Menikah
berarti memasuki langkah atau fase yang besar dalam hidup. Maka jangan
terburu-buru, siapkan mental. Sebab momen sakral itu seharusnya hanya dilaksanakan
sekali seumur hidup.
Bukan
hanya soal usia, kesiapan mental fisik lahir batin juga penting sebelum
memutuskan menikah. Sebelum mendapatkan surat nikah, orang harus belajar
bagaimana menghadapi kehidupan rumah tangga nantinya. Jika tidak, pasangan
berisiko untuk bertengkar hebat dan memulai pernikahan yang lemah sejak awal.
Menikah
harus saling menikmati, bahagia dan langgeng. Pernikahan membutuhkan kerja sama
dan usaha dari kedua pasangan. Berikut adalah beberapa nasihat untuk
mempersiapkan mental sebelum pernikahan digelar seperti saran Pakar Hubungan
dr. Susan Heitler, seperti dilansir dari YourTango, Senin (21/9).
1.
Menahan emosional
Anak
kecil sering marah, menangis, atau bahkan memukul saudara kandungnya. Orang
dewasa, menjalani hidup mereka harus bisa lebih tenang. Orang dewasa yang
terlalu emosional, terutama saat marah, harus belajar cara mengatasi
kecenderungan yang agresif. Jika selalu meninggikan suara dan menjadi marah lebih
dari sekali setiap beberapa bulan, maka nanti setelah menikah semuanya harus
bisa terkendali.
2.
Komunikasi
Berbicara
dengan bijaksana dengan pasangan itu penting. Terutama ketika masalahnya adalah
sesuatu yang membuat Anda tertekan. Dan mendengarkan dengan cara yang
produktif, sangat penting dalam pernikahan. Berbicara dengan cara yang
menyudutkan, kritis, atau menyakitkan akan membuat Anda berada dalam masalah
pernikahan yang serius. Mengabaikan apa yang dikatakan pasangan bisa
menyebabkan kesengsaraan pernikahan yang ekstrem.
3.
Resolusi Konflik
Semua
pasangan memiliki perbedaan. Pasangan yang sukses tahu bagaimana memulai dengan
jalannya dan caranya dan berakhir dengan solusi bersama. Pasangan itu sendiri
yang membuat mereka berdua merasa nyaman. Misalnya dari mulai mengatur masalah
tempat tinggal, bagaimana menangani uang, dan bagaimana menjaga kehidupan intim,
Anda harus berkompromi. Sebab Anda berdua akan hidup bersama.
4.
Positif
Setiap
kali berbagi senyuman, menertawakan lelucon pasangan, menyetujui komentar
pasangan Anda, mengungkapkan penghargaan, berterima kasih kepada pasangan, atau
mengungkapkan kasih sayang, maka sesungguhnya itu adalah sifat positif.
Ingatlah bahwa pesta pernikahan itu dilaksanakan untuk satu hari. Tapi usia
pernikahan sebaiknya bisa selamanya.