25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

3 Aturan yang Perlu Diketahui saat Masak dengan Santan

Para
ibu rumah tangga sudah akrab dengan santan. Santan bisa digunakan untuk segala
jenis hidangan dari mulai hidangan pembuka, makanan utama, hingga penutup
seperti kue dan minuman.

Akan
tetapi, cita rasa masing-masing masakan dengan santan antara kreasi satu orang
dengan kreasi lainnya tentu berbeda. Ternyata salah satu kuncinya adalah bagaimana
penggunaan santannya.

Dalam
Webinar bersama Tetra Pak Indonesia (Kara), Kamis (15/10), para chef memberikan
tips bagaimana menggunakan santan agar masakan tetap lezat dan menggugah
selera. Dari mulai cara memasaknya, berapa takarannya, hingga cara menyimpannya.

“Masakan
dengan santan itu banyak sekali. Jika ingin pakai santan kemasan lebih praktis.
Misalnya mau masak lodeh tinggal kasih air, lalu santan, bumbu tambah labu dan
lain-lain. Lalu soto, mau soto apa tinggal masukin bahannya. Kemudian opor wah
itu favorit anak-anak ya,” kata legenda dan pengamat kuliner nusantara, Sisca
Soewitomo.

Apa
saja tips memasak dengan santan?

1.
Jadi Pengganti Lemak

Baca Juga :  Priyanka Chopra Tampil Anggun dengan Sari Merah Didampingi Nick Jonas

Santan
bisa digunakan untuk seseorang yang memilih pola makan vegetarian. Santan
mengandung lemak nabati yamg aman bagi tubuh.

Sebagai
pegiat kuliner sekaligus ibu rumah tangga modern, Devina Hermawan, membagikan

pengalamannya
untuk terus beraktivitas dan menjalankan sejumlah peran terutama saat memasak
dengan santan. Untuk vegetarian, bisa memakai santan sebagai pengganti susu
atau whipped cream (krim kocok).

 

“Santan
ini kan lemak nabatinya tinggi jadi bisa menjadi pengganti susu atau whipped
cream ya. Jadi aman untuk vegetarian, untuk dessert pasti lebih enak,”
ungkapnya.

2.
Cara Memasak

Keluhan
yang paling sering muncul saat memasak makanan dengan santan adalah pecah dan
membuat penampilan menjadi tak menarik. Saat disantap pun membuat orang kurang
berselera. Maka ada tips dari para chef.

“Kalau
mau enggak pecah, suhunya jangan tinggi saat memasak. Dengan api kecil. Dan jangan
terlalu lama,” kata Devina.

“Selama
sering atau sesekali diaduk saat memasak, maka tak akan pecah,” ungkap Sisca.

Baca Juga :  Siswa MTsN 1 Raih Juara Nasional

3.
Cara Menyimpan

Cara
menyimpan santan juga menjadi kunci. Namun saat ini sudah ada santan kemasan
yang tidak membuat ibu-ibu repot dan lebih praktis.

Santan
kemasan sudah dibuat secara modern dengan teknologi Ultra High Temperature
(UHT) dan enam lapisan kemasan aseptik yang dapat memastikan produk santan
kelapa kemasan higienis, mudah dipakai, dan bernutrisi. Teknologi UHT
memastikan bahwa produk santan kemasan telah dipanaskan 140oC dalam waktu 8-15
detik untuk mencapai kondisi sterilitas komersial telah tercapai (Fo ≥ 3
menit), yang membunuh bakteri jahat dan mikroba Clostridum botulinum, serta
mikroorganisme. Selain itu, enam lapisan kemasan memastikan umur simpannya
tetap terjaga tanpa kehilangan rasa, nutrisi, dan tekstur dari santan kelapa
secara alami.

“Maka
tak perlu di dalam kulkas, bisa ditaruh di suhu ruang saja tak masalah. Karena
prosesnya sudah UHT,” tutup Marketing Manager Tetra Pak Indonesia Panji
Cakrasantana.

Para
ibu rumah tangga sudah akrab dengan santan. Santan bisa digunakan untuk segala
jenis hidangan dari mulai hidangan pembuka, makanan utama, hingga penutup
seperti kue dan minuman.

Akan
tetapi, cita rasa masing-masing masakan dengan santan antara kreasi satu orang
dengan kreasi lainnya tentu berbeda. Ternyata salah satu kuncinya adalah bagaimana
penggunaan santannya.

Dalam
Webinar bersama Tetra Pak Indonesia (Kara), Kamis (15/10), para chef memberikan
tips bagaimana menggunakan santan agar masakan tetap lezat dan menggugah
selera. Dari mulai cara memasaknya, berapa takarannya, hingga cara menyimpannya.

“Masakan
dengan santan itu banyak sekali. Jika ingin pakai santan kemasan lebih praktis.
Misalnya mau masak lodeh tinggal kasih air, lalu santan, bumbu tambah labu dan
lain-lain. Lalu soto, mau soto apa tinggal masukin bahannya. Kemudian opor wah
itu favorit anak-anak ya,” kata legenda dan pengamat kuliner nusantara, Sisca
Soewitomo.

Apa
saja tips memasak dengan santan?

1.
Jadi Pengganti Lemak

Baca Juga :  Priyanka Chopra Tampil Anggun dengan Sari Merah Didampingi Nick Jonas

Santan
bisa digunakan untuk seseorang yang memilih pola makan vegetarian. Santan
mengandung lemak nabati yamg aman bagi tubuh.

Sebagai
pegiat kuliner sekaligus ibu rumah tangga modern, Devina Hermawan, membagikan

pengalamannya
untuk terus beraktivitas dan menjalankan sejumlah peran terutama saat memasak
dengan santan. Untuk vegetarian, bisa memakai santan sebagai pengganti susu
atau whipped cream (krim kocok).

 

“Santan
ini kan lemak nabatinya tinggi jadi bisa menjadi pengganti susu atau whipped
cream ya. Jadi aman untuk vegetarian, untuk dessert pasti lebih enak,”
ungkapnya.

2.
Cara Memasak

Keluhan
yang paling sering muncul saat memasak makanan dengan santan adalah pecah dan
membuat penampilan menjadi tak menarik. Saat disantap pun membuat orang kurang
berselera. Maka ada tips dari para chef.

“Kalau
mau enggak pecah, suhunya jangan tinggi saat memasak. Dengan api kecil. Dan jangan
terlalu lama,” kata Devina.

“Selama
sering atau sesekali diaduk saat memasak, maka tak akan pecah,” ungkap Sisca.

Baca Juga :  Siswa MTsN 1 Raih Juara Nasional

3.
Cara Menyimpan

Cara
menyimpan santan juga menjadi kunci. Namun saat ini sudah ada santan kemasan
yang tidak membuat ibu-ibu repot dan lebih praktis.

Santan
kemasan sudah dibuat secara modern dengan teknologi Ultra High Temperature
(UHT) dan enam lapisan kemasan aseptik yang dapat memastikan produk santan
kelapa kemasan higienis, mudah dipakai, dan bernutrisi. Teknologi UHT
memastikan bahwa produk santan kemasan telah dipanaskan 140oC dalam waktu 8-15
detik untuk mencapai kondisi sterilitas komersial telah tercapai (Fo ≥ 3
menit), yang membunuh bakteri jahat dan mikroba Clostridum botulinum, serta
mikroorganisme. Selain itu, enam lapisan kemasan memastikan umur simpannya
tetap terjaga tanpa kehilangan rasa, nutrisi, dan tekstur dari santan kelapa
secara alami.

“Maka
tak perlu di dalam kulkas, bisa ditaruh di suhu ruang saja tak masalah. Karena
prosesnya sudah UHT,” tutup Marketing Manager Tetra Pak Indonesia Panji
Cakrasantana.

Terpopuler

Artikel Terbaru