dengan bibit
unggul. Rahim ibu menjadi tempat bagi buah hatinya untuk berkembang menjadi
janin yang sehat. Ibu juga rela membagi asupan makanan bergizi untuk
keberlangsungan hidup bayi yang dikandungnya selama 9 bulan.

2. Menyusui

ASI adalah makanan
terbaik bayi. Ahli Biologi Katie Hinde menegaskan hal itu. Para peneliti telah
lama mengetahui bahwa menyusui memberikan dukungan kekebalan daya tahan tubuh
yang sempurna. Ketika bayi rentan dengan bakteri dan virus, dengan ASI maka
akan membuat senyawa peningkat kekebalan tubuh. Menyusui selama 2 tahun bisa
mendukung faktor-faktor kekebalan tubuh terhadap pilek, flu dan alergi.

3. Ikatan Batin Ibu
dan Bayi

Ikatan batin antara
ibu dan bayinya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Namun ketika dilahirkan ke
dunia, lakukanlah Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Dekatkan bayi ke dada dan
biarkan bayi mencari puting ibunya. Sehingga, bayi akan semakin terkoneksi
dengan sang ibu

Bayi dan ibu mereka
memiliki hubungan fisiologis yang dalam. Dalam sebuah penelitian tentang reaksi
bayi terhadap ibu, ayah, dan orang asing, seorang bayi perempuan dibawa ke
laboratorium dan ditempatkan di kursi plastik yang terhalang dari gangguan.
Bayi itu kemudian didekati oleh ibunya, lalu ayahnya, dan kemudian orang asing.

Monitor dada pada bayi
dan orang dewasa menunjukkan bahwa bayi menyinkronkan detak jantungnya dengan
ibu atau ayah ketika mereka mendekat, tetapi dia tidak menyinkronkan detak
jantungnya dengan orang asing itu.

4. Suara Ibu Sama
Nyamannya dengan Pelukan

Anak yang sukses
adalah berkat didikan dan dukungan ibunya. Tak hanya pelukan, tetapi sebuah
kata-kata ungkapan sayang sudah bisa membuat anak terlindungi.

Dalam sebuah studi di
mana para peneliti meneliti anak-anak yang siap menghadapi lomba pidato.
Gadis-gadis itu kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, satu dihibur dengan
kontak fisik dengan ibu mereka, yang lain melalui telepon dari ibu mereka dan
yang ketiga dengan menonton film yang emosional, March of the Penguins.

Oksitosin naik ke
tingkat yang sama pada dua kelompok pertama dan kedua. Dan tidak pengaruh pada
kelompok ketiga.

Leslie Seltzer, dari
University of Wisconsin-Madison, yang memimpin penelitian, mengatakan anak-anak
yang berinteraksi dengan ibu mereka memiliki respons hormon yang hampir sama,
baik mereka berinteraksi secara langsung atau melalui telepon. Pelepasan
oksitosin dalam konteks ikatan sosial biasanya memerlukan kontak fisik. Tetapi
jelas dari hasil ini bahwa suara seorang ibu dapat memiliki efek yang sama
dengan pelukan, bahkan jika ibu tak hadir dekat dengan anaknya.

5. Rasa Bahagia Saat
Anak Memanggil ‘Ibu’

Umumnya setiap bayi
mengungkapkan kata pertamanya dengan kata ‘Ma’ atau ‘Bu’. Hampir di beberapa
negara ibu disebut dengan kata Ma, Mama, Mom, dan lainnya. Bukan kebetulan,
salah satu bunyi seperti kata pertama yang biasanya disuarakan bayi adalah
bunyi ‘ma’, dan hampir setiap bahasa di seluruh dunia menganggap pembicaraan
bayi itu sebagai dasar kata untuk ibu.(jpc)

 

Exit mobile version